email : [email protected]

28.6 C
Jambi City
Sabtu, April 20, 2024
- Advertisement -

Telan Biaya Hingga Ratusan Juta, APTISI Wilayah Jambi Minta LAM PT Dibubarkan

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah X – C Jambi, mendesak agar Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM PT) dibubarkan, APTISI berpendapat LAM PT memakan banyak biaya dan lebih berorientasi kepada bisnis.

“Bubarkan LAM PT yang berorientasi bisnis dan mahal,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Sugihartono di depan Kantor DPRD Provinsi Jambi, pada Selasa (27/9/2022).

Laki-laki yang akrab disapa Sugi itu menyebutkan, untuk satu kali akreditasi biaya yang dihabiskan bisa mencapai ratusan juta rupiah.

“Kita PTS (Perguruan Tinggi Swasta) harus menyerahkan delapan puluh juta, belum lagi ditambah transportasi dan kegiatan-kegiatan lainnya, yang totalnya kurang lebih adalah seratus juta rupiah per satu Prodi,” jelasnya.

Menurut Sugi, beratnya biaya tersebut mau tidak mau akan berdampak langsung kepada mahasiswa, sebab dana yang dikeluarkan oleh PTS untuk akreditasi adalah dana sendiri.

“PTN uangnya adalah dari negara, tidak berbayar. Namun kami harus membayar dengan uang kami sendiri, tentulah mahasiswa yang terkena dampaknya, sementara negara selalu menuntut harus akreditasi,” tegas Sugi.

Lebih lanjut, Sugi juga mendesak agar Komite Uji Kompetensi dibubarkan serta diaudit pelaksanaannya. Hal ini menurutnya, karena pelaksanaan yang ada sekarang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Semua elemen harus dilibatkan, mestinya begitu untuk pencapaian proses akreditasi. Untuk itu kami meminta bubarkan Komite Uji Kompetensi,” tegas Sugi.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

Baca juga  Partai Gelora Apresiasi Capaian dan Keberhasilan Pemerintah dalam Penyelenggaraan KTT G20 di Bali
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru