email : [email protected]

33.4 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Disusul Gempa Dahsyat, Pemerintah Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami dan Evakuasi

Populer

Tokyo, Oerban.com – Menyusul serangkaian gempa bumi dahsyat di garis pantai baratnya pada hari Senin lalu, Jepang mengeluarkan peringatan tsunami untuk perintah evakuasi bagi penduduk. Kondisi ini menyebabkan pemadaman listrik di ribuan rumah dan mengganggu penerbangan dan layanan kereta api ke wilayah yang terkena dampak.

Badan Meteorologi Jepang melaporkan gempa di lepas pantai Ishikawa dan prefektur sekitarnya tidak lama setelah jam 4 sore, salah satunya berkekuatan awal 7,6.

Pemerintah mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa dan peringatan atau nasihat tsunami tingkat rendah untuk seluruh pantai barat pulau utama Jepang, Honshu.

Baca juga: Mati Mesin di Perairan Ujung Jabung, 11 Penumpang Kapal Pompong Dievakuasi TIM SAR Jambi | OERBAN.COM

Lembaga penyiaran publik Jepang NHK TV memperingatkan aliran air yang deras bisa mencapai ketinggian 5 meter (16,5 kaki) dan mendesak orang-orang untuk mengungsi ke dataran tinggi atau puncak gedung terdekat secepat mungkin.

NHK mengatakan gelombang tsunami bisa saja kembali terjadi, dan peringatan terus diberikan lebih dari satu jam setelah peringatan awal. Beberapa gempa susulan juga mengguncang wilayah tersebut.

Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut tidak melaporkan adanya penyimpangan. Namun dia mengatakan sangat penting bagi masyarakat di wilayah pesisir untuk menghindari tsunami yang akan datang.

“Setiap menit berarti. Mohon segera dievakuasi ke tempat aman,” ujarnya.

Tsunami setinggi sekitar 3 meter diperkirakan akan melanda Niigata dan prefektur lain di pantai barat Jepang. Gelombang tsunami yang lebih kecil telah dipastikan mencapai garis pantai, menurut NHK.

Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk prefektur pesisir Ishikawa, Niigata dan Toyama. Rusia juga mengeluarkan peringatan tsunami di kota-kota timur jauhnya, Vladivostok dan Nakhodka.

Baca juga  Pertama kalinya, Para Ilmuwan Menangkap Ikan di Laut Terdalam Dekat Jepang

Di dekat Korea Selatan, badan cuaca mendesak penduduk di beberapa kota pesisir timur untuk mewaspadai kemungkinan perubahan permukaan laut. Gelombang tsunami yang terjadi belakangan bisa lebih besar dari gelombang awal.

Pihak berwenang masih menilai tingkat kerusakan dan warga harus bersiap menghadapi gempa susulan lagi, kata Perdana Menteri Fumio Kishida dalam komentar yang disiarkan di NHK.

“Warga harus tetap waspada terhadap kemungkinan gempa lebih lanjut dan saya mendesak masyarakat di daerah yang diperkirakan akan terjadi tsunami untuk mengungsi sesegera mungkin,” kata Kishida.

Tayangan TV NHK menunjukkan sebuah ruangan terguncang akibat gempa, cucian tergantung bergoyang dari satu sisi ke sisi lain, dan komputer di atas meja bergetar. Laporan mengenai kerusakan besar tidak segera tersedia. NHK melaporkan beberapa tiang listrik tumbang dan jalan retak.

Lebih dari 36.000 rumah tangga kehilangan aliran listrik di prefektur Ishikawa dan Toyama, kata penyedia utilitas Hokuriku Electric Power.

Layanan kereta api berkecepatan tinggi ke Ishikawa telah ditangguhkan sementara operator telekomunikasi Softbank dan KDDI melaporkan gangguan layanan telepon dan internet di Ishikawa dan Niigata, menurut situs web mereka.

Maskapai penerbangan Jepang ANA memundurkan empat pesawat yang menuju ke bandara di Toyama dan Ishikawa di udara setelah gempa, sementara Japan Airlines membatalkan sebagian besar layanan penerbangan ke wilayah Niigata dan Ishikawa sepanjang sisa hari itu, menurut TV Asahi.

Otoritas Regulasi Nuklir Jepang mengatakan tidak ada kejanggalan yang terkonfirmasi di pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang, termasuk lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama milik Kansai Electric Power di Prefektur Fukui.

Jepang adalah negara yang sangat rawan gempa. Gempa bumi besar dan tsunami melanda timur laut Jepang pada 11 Maret 2011, menewaskan hampir 20.000 orang, menghancurkan kota-kota dan memicu krisis nuklir di Fukushima.

Baca juga  Peran Hukum Dagang Internasional terhadap Perang Dagang Jepang dan Amerika

Sumber: Daily Sabah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru