Kota Jambi, Oerban.com – Dunia entertainment memang menghasilkan banyak hal, ada yang berprestasi dengan karyanya ada pula yang kontroversi dengan tingkahnya. Baik terkenal karena prestasi maupun kontroversi ada-ada saja pihak pendukung atau penggemar yang mendukung dan tak jarang membuat asumsi publik terbagi dua.
Kali ini, Kartika Putri yang menjadi perbincangan hingga menduduki trending topik pertama di Twitter Indonesia pada (12/8) hingga beberapa saat. Berbagai respon muncul disebabkan oleh permasalahan Kartika Putri dengan dr. Lee, seorang dokter sekaligus influencer yang seringkali mereview produk kecantikan di kanal Youtube miliknya.
Dalam berbagai sumber disebutkan, Kartika Putri dan dr. Lee terlibat aksi saling sindir. Sebagai seorang brand yang pernah mempromosikan produk skincare dengan merk “Helwa” Kartika tidak terima dengan review yang dibuat oleh dr.Lee tentang skincare tersebut yang ia sebut sebagai produk abal-abal. Kartika Putri sempat menyindir dengan sebutan pak le dalam reviewnya tentang kemasan baru produk Helwa. Produk Helwa yang sempat disebut sebagai produk abal-abal lalu kembali direview oleh dr.Lee dengan kemasan terbaru. Namun, berdasarkan penjelasan dr. Lee masih ada berbagai varian Helwa yang menurutnya abal-abal menurut standar kedokteran.
Dalam sebuah video amatir, tampak dr.Lee ditangkap oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan atas dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Kartika Putri. Meski sempat melakukan dialog antar keduanya, namun, permasalahan ini lalu mencuat dengan penangkapan dr.Lee. Para warganet menyesalkan hal ini, karena dr.Lee dianggap telah banyak berjasa bagi perempuan Indonesia atas review berbagai produk kecantikan yang ia lakukan. Bahkan, penangkapan dr.Lee memunculkan petisi dukungan atas pembebasan dirinya yang berisikan hal-hal sebagai berikut :
“Disaat sosok dokter yang memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat umum, mengenai krim berbahaya dan tidak memiliki izin BPOM untuk tidak sembarangan digunakan, namun di salah artikan oleh beberapa oknum sebagai “menyerang”.
Dokter juga menghimbau agar Tokoh/Artis/Selebriti untuk berhati-hati menerima bentuk promosi atau penyebaran produk yang tidak memiliki izin edar ataupun perlu pengawasan dari ahli, dengan tujuan tidak memberikan informasi yang akhirnya diikuti atau menjadi contoh yang tidak baik untuk khalayak banyak.
Dokter juga memberikan informasi secara faktual dan berbasis data dari penelitian-penelitian, serta data faktual yang diberika oleh pihak yang sudah bersertifikasi dan layak, juga dokter sudah berkecimpung serta menangani langsung korban dari produk/barang/kosmetik berbahaya tersebut dengan tujuan agar tidak ada lagi korban dari produk/barang/kosmetik serupa.
Dengan petisi ini, kami sebagai masyarakat yang peduli dan yang bersedia menerima edukasi & informasi yang benar mendukung dokter untuk memberantas oknum yang tidak bertanggung jawab serta untuk melanjutkan edukasi dan memberikan informasi yang tepat untuk semua khalayak masyarakat, juga dengan tujuan untuk menyadarkan dan menghimbau para Tokoh/Artis/Selebriti agar memberikan informasi yang faktual, serta didasari oleh kepentingan dalam mempromosikan yang aman dan dapat dipertanggung jawabkan, bukan dari dasar keuntungan pribadi saja.” Tulis petisi tersebut.
Dalam pantauan tim oerban.com, saat menulis ini, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 60.433 orang dan tampaknya akan terus bertambah. Ada yang menarik dibalik perkara ini, banyak orang yang menyangkutkan Kartika atas tindakannya melaporkan dr. Lee dengan sosoknya yang telah berhijrah dan menjadi istri seorang ustad.
“Dari Kartika Putri saya belajar, kalau nikah dengan habib juga bukan suatu jaminan akan merubah akhlak apalagi logika” tulis akun Leila saat mengomentari kasus ini.
“Jahat banget si Kartika Putri, itu namanya zolim. Apa ga diajarin sama suaminya yang habib? Astaghfirullahaladzim” tulis akun @sweeterbutteer. Dalam hal ini banyak warganet yang menyangkutkan permasalahan penangkapan dr. Lee dengan simbol agama Kartika Putri. Padahal, dr.Lee dijerat dengan dugaan pelanggaran UU ITE, belakangan UU ini memang telah banyak menjerat orang-orang yang dinilai kritis.
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini
