email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Selasa, Mei 14, 2024
- Advertisement -

Ciptakan Petani Dengan Strategi Keuangan yang Matang di Era Modern, Kementan Bekali Penyuluh dan Fasilitator Desa Melalui Pelatihan Literasi Keuangan

Populer

Batangkaluku, Oerban.com – Pertanian modern memang membutuhkan ‘pencatatan’ keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu. Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo mengatakan “Literasi keuangan pertanian terus dikuatkan. Dengan begitu, petani bisa menyusun strategi usahatani yang ideal. Mereka juga bisa mengelola kelompok taninya. Yang pasti, petani memiliki manajemen keuangan yang sangat sehat,” jelas SYL.

Penguatan literasi keuangan petani ini lah yang dilakukan program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) Kementan. Kementerian Pertanian melalui Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI) terus mendorong agar kemampuan literasi keuangan petani di zonasi READSI dijamin semakin matang.

Kepala Badan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan tujuan utama Program READSI adalah meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran program agar berdaya. “READSI turut mendukung program-program yang sedang dijalankan Kementerian Pertanian. Utamanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian juga peningkatan kualitas SDM pertanian.

Ditambahkan Dedi Nursyamsi, salah satu hal penting untuk diketahui petani adalah literasi keuangan.

“Literasi keuangan penting untuk diketahui petani. Petani harus bisa mengelola keuangan, bagaimana caranya ada bankable, sehingga bisa mendapatkan pinjaman seperti KUR. Kalau petani menguasai ini, kita yakin petani Indonesia akan mandiri,” katanya.

Dalam rangka mendukung program peningkatan literasi keuangan dan inklusi keuangan, BPPSDMP melalui Program READSI menyelenggarakan Pelatihan Training of Trainer (TOT) Literasi Keuangan bagi Penyuluh dan Fasilitator Desa Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara dan Kabupaten Kolaka angkatan 3 dan 4. Kegiatan ini diselenggarakan secara offline di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Sulawesi Selatan.

Baca juga  Petani Milenial Tegaskan Menjadi Garda Terdepan Berantas Mafia Benih

Kegiatan TOT ini dibuka secara online oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati dan dihadiri para Kepala Dinas Kabupaten peserta, Tim Ahli Readsi pusat dan Kabupaten, serta dihadiri secara langsung oleh Kepala BBPP Batangkaluku, tim Konsultan dan tim fasilitator yang berasal dari UPT Pelatihan BPPSDMP yaitu widyaiswara dari BBPP Batangkaluku, BBPP Batu, BPP Jambi, dan BBPP Binuang yang berlangsung di Aula BBPP Batangkaluku.

Dalam sambutannya Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati menyampaikan bahwa Kegiatan Readsi merupakan kegiatan pemberdayaan petani dan masyarakat di sekitar lokasi readsi.

“Era pertanian modern cara-cara lama harus ditinggalkan. Pertanian menjadi sektor andalan terbukti saat pandemi ini sektor pertanian yang bertahan. Memasuki pertanian modern suatu keniscayaan pertanian harus berbasis keuangan, petani harus untung. Petani harus memiliki kemampuan mengelola keuangan baik secara individu, usaha taninya, maupun kelompok. Setelah pelatihan peserta siap melatih kelompok tani dan peani menguasai dan para petani dapat bankable dapat mengakses KUR, sehingga dapat mengakses modal dengan modal yang rendah dan merencanakan usaha taninya dengan menguasai manajemen keuangan yang lebih baik. Sehingga dapat memberikan dampak peningkatan yang signifikan bagi pendapatan petani di lokasi wilayah Readsi.” Papar Leli.

Pelatihan TOT literasi keuangan angkatan 3 dan 4 ini dilaksanakan tanggal 20-24 September yang diikuti oleh 73 peserta yang terdiri dari penyuluh dan fasilitator Desa Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara dan Kabupaten Kolaka. Adapun materi yang diterima berupa materi bijak mengelola keuangan rumah tangga, menabung, lembaga keuangan, prospek bisnis pertanian, format pencatatan keuangan rumah tangga , dan format pencatatan usaha tani. Setelah pelatihan ini diharapkan Penyuluh dan Fasilitator Desa  dapat mengaplikasikan langsung ke petani untuk pendampingan pengelolaan keuangan rumah tangga dan manajemen keuangan usahatani bagi petani.

Baca juga  P4S Lentera Kehidupan Sukses Kembangkan Integrasi Sawit dengan Ternak

Penulis: Yunisa Tri Suci

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru