Tanjung Jabung Barat, Oerban.com – Kementerian Pertanian telah menggagas pembentukan Brigade Pangan (BP) yang menjadi ujung tombak dalam ketahanan pangan nasional. Kementan melakukan berbagai upaya strategi dan pendekatan agar gerakan tersebut bisa sampai ke setiap daerah. Hal tersebut dilakukan oleh semua unit kerja bahkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kementan, termasuk salah satunya Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi.
Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memberikan dukungan penuh kepada Brigade Pangan yang telah terbentuk dan melaksanakan pertanian di daerah tersebut. Hal ini juga terlihat dalam kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BP Betara bersama dengan pemilik lahan. Ada 2 MoU yang dilakukan yaitu antara BP Betara dengan pemilik lahan Desa Lubuk Terentang sebesar 35 hektare dan BP Betara dengan Desa Mutialo sebesar 26 hektare.
Kepala Desa Muntialo, M. Nasir menyambut baik dan postif dengan program yang dicanangkan oleh Kementan tersebut. Di berbagai kesempatan dan pertemuan beliau juga ikut mensosialisasikan tentang Brigade Pangan ini ke khalayak ramai.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang diwakili oleh Kabidluh, Yulianty mengatakan bahwa dengan MoU ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi menjadi IP 300 dan meningkatkan hasil produksi. Beliau juga berharap nantinya Manager BP ini bisa direkrut menjadi penyuluh swadaya.
Seperti yang selalu disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk Sumber Daya Manusia(SDM) pertanian, khususnya petani.
“Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional. Brigade Pangan memiliki target meningkatkan indeks panen dari yang IP100 menjadi IP300, panennya bukan tanamnya, produktivitasnya meningkat, serta mengutamakan kesejahteraan petani milenial yang berdomisili di wilayah tersebut,” ujar Amran.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti kegiatan pertemuan dan MoU ini guna mengarahkan tim untuk peningkatan koordinasi dan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk dinas-dinas pertanian, lembaga pendidikan, sektor teknologi modern serta sektor swasta, guna menciptakan ekosistem yang lebih baik dalam pengelolaan pangan.(*)
Editor: Ainun Afifah