Oleh: Ihwang Syaputra*
Wahai perempuan,
Mahkotamu adalah rasa malu,
Begitu agung dirimu saat kau sadari kemuliaanmu.
Engkau bak mutiara yang tersimpan rapi,
Dilindungi oleh kerang ketaatan dan syariat yang mulia.
Namun kini,
Betapa banyak yang lalai, belum mengenal jati dirinya,
Tak tahu betapa Nabi menjaga kehormatanmu,
Betapa Islam memuliakan dirimu setinggi-tingginya.
Tahukah engkau,
Shalatmu di sudut terdalam rumah lebih tinggi nilainya,
Karena itu bukan sekadar tempat,
Tapi simbol penjagaan dan kemuliaan.
Engkau begitu dijaga,
Karena dirimu adalah ujian bagi kaum Adam,
Fitnah jika terbuka, berkah bila terjaga.
Namun kini,
Yang tertutup pun seolah terbuka,
Mata tertuju meski tubuh terbalut rapi,
Karena terkadang bukan kain yang memberi isyarat,
Tapi sikap, sorot, dan cara memberi akses pada dunia.
Wahai perempuan,
Semoga hidayah senantiasa menyapa hatimu,
Menghaluskan akhlak dan menguatkan langkah.
Dan semoga Allah menjaga mata-mata kami,
Agar tak mudah menyeleweng dari jalan yang lurus.
Barakallahu fiikum
*Penulis merupakan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN STS Jambi