Jambi, Oerban.com – Wabah covid 19 yang saat ini sudah mulai melandai di seluruh wilayah Indonesia, menjadi tantangan khususnya pada sector pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia. Sektor pertanian dituntut untuk dapat memberikan stimulus pada perekonomian yang saat ini sudah mulai bergerak kembali. Dalam Rangka menjawab tantangan tersebut, Kementerian pertanian menegaskan bahwa UPT Kemenenterian Pertanian terus melakukan inovasi untuk dapat terus menyediakan pangan tersebut.
Sudah menjadi tugas Kemensterian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penyuluh pertanian dan petani sebagai garda terdepan tetap bekerja untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa pandemic ini diharapkan muncul terebosan dan ide baru, sekaligus menjadi lompatan perubahan besar pada aktivitas pertanian.
Syahrul Yasin Limpo menambahkan upaya membangun ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Semua sector harus mengambil peran. Pemerintah, peneliti, insan pertanian, penyuluh dan petani harus saling bersinergi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi menambahkan , bahwa petani memiliki peran strategis pada masa new normal ini” Petani adalah pejuang dalam pangan dimana isu tentang pangan saat ini menjadi hal yang paling krusial”, Imbuhnya.
Isu tentang pangan saat ini mulai menjadi sorotan kembali. Hal ini diawali dengan berita impor jagung yang sempat meresahkan petani jagung. Padahal Jagung sebagai salah satu komoditas tanaman pangan menjadi salah satu komoditas prioritas nasional. Peran tersebut sebagai pangan dan komponen pakan ternak yang harus tersedia setiap saat baik dalam jumlah yang cukup, mutu, kontinuitas dan keterjangkauan harga.
Balai Pelatihan Pertanian Jambi sebagai salah satu satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian dibidang pelatihan terus berusaha dalam meningkatkan perannya dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian. Peningkatan kompetensi tersebut salah satunya dilakukan melalui kegiatan pelatihan. Karenanya, Balai Pelatihan Pertanian Jambi menyelengarakan pelatihan teknis tanaman pangan )komoditas jagung) bagi petani.
Pelatihan ini sendiri telah berlangsung selama 3 hari dari tanggal 11 s.d 13 Januari 2022. Jumlah peserta 30 orang yang berasal dari wilayah kerja Bapeltan Jambi. Pada pelatihan ini, petani diajarkan oleh fasilitator baik teori maupun praktek terkait dengan budidaya yang baik. Antusiasme petani dalam mengikuti pelatihan ini juga relatif besar. Hal ini ditunjukkan oleh salah satu peserta yaitu Apriyanto mengatakan bahwa pelatihan jagung ini membuka wawasannya sebagai petani terkait dengan berbagai permasalahan-permasalahan teknis yang menimpanya di lapangan.
Penulis: Ferdinal