email : [email protected]

23.4 C
Jambi City
Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisement -

6 Jenis Makanan yang dapat Memicu Timbulnya Jerawat

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Bagi kebanyakan perempuan, jerawat di wajah sangat mengganggu, bahkan membuat tidak percaya diri. Ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya jerawat, termasuk bakteri penyebab jerawat, hormon, pori-pori tersumbat, peradangan serta makanan.

Tidak banyak orang yang menyadari, penyebab terakhir (makanan) selalu membayang-bayangi kita setiap hari. Faktor hobi terhadap salah satu jenis makanan, bahkan akan membuat kondisi ini semakin parah, jika makanan tersebut termasuk ke dalam salah satu pemicu timbulnya jerawat.

Dilansir dari healthline.com, herikut 7 jenis makanan yang dapat memicu timbulnya jerawat :

  1. Makanan tinggi karbohidrat dan gula

Orang yang berjerawat cenderung mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan daripada orang dengan sedikit atau tanpa jerawat. Makanan yang kaya karbohidrat olahan meliputi:

Roti, biskuit, sereal atau makanan penutup yang dibuat dengan tepung putih, pasta dibuat dengan tepung terigu, nasi putih dan bihun, soda dan minuman manis seperti gula tebu, sirup maple, dan madu.

Satu studi menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko 30% lebih besar terkena jerawat, sedangkan mereka yang rutin makan kue memiliki risiko 20% lebih besar.

Peningkatan risiko ini dapat dijelaskan oleh efek karbohidrat olahan terhadap gula darah dan kadar insulin.

Karbohidrat olahan diserap dengan cepat ke dalam aliran darah, yang dengan cepat meningkatkan kadar gula darah. Saat gula darah naik, kadar insulin juga meningkat untuk membantu mengantarkan gula darah keluar dari aliran darah dan masuk ke sel Anda.

Namun, kadar insulin yang tinggi tidak baik untuk mereka yang berjerawat.

Insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1). Ini berkontribusi pada perkembangan jerawat dengan membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan dengan meningkatkan produksi sebum.

2.Produk susu

Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara produk susu dan tingkat keparahan jerawat pada remaja.

Dua penelitian juga menemukan bahwa orang dewasa muda yang rutin mengkonsumsi susu atau es krim empat kali lebih mungkin menderita jerawat.

Baca juga  Daftar Makanan untuk Kesehatan Mental dan Mencegah Kecemasan

Meskipun penelitian sampai saat ini difokuskan terutama pada remaja dan dewasa muda dan hanya menunjukkan korelasi antara susu dan jerawat, bukan hubungan sebab dan akibat.

Belum jelas bagaimana susu dapat memicu  pembentukan jerawat, tetapi ada beberapa teori yang dikenal banyak orang.

Susu diketahui dapat meningkatkan kadar insulin, terlepas dari pengaruhnya terhadap gula darah, yang dapat memperburuk keparahan jerawat.

Susu sapi juga mengandung asam amino yang merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak IGF-1, yang telah dikaitkan dengan perkembangan jerawat.

Meskipun ada spekulasi tentang mengapa minum susu dapat memperburuk jerawat, tidak jelas apakah produk susu berperan langsung. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah ada jumlah atau jenis produk susu tertentu yang dapat memperburuk jerawat.

3.Makanan cepat saji

Jerawat sangat terkait dengan pola makan gaya barat yang kaya kalori, lemak, dan karbohidrat olahan.

Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, hot dog, kentang goreng, soda, dan milkshake, adalah makanan andalan khas Barat dan dapat meningkatkan risiko jerawat.

Satu studi terhadap lebih dari 5.000 remaja dan dewasa muda Tiongkok menemukan bahwa diet tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko 43% mengembangkan jerawat. Makan makanan cepat saji secara teratur meningkatkan risiko sebesar 17%.

Sebuah studi terpisah terhadap 2.300 pria Turki menemukan bahwa sering makan burger atau sosis dikaitkan dengan peningkatan risiko 24% mengembangkan jerawat.

Meski belum diketahui secara detail, mengapa makan makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat, tetapi beberapa peneliti mengusulkan bahwa hal itu dapat mempengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon dengan cara yang mendorong perkembangan jerawat.

4.Makanan yang mengandung asam lemak omega-6 tinggi

Makanan yang mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah besar , seperti makanan khas Barat, telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat peradangan dan jerawat.

Hal ini karena pola makan barat mengandung jagung dan minyak kedelai dalam jumlah besar, yang kaya akan lemak omega-6, dan sedikit makanan yang mengandung lemak omega-3, seperti ikan dan kenari.

Baca juga  Lebanon Menaikkan Harga Roti Kelima Kalinya Selama Krisis Ekonomi

Ketidakseimbangan asam lemak omega-6 dan omega-3 ini mendorong tubuh ke dalam keadaan peradangan, yang dapat memperburuk keparahan jerawat.

