email : [email protected]

29.7 C
Jambi City
Minggu, Mei 5, 2024
- Advertisement -

16 TAHUN PEMBUNUHAN MUNIR, KAMMI AL-MIZAN MINTA PEMERINTAH LEBIH SERIUS DALAM MENANGANI KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com – 7 September 2004 adalah hari di mana Indonesia kehilangan satu sosok Aktivis yang paling getol menyuarakan kebenaran melawan rezim diktator, dia adalah Munir Said Thalib. Bagi Munir sendiri, jabatan bukanlah karier tertinggi dari seorang aktivis, tapi karier tertinggi itu adalah mati.

Seorang Munir telah sampai pada karier tertingginya, yaitu mati. Tapi bukan mati dengan cara dibunuh seperti ini yang layak bagi Munir, karena bagaimanapun juga, setiap orang punya hak untuk hidup, dan siapapun yang mengambil hak untuk hidup itu, maka hukuman berat yang harus diterimanya, jika perlu dan memang perlu, nyawa pelaku pembunuhan adalah gantinya.

Kasus Munir bukan satu-satunya contoh kasus pelanggaran HAM berat di negeri kita ini yang masih belum terselesaikan, masih banyak lagi kasus yang sampai sekarang terbengkalai, pemerintah sendiri terlihat seolah acuh tak acuh dalam menanggapi permasalahan ini, sungguh miris keadaan moral bangsa saat ini.

Menurut KOMNAS HAM, terhitung ada 12 kasus pelanggaran HAM berat yang belum sempat diselesaikan oleh pemerintah, yakni peristiwa 1965-1966; peristiwa penembakan misterius (petrus) 1982; peristiwa Talangsari, Lampung 1989; tragedi Trisakti dan Semanggi I dan II pada 1998-1999; dan peristiwa kerusuhan Mei 1998.

Kemudian, penghilangan orang secara paksa pada 1997-1998; peristiwa Wamena dan Wasior 2001-2003; peristiwa Aceh-Jambo Keupok 2003; peristiwa Aceh-Simpang KKA 1998; peristiwa Aceh Rumoh Geudong 1989; serta peristiwa dukun santet di Jawa Timur 1998-1999.

Sudah menjadi tugas kita semua untuk mengingatkan seluruh pemimpin negara ini bahwa pengungkapan kasus-kasus pelanggaran HAM berat seperti kasus Munir ini adalah indikator yang menunjukan bahwa sejarah kita telah berubah. Orang tidak boleh lagi dihilangkan nyawanya atas alasan apapun, apa lagi hanya karena pemikiran dan sikapnya yang merugikan penguasa.

Untuk itu KAMMI Komisariat Al-Mizan menolak lupa terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM berat termasuk pembunuhan Munir, dan meminta pemerintah lebih serius dalam mengusut tuntas kasus ini. KAMMI juga mengajak seluruh pihak untuk melakukan apapun yang bisa membantu tercegahnya kasus-kasus semacam ini terjadi lagi.

Penulis: Zuandanu PP

Editor: Renilda PY 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru