email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Peta Sirah Nabawiyah, dari Kelahiran Hingga Wafatnya Rasulullah

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Bagi seorang muslim, meneladani kehidupan Nabi Muhammad merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya, banyak keseharian, dan tingkah laku nabi yang menjadi percontohan akhlak yang baik dalam Islam. Salah satu sumber untuk mempelajari peta perjalanan hidup baginda nabi biasa disebut sirah nabawiyah. Sirah nabawiyah secara umum diartikan sebagai peta sejarah rekaman perjalanan nabi Muhammad sejak beliau lahir hingga ia wafat.

Mempelajari sirah nabawiyah dapat membuat kita mengambil pelajaran dan mensyukuri diri sebagai seorang umat muslim. Dikutip dari sygma daya insani, berikut peta sirah nabawiyah yang perlu kamu ketahui.

Kelahiran

Nabi Muhammad lahir di kota Mekah oada hari Senin, bulan Rabiul Awwal tahun gajah bertepatan dengan 20 April 570 M. Kelahirannya disambut gembira oleh keluarga besar Abdul Muthalib,  terutama paman dan kakeknya.

Masa Kecil

Saat kelahirannya, bangsa Arab memiliki kebiasaan bahwa anak yang baru lahir disusukan oleh orang lain. Begitu juga Muhammad yang dibawa oleh pasangan  Halimah dan Al-Harits, ia dibawa ke kampung bani Sa’ad di kawasan pegunungan yang berjarak 185 km sebelah timur kota Mekah.

Didatangi malaikat

Ia tumbuh menjadi anak yang sehat setelah disusui selama dua tahunn oleh Halimah. Suatu hari saat usianya 4-5 tahun, ia dibawa oleh dua sosok laki-laki ke bukit dekat perkampungan Bani Sa’ad untuk dibersihkan hatinya. Dua laki-laki itu adalah malaikat.

Ziarah ke Yastrib

Setelah selesai pengasuhan, pada usia 6 tahun ia dikembalikan ke ibunya, Aminah. Sang ibu membawanya ke Yastrib untuk mengunjungi saudara dan makam ayahnya.

Meninggalnya sang ibu

Sepulang dari Yastrib, ibunya jatuh sakit. Hingga di Abwa sakitnya kian parah yang akhirnya meninggal dan dikuburkan disana. Ummu Aiman membawanya ke Mekah dan ia diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib.

Baca juga  Sirah Camp: Memperkenalkan Kehidupan Nabawiah dengan Cara Segar dan Menarik bagi Anak Muda

Tinggal bersama paman

Setelah berusia 8 tahun, sang kakek meninggal. Ia diasuh pamannya, Abu Thalib. Ketika berusia 12 tahun, ia berdagang ke Syam bersama pamannya. Mereka berdagang di kota Bushra. Disini pula ia bertemu seorang pendeta yang menemukan tanda kenabian beliau.

Berdagang

Usia 25 tahun ia berdagang ke Syam. Ia menjadi pedagang yang hebat dan jualannya selalu laku. Hal ini karena ia berlaku jujur, ia juga mendapat gelar Al-Amin. Ini pulalah yang menarik hati Khadijah, mereka kelak menikah saat nabi genap 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. 

Mendapat wahyu pertama

Beliau memiliki kebiasaan berdiam diri di gua Hira. Hingga ia didatangi Jibril yang menyerupai manusia. Ia membawa wahyu pertama, Q.S Al-Alaq ayat 1-5 saat usia nabi genap 40 tahun.

Orang-orang pertama yang beriman 

Setelah diangkat menjadi Rasul, ia menyiarkan apa apa yang diwahyukan kepadanya kepada orang terdekat. orang yang pertama beriman ialah Khadijah istrinya, kemudian sahabat terdekatnya Abu Bakar dan sahabat lainnya, Ali bin Abi Thalib. 

Periode dakwah

Setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi ia pun mulai berdakwah secara terang-terangan. Hal ini menimbulkan kebencian di kalangan orang-orang Quraisy, terutama pamannya, Abu Lahab.

Hijrah ke Habasyah

Banyak yang memusuhi Rasulullah, sedangkan jumlah kaum muslimin masih sedikit. Allah memerintahkan untuk berpindah ke Habasya. Mereka berhijrah, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 perempuan dipimpin oleh Utsman bin Affan, berangkat dari jalur pantai Syu’aibah menyeberangi laut merah.

Isra mi’raj

Terjadi pada akhir periode Mekah, tahun 621M. Saat itu Rasulullah dibawa oleh Jibril ke Baitul Maqdis di negeri Syam (Palestina). Kemudian dibawa ke Sidratul Muntaha dan mendapat perintah Shalat. 

Baca juga  Heboh Usia 25 Tahun Idealnya Punya Apa, Ini yang Perlu Direnungkan

Sumpah Aqabah

Orang Madinah dating silih berganti mendengar berita kerasulan dan ajaran baru yang dibawa. Hal ini melahirkan sumpah Aqabah pertama dan kedua tahun 622 M. Isi sumpah tersebut menyatakan bahwa mereka akan membela Rasulullah dan Islam.

Hijrah ke Madinah

Tekanan bagi kaum muslimin semakin kuat, Allah memerintahkan untuk berhijrah ke Madinah. Dalam perjalanan itu, beliau tiba disebuah desa Bernama Quba dan membangun masjid di sana. 

Masa perang

Tantangan dakwah semakin berat hingga diwarnai peperangan. Perang pertama yang harus dilalui ialah perang badar, saat itu jumlah kaum muslim 313 orang dan kaum kafir 1.000 orang. Perang ini dimenangkan kaum muslim dan menewaskan Abu Jahal. Kedua perang Uhud, merupakan pembalasan dendam kaum musyrik atas kekalahan di perang Badar, dimenangkan oleh kaum musyrik yang salah satu penyebabnya ialah ketidaktaatan pasukan pemanah atas perintah Rasulullah untuk tetap menjaga posnya. Perang selanjutnya ialah perang Khandaq, terjadi pada bulan Syawwal tahun ke 5 Hijriah. Dalam perang ini menggunakan strategi Salam Al-Farisi dengan membuat parit yang mengelilingi Madinah. Hasilnya selama 20 hari kaum Musyrik hanya bisa mengepung Madinah tanpa bisa menyerang bahkan berakhir perpecahan di kalangan musuh.

Perjanjian Hudaibiyah

Tahun 6 Hijriah, Rasulullah dan para sahabat ke Mekah untuk menjalankan ibadah Haji, namun dihalangi oleh kaum Quraisy. Hal ini memicu perjanjian Hudaibiyah, yang isinya merugikan umat islam soal lama waktu Haji dan gencatan senjata. 

Futuh Mekah

Terjadi pada tanggal 10 Ramadan 8 Hijriah atau 630 M. Rasulullah membawa 10.000 pasukan. Akhirnya Mekah dikuasai kaum muslimin tanpa perlawanan. 

Menaklukan Thaif

Setelah berhasil menaklukan Mekah selanjutnya menaklukan kota Thaif. Kota ini dihuni oleh dua kabilah, yaitu Hawazin dan Tsaqif, mereka adalah orang musyrik yang kerap menghina islam. Rasul mengutus 12.000 pasukan dan berhasil menaklukan kota itu.

Baca juga  Integritas Tanpa Batas

Haji Wada 

Terjadi pada tahun 10 Hijriah, Rasul menunaikan haji pertama sekaligus terakhir baginya, ibadah haji ini dinamakan haji wada. Pada peristiwa ini turun pula wahyu terakhir dari Allah yang juga menandakan akhir perjalanan dakwah Rasul.

Rasul Wafat

Tahun 11 Hijriah, Rasulullah wafat setelah menderita sakit selama 14 hari. Setelah beliau wafat diangkat Abu Bakar sebagai Khalifah, meneruskan dakwah.

Editor : Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru