Kota Jambi, Oerban.com – Tim Program Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (P2M2) Universitas Jambi (UNJA) berhasil lolos pendanaan dari Kemendikbud Ristek pada tahun 2023. Tim tersebut berhasil membuat alat filterasi air menggunakan alat sederhana dengan menambah inovasi berupa bahan bentonite.
Dalam proses inovasi produk ini digagas oleh Rendy Agus Setiawan (Teknik Geofisika 2021) berkolaborasi bersama Haikal Ijon Martua Rumahorbo (Teknik Geofisika 2021), Fatihah Zhairah Jegezza (Teknik Geofisika 2021), Maia Rhamadani Sundari (Teknk Geofisika 2021) dan Abimbi Randa Pranata (Teknik Geofisika 2021). Mereka tergabung pada tim Program Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (P2M2). Tim tersebut juga berada dibawah bimbingan Bapak Ir. Edwin Permana, S.T., M.T., IPM., ASEAN ENG.
Rendy Agus Setiawan selaku ketua tim menjelaskan bahwa kualitas air bersih menjadi masalah masyarakat sekitar dikarenakan air yang kurang bersih dapat mengganggu kesehatan yang mengkhawatirkan karena dapat menjadi sumber penyakit. Namun masyarakat masih kurang mengetahui bahwa kualitas air bersih dan cara pengolahan air bersih menjadi masalah yang perlu dikurangin karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara filterasi air menjadi air bersih.
Maka dari itu, Rendy bersama timnya mengembangkan inovasi berupa memasukkan bentonite pada alat filterasi air. Alat filterasi air ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan berupa pasir, kerikil, arang, bentonite, batu apung, karang jahe, kapas, dan ijuk.
Filterasi air ini berguna untuk pemanfaatan alat sederhana yang berguna untuk penjernih air yang kemudian dapat di manfaatkan air yang tidak bersih menjadi bersih dan layak di konsumsi. Kemudian kami menggunakan bentonite yang berguna untuk menghilangkan bau pada air.
Alat penjernih air sederhana ini kemudian dilakukan penguji cobaan dengan menggunakan air yang kotor dengan memasukan bentonite yang cukup banyak sehingga membuat warna airnya menjadi bewarna bentonite atau orange tetapi menghilangkan bau tak sedap pada air, selanjutnya dilakukan lagi penguji cobaan tetapi menggunakan bentonite yang lebih sedikit sehingga di dapatkan hasil yang lebih baik yaitu air bewarna jernih dan tidak berbau. Maka untuk penggunaan bentonite ini sendiri tidak boleh digunakan terlalu banyak sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Keunggulan filterasi air ini adalah dengan menggunakan alat sederhana dan biaya yang tergolong lebih murah serta membuat air menjadi lebih jernih dan menghilangkan bau tak sedap pada air.
Tim P2M2 berharap dengan adanya inovasi ini dapat menjadi alternatif sebagai salah satu solusi air bersih dengan adanya alat penjernih air dengan bahan sederhana sehingga aman dikonsumsi masyarakat dan dapat meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kualitas air jernih bagi masyarakat.
Bapak Ir. Edwin Permana, S.T., M.T., IPM., ASEAN ENG. Selaku dosen pembimbing tim P2M2 menyampaikan pesan agar semua orang lebih memperhatikan kesehatan diri mereka sendiri agar terhindar dari segala macam penyakit tidak terkecuali penyakit diare dan gatal gatal pada kulit. Karena sejatinya penyakit diare maupun penyakit gatal-gatal pada kulit dapat muncul karna kurangnya kesadaran kita terhadap pentingnya kesehatan. Beliau juga berharap bahwa inovasi ini dapat menjadi solusi terhadap pencegahan berbagai penyakit yang disebabkan air kotor sehingga efektif dan efisien.
Selanjutnya, tim P2M2 terus berusaha mengembangkan inovasinya melalui alat penjernih air sederhana sehingga dapat digunakan secara aman dan legal kepada seluruh kalangan Masyarakat dan selanjutnya tim P2M2 berharap masyrakat mengetahui pentingnya kualitas air bersih bagi kehidupan sehari-hari.
Tim P2M2 ini juga melakukan edukasi melalui media sosial mengenai pembuatan alat penjernih air sederhana dan pentingnya air bersih bagi kehidupan sehari-hari. Konten tersebut dapat diakses melalui youtube: https://youtu.be/djRv7G7LhN8?si=PNOvrd7_ftVreo_7
Editor: Ainun Afifah