email : [email protected]

23.4 C
Jambi City
Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisement -

Terbiasa Sistem Jarwo, Petani Pesisir Selatan Berharap Peningkatan Produktivitas dan Ketahanan Pangan

Populer

Pesisir Selatan, Oerban.com – Tanam Jajar Legowo atau biasa disebut Jarwo merupakan suatu upaya merekayasa pertanaman padi sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pinggir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Tanaman yang berada dipinggir memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibanding tanaman padi yang berada dibarisan tengah sehingga diharapkan memberikan hasil produksi dan kualitas gabah yang lebih tinggi. Hal ini karena tanaman yang berada dipinggir akan memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak. Sistem tanam jajar legowo adalah sistem penanaman padi yang pada intinya dilakukan dengan cara mengatur jarak antar benih pada saat penanaman.

Banyak keuntungan didapatkan oleh petani dengan teknologi tanam sistem jarwo yang merupakan salah satu paket teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) diantaranya adalah : 1. Sistem Jarwo dapat menambah populasi tanaman padi sekitar 30% 2. Dengan adanya barisan kosong akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman yaitu dilakukan melalui barisan kosong/ lorong. 3. Tanam dengan sistem jarwo ini dapat mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus, karena hama tikus kurang suka tinggal dilahan yang terbuka, di samping itu dilahan yang relatif terbuka kelembaban juga akan menjadi lebih rendah sehingga perkembangan penyakit dapat ditekan. 4. Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian tanaman dalam barisan. 5. Dengan menerapkan tanam sistem jarwo akan menambah kemungkinan barisan tanaman untuk mengalami efek tanaman pinggir dengan memanfaatkan sinar matahari secara optimal bagi tanaman yang berada pada barisan pinggir.

Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Semangat Tani yang berada di Desa Pasar Baru, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Mereka telah terbiasa memakai sistem teknologi jarwo baik 2:1 ataupun 4:1, karena begitu banyaknya keuntungan yang didapat. Dengan total luas lahan yang diusahakan sebesar 25 ha, terdapat 3 varietas padi sawah yang mereka gunakan dengan sistem teknologi jarwo, yakni varietas PB 42, varietas Kuriak Kusuik dan varietas Bujang Merantau.

Baca juga  Beri Bantuan Sapras, Wujud Upaya Kementan dorong P4S menjadi Pusat Pelatihan dan Konsultasi bagi Petani 

Selain menggunakan teknologi jarwo dalam membudidayakan padi sawah, Kelompok Tani yang diketuai oleh Muslim Darwis ini juga menerapkan inovasi pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan bahan bahan dari alam seperti penggunaan pupuk kompos, agen hayati, pupuk organik cair (POC) dan pestisida nabati.

Penyuluh wilayah binaan BPP Kecamatan Bayang, Desi Eka Putri mengaku bangga dengan teknologi yang diterapkan oleh petaninya. Alhamdulillah kami senang dengan petani yang menerapkan sistem pertanian modern dan menerapkan konsep pertanian ramah lingkungan. Dalam berbudidaya kami juga selalu mengadakan pengamatan rutin untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit. Mudah mudahan produktivitasnya bisa meningkat sehingga bisa menjaga ketahanan pangan ujar Desi.

Hal ini seiring dengan pernyataan Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang menegaskan bahwa peningkatan produktifitas tanaman padi adalah hal yang sangat penting pada saat ini. Tuntutan pertanian saat ini adalah meningkatkan produktivitas dan meminimalisir losses seminimal mungkin.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru