Bangko, Oerban.com – Badai pandemi corona virus disease (Covid-19) yang telah menerjang indonesia sejak awal maret 2020 dan belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir hingga tahun 2021 ini telah melemahkan hampir seluruh sektor di Indonesia. Tak hanya sektor kesehatan, sektor-sektor lain pendukung ekonomi bangsa pun turut merasakan langsung dampak pandemi virus ini. Ditengah lusuhnya sektor lain, berita gembira datang dari sektor pertanian yang menunjukkan ketahanannya.
Hal ini tidak terlepas dari peranan Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo yang selalu menyerukan slogan “Pertanian tidak boleh berhenti” dalam setiap kesempatan. Melalui sektor pertanianlah keberlangsungan suatu bangsa dapat dipertahankan terutama dimasa sulit seperti masa pandemi ini.
Seperti yang dibuktikan oleh Kelompok tani bawang merah di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin Menerapkan teknologi TTS (True Shallot Seed) dalam pengembangan budidaya bawang merah.
Bawang merah merupakan salah satu komoditi bidang hortikultura yang saat ini tetap menjadi perhatian pemerintah dalam prospek pengembangannya di lapangan.
Oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merangin menyelenggarakan Bimbingan Teknis Budidaya Bawang Merah dari benih True Seed of Shallot (TSS).Teknologi pemanfaatan TSS (True Seed Shallots) merupakan alternatif untuk produksi bawang merah yang lebih efektif dan efisien dibandingkan penggunaan umbi.
Pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) tersebut bertempat di BPP Jangkat yang dilakukan pada kelompok tani Rukun Keluarga Desa Pulau Tengah Kabupaten Merangin rencana penanaman bawang merah ini seluas 15 Ha.
Kegiatan Bimtek ini berlangsung di BPP Jangkat yang dihadiri Kabid Hortikultura Dinas TPH Kab. Merangin Bapak Hendri Widodo, Koordinator BPP, POPT Kec. Jangkat, PPL, CO PT.East West Seed Indonesia wilayah Jambi serta perwakilan poktan penerima bantuan. pemateri dalam kegiatan teknis persemaian ini langsung diberikan oleh CO PT. East West Seed Indonesia wilayah Jambi Rocky Sugama dan pemateri OPT.
Kabid Hortikultura Dinas TPH kabupaten Merangin yang membuka kegiatan Bimteks menjelaskan adanya Pelatihan budidaya bawang merah biji (TSS) di harapakan nantinya petani mampu mengembangkan budidaya bawang merah yang tidak hanya melalui proses umbi tapi mampu juga melalui persemain, selain menambah pengetahuan petani , biaya dalam penyediaan bibit dapat di kurangi, jelasnya.
Benni Rindaldi selaku penyuluh Setempat mengharapkan setelah mengikuti bimtek ini petani bawang merah dapat berhasil melakukan persemaian sehingga menghasilkan bibit siap tanam yang berkualitas bebas dari Organisme pengganggu tanaman, ungkapnya
Ini merupakan Wujud nyata pemerintah kabupaten merangin melalui dinas TPH menuju Merangin mantap unggul di bidang pertanian , perubahan SDM petani menjadi lebih maju, mandiri dan modern.
Pada Setiap kesempatan juga , Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), menegaskan di setiap kesempatan, pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi virus berbahaya itu. Dikarenakan, pertanian berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk menjaga imunitas tubuh. “Kegiatan tidak boleh berhenti, bahkan peran penyuluh justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian,” tegas Dedi.
Peran penyuluh harus dioptimalkan dalam mendampingi petani agar keberpihakan terhadap petani benar-benar terwujud. Dan salah satu langkah penyuluh yang dapat diambil agar pendampingan benar-benar dirasakan oleh petani adalah dengan memberikan solusi permasalahan yang sedang dan selalu dihadapi petani disuatu wilayah, ujar Dedi.
Penulis: Abdul Jabbar Mahmuda