Sebaliknya, melengkapi dengan asam lemak omega-3 dapat mengurangi tingkat peradangan dan telah terbukti mengurangi keparahan jerawat.

  1. Cokelat

Cokelat dicurigai sebagai pemicu jerawat sejak tahun 1920-an, tetapi sejauh ini, belum ada kesepakatan yang dicapai.

Beberapa survei informal telah mengaitkan makan cokelat dengan peningkatan risiko timbulnya jerawat, tetapi ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa cokelat menyebabkan jerawat.

Sebuah studi yang lebih baru menemukan bahwa pria yang rentan berjerawat yang mengkonsumsi 25 gram cokelat hitam 99% setiap hari mengalami peningkatan jumlah lesi jerawat hanya dalam dua minggu.

Studi lain menemukan bahwa laki-laki yang diberi kapsul bubuk kakao 100% setiap hari memiliki lebih banyak lesi jerawat secara signifikan setelah satu minggu dibandingkan dengan mereka yang diberi makanan lain.

Sebenarnya mengapa coklat dapat meningkatkan jerawat masih belum jelas, meskipun satu penelitian menemukan bahwa makan coklat meningkatkan reaktivitas sistem kekebalan terhadap bakteri penyebab jerawat, yang dapat membantu menjelaskan temuan ini.

Meskipun penelitian terbaru mendukung hubungan antara konsumsi cokelat dan jerawat, masih belum jelas apakah cokelat benar-benar menyebabkan jerawat.

  1. Makanan yang mengandung anti inflamasi

Sebuah fakta menyatakan  bahwa jerawat pada akarnya adalah penyakit inflamasi.

Hal ini didukung oleh fakta bahwa obat antiinflamasi, seperti kortikosteroid, adalah pengobatan yang efektif untuk jerawat yang parah dan bahwa orang yang berjerawat memiliki kadar molekul inflamasi yang tinggi dalam darahnya.

Salah satu cara makanan dapat menyebabkan peradangan adalah melalui kepekaan terhadap makanan, yang juga dikenal sebagai reaksi hipersensitivitas tertunda.

Kepekaan terhadap makanan terjadi ketika sistem kekebalan Anda secara keliru mengidentifikasi makanan sebagai ancaman dan meluncurkan serangan kekebalan terhadapnya.

Ini menghasilkan molekul pro-inflamasi tingkat tinggi yang beredar di seluruh tubuh, yang dapat memperburuk jerawat.

Karena ada banyak makanan yang dapat bereaksi terhadap sistem kekebalan Anda, cara terbaik untuk mengetahui pemicu unik Anda adalah dengan melakukan diet eliminasi di bawah pengawasan ahli diet atau ahli gizi terdaftar.

Baca juga  TIPS WAJAH SEHAT BERSERI TANPA JERAWAT

Diet eliminasi bekerja dengan membatasi sementara jumlah makanan dalam diet Anda untuk menghilangkan pemicu dan meredakan gejala, kemudian secara sistematis menambahkan kembali makanan sambil melacak gejala dan mencari polanya.

Pengujian sensitivitas makanan, seperti Mediator Release Testing (MRT), dapat membantu menentukan makanan mana yang menyebabkan peradangan terkait kekebalan dan memberikan titik awal yang lebih jelas untuk diet eliminasi Anda.

Meskipun tampaknya ada hubungan antara peradangan dan jerawat, tidak ada penelitian yang secara langsung menyelidiki peran spesifik dari kepekaan terhadap makanan dalam perkembangannya.

Ini tetap menjadi bidang penelitian yang menjanjikan untuk membantu lebih memahami bagaimana makanan, sistem kekebalan dan peradangan mempengaruhi perkembangan jerawat.

Meskipun makanan yang dibahas di atas dapat menyebabkan timbulnya jerawat, ada makanan dan nutrisi lain yang dapat membantu menjaga kulit Anda tetap bersih. Ini termasuk:

Asam lemak omega-3: Omega-3 bersifat anti-inflamasi, dan konsumsi rutin telah dikaitkan dengan penurunan risiko timbulnya jerawat.

Probiotik: Probiotik mempromosikan usus yang sehat dan mikrobioma seimbang, yang terkait dengan berkurangnya peradangan dan risiko yang lebih rendah dari perkembangan jerawat.

Teh hijau: Teh hijau mengandung polifenol yang berhubungan dengan pengurangan peradangan dan produksi sebum yang lebih rendah. Ekstrak teh hijau telah terbukti mengurangi keparahan jerawat saat dioleskan ke kulit.

Kunyit: Kunyit mengandung polifenol kurkumin anti inflamasi , yang dapat membantu mengatur gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, yang dapat mengurangi jerawat.

Vitamin A, D, E dan seng: Nutrisi ini memainkan peran penting dalam kesehatan kulit dan kekebalan dan dapat membantu mencegah jerawat.

Pola makan ala Mediterania: Diet mediterania kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun, serta rendah susu dan lemak jenuh.

Selain jenis makanan diatas, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter ahli kulit untuk memastikan penyebab jerawat di kulit Anda.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru