email : [email protected]

24.8 C
Jambi City
Kamis, Mei 9, 2024
- Advertisement -

UPT Kementan Hadiri Farm Field Day, Puncak Kegiatan Sekolah Lapang Genta Organik Kabupaten Tanjab Barat

Populer

Tanjabbar, Oerban.com – Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) adalah suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenahan tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Genta Organik ini telah digaungkan sejak akhir tahun lalu oleh Kementerian Pertanian dan programnya dalam bentuk Sekolah Lapang dijalankan di tahun ini.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu yang terpilih untuk melaksanakan Sekolah Lapang (SL) ini. Kegiatan SL Genta Organik dilakukan melalui beberapa tahap yaitu Sosialisasi dan Rembug Tani yang dilakukan pada tanggal 16 Februari 2023, Kursus Tani ke-1 dengan materi pembuatan pupuk organik padat, cair dan hayati pada tanggal 28 Februari 2023, Kursus Tani ke-2 dengan materi pengendalian hama dan penyakit fase vegetatif pada tanggal 10 April 2023, dan Kursus Tani ke-3 dengan materi pengendalian hama dan penyakit fase generatif pada tanggal 22 Juni 2023.

Puncaknya di tanggal 25 Juli 2023 kemarin, Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengadakan Farm Field Day (FFD) yang merupakan akhir dari kegiatan Sekolah Lapang Genta Organik bertempat di Laboratorium Lapang milik petani di Desa Rawa Medang Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. FFD ini adalah suatu bentuk forum pertemuan antara para petani, peneliti dan penyuluh untuk saling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan, apa manfaat dan keunggulannya serta bagaimana pengaplikasiannya guna mendukung penuh pelaksanaan Genta Organik.

Kegiatan FFD dilaksanakan dengan panen simbolis oleh Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Kepala UPTD Pelatihan dan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Kabid Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta Koordinator BPP Batang Asam,

Baca juga  Sinergi Kementan dan Komisi IV dorong munculnya Petani Milenial di Aceh Tenggara

Turut hadir juga dalam kegiatan FFD tersebut Koordinator BPP se Kabupaten Tanjung Jabung Barat beserta perwakilan penyuluh pertanian, serta para pengurus kelompok tani yang mengikuti SL dari Desa Rawa Medang dan Desa Sri Agung Kecamatan Batang Asam.

Acara dilanjutkan oleh penyampaian laporan kegiatan SL Genta Organik oleh Kabidluh DTPH Tanjabbar. Dalam laporannya Yulianty Helmi menyatakan bahwa kebijakan peningkatan produksi padi merupakan visi misi penting di Tanjabbar, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, mendorong petani menggunakan bahan kimia beralih ke organik, serta meningkatkan peran kostratani dalam membangun program penyuluhan pertanian.

Alhamdulillah hasil ubinan di Desa Rawa Medang ini mencapai 3,5 kg dengan menggunakan varietas Inpara 3, ujar Yanti begitu Kabidluh DTPH ini biasa disapa. Bila dibandingkan dengan sebelumnya produksi padi yang dihasilkan bila menggunakan pupuk kimia mencapai 6 ton per ha, dan Ketika menggunakan pupuk organik hanya 5,6 ton per ha. Bila dilihat dari segi angka memang menurun tapi dari biaya produksi yang dikeluarkan bisa lebih ditekan bila menggunakan pupuk organik.

Rumusdar, Kadis TPHP Provinsi Jambi menguatkan dengan genta organik kita diajak untuk  memanfaatkan sumber daya sekitar, dengan tetap bertujuan meningkatkan produksi namun menekan biaya produksi. Jika produksi yang dihasilkan baik dan didukung oleh harga yang bagus maka pendapatan petani akan meningkat yang ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan petani juga, tambah Rumusdar.

Gunakan teknologi lain yang juga dapat mendukung peningkatan produksi, bagaimana pergiliran tanamannya dan pertahankan lahan pertanian agar tidak beralih fungsi sehingga nantinya dapat diwariskan ke anak cucu kita, tutur Rumusdar memotivasi.

Senada dengan pernyataan Kadis TPHP Provinsi Jambi, Kepala Bapeltan Jambi yang diwakili oleh Elly Sarnis, Widyaiswara Ahli Madya Bapeltan Jambi mengemukakan bahwa saat ini ketergantungan terhadap pupuk kimia dapat diminimalisir. Namun untuk ke depannya kita perlu memperhatikan penggunaan smart farming di lahan pertanian untuk memudahkan pekerjaan.

Baca juga  Regenerasi Petani, Petugas POPT Dampingi Petani Milenial Lakukan Pengamatan OPT Cabai Merah

Salah satu testimoni dari peserta SL, Rudi Arifin menyatakan bahwa biaya produksi dapat ditekan sebanyak 50% dengan menggunakan pupuk organik. Muhidi, peserta SL lainnya menyatakan dengan adanya kegiatan SL Genta Organik membuka pikiran saya bahwa lahan yang digunakan ini merupakan lahan titipan anak cucu yang harus dijaga kelestarian lingkungannya.

Semoga dengan adanya kegiatan FFD pada hari ini dapat terus meningkatkan semangat petani dalam menerapkan pertanian yang pro-organik melalui penerapan pemupukan berimbang sehingga hasil produksi padi dapat terus meningkat dan mendukung gerakan yang lebih luas lagi menuju pertanian berkelanjutan.

Penulis: Dyah Nastiti Anindita

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru