Medan, Oerban.com – Seiring terbukanya pasar bebas mulai dari AFTA, MEA dan pasar global menuntut peningkatan disegala bidang khususnya di bidang perkebunan. Selain itu pemerintah RI meningkatkan program ekspor bidang perkebunan khususnya produk perkebunan sehingga dibutuhkan produk yang berkualitas agar bisa menembus dan bersaing dipasar dunia yang mana Indonesia merupakan salah satu pengekspor CPO terbesar dunia. Oleh karena itu untuk menghasilkan produk kelapa sawit yang berstandar internasional dibutuhkan proses budidaya yang berstandar juga.(12/09/2019)
Hal ini tak terlepas dari pengembangan SDM perkebunan yang berkualitas dan terstandarisasi baik dari tingkat bawah sampai top manajemen. Salah satu langkah yang dilakukan dengan melakukan sertifikasi profesi SDM bidang Perkebunan.
Sejalan dengan tujuan tersebut Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi secara aktif berpartisipasi dalam rangka meningkatkan daya ekspor dengan meningkatkan SDM petani maupun sampai dengan petugas perkebunan.
Selama 4 hari, dimulai 11 s.d 14 September 2019 BPP Jambi melaksanakan sertifikasi profesi bagi mandor kelapa sawit khususnya mandor panen dan pemeliharaan kelapa sawit, masing-masing terdiri peserta 60 orang. Dimana para mandor akan mengikuti asesment untuk membuktikan bahwa para mandor tersebut benar kompeten di bidangnya.
Kegiatan sertifikasi ini terdiri dari pembukaan, konsultasi pra asesmen, uji komptensi (ujian tulis), wawancara dan praktek,penentukan kompeten atau belum kompeten.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara BPP Jambi dengan LPP Agro Nusantara Medan. LPP sebagai pelaksana Bimtek persiapan sertifikasi, sementara TUK BPP Jambi sebagai pelaksana sertifikasi.
Diharapkan setelah melakukan uji kompetensi mandor-mandor kelapa sawit dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan mempunyai bukti legalitas profesi sebagai seorang mandor yang dibuktikan sertifikasi keprofesiannya.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata BPP Jambi dalam mendorong peningkatan SDM pertanian khususnya dibidang perkebunan alam wujud sertifikasi profesi. Diharapkan dengan meningkatkan kualitas SDM berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan yaitu produk kelapa sawit yang memenuhi standar interasional”, ungkap Kepala TUK BPP Jambi, M. Taufik.
Dalam kegiatan sertifikasi ini para peserta akan diuji oleh asesor yang kompeten yaitu orang-orang yang mempunyai kapabilitas yang tinggi di bidangnya khususnya bidang mandor perkebunan kelapa sawit. Asesor yang akan menguji 6 orang, 1 orang asesor akan menguji 10 orang, dan dari hasil uji komptensi didapat kompeten atau tidak kompeten. Akhirnya akan direcomandasikan ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mengeluarkan sertifikat kompetensi bagi peserta yang kompeten, sedangkan bagi peserta yang tidak kompeten tidak akan diterbitkan sertifikat kompetensinya.
Penulis : Puji Lestari
Editor : TIM Oerban
