email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Sabtu, April 20, 2024
- Advertisement -

Singgung RUU Pemilu, Andi Arief Sebut Jokowi Belum Mempunyai Legacy Besar Tentang Demokrasi Dan Kemakmuran

Populer

Jakarta, Oerban.com – Indonesia di era kepemimpinan presiden Jokowi saat ini tengah memiliki kekuatan politik yang besar di dalam tataran legislatif, terhitung jumlah kursi partai pendukung Jokowi mencapai angka 74% dari total keseluruhan.

Sampai saat ini, koalisi partai pendukung tersebut masih solid untuk mendukung setiap kebijakan dari presiden, seperti misalnya Revisi Undang-Undang Pemilu yang terpaksa harus diberhentikan pembahasannya.

Sebelumnya partai NasDem sempat mengambil sikap yang berbeda terkait RUU Pemilu, NasDem seolah terlihat punya komitmen bersama dengan Demokrat dan PKS yang menginginkan agar pembahasan RUU Pemilu tetap dilanjutkan.

Namun seperti yang telah diduga, NasDem masih belum cukup kuat untuk melawan hegemoni dari Presiden Jokowi dan partai Bantengnya, yang saat ini tengah memiliki 128 kursi di DPR, terbanyak dari 8 partai lainnya.

Menanggapi pembahasan RUU Pemilu yang sepertinya tidak akan dilanjutkan lagi, Politisi partai Demokrat Andi Arief mengatakan jika Jokowi belum mempunyai Legacy yang besar soal demokrasi dan kemakmuran.

“Pak Jokowi belum memiliki legacy besar tentang Demokrasi dan kemakmuran. Bahkan, legacynya cenderung negatif,” Ujar Andi di akun twitter pribadinya pada Selasa (16/2).

Menurut pengamatan Andi, waktu paling efektif untuk berkuasa bagi para kepala daerah adalah sampai Juni 2022, sebab nantinya partai-partai akan sibuk dengan verifikasi, pendaftaran, dan penyusunan Caleg ataupun Capres untuk tahun 2024.

Lebih lanjut, Andi mengatakan jika sulit bagi Jokowi untuk meninggalkan legacy yang positif bagi kemakmuran, sebab krisis kembar ekonomi dan pandemi belum ada tanda-tanda dapat teratasi.

“Paling mungkin Pak Jokowi meninggalkan legacy Demokrasi dengan mengembalikan kebebasan berpendapat, menormalkan UU Pemilu,” Terangnya.

Terakhir, Andi mengkhawatirkan Jika tidak ada terobosan besar soal kebebasan dan normalisasi UU Pemilu, Jokowi hanya akan dikenang sebagai Presiden yang gagal mensejahterakan rakyat dan menjadi bapak Stabilitas Politik semu.

Baca juga  Terkait Pembentukan BRIN, Komisi VII Minta Presiden Tegur Dua Menteri Ini

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru