email : [email protected]

24.1 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Efisiensikan Produktivitas Usaha Tani, Kementan Gelar Pelatihan Low Cost Smart Farming di Jambi

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com – Kementerian Pertanian mengajak penggiat pertanian dari seluruh Indonesia untuk mempelajari konsep Low Cost Smart Farming. Di tengah gempuran era digital, sektor pertanian perlu bertransformasi dan tidak terpaku dengan cara tradisional.

Berkenaan dengan itu, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian Balai Pelatihan Pertanian Jambi mengadakan Pelatihan Low Cost Smart Farming yang dilaksanakan mulai tanggal 18 sampai dengan 22 Maret 2024. Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Bapeltan Jambi ini diikuti oleh 32 orang petani yang berasal dari wilayah binaan Bapeltan Jambi (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Jambi).

Tujuan pelatihan low cost smart farming ini agar nantinya bisa memberikan percontohan terkait pertanian modern dengan biaya rendah, efisien tenaga kerja dan semua dilakukan dengan teknologi yang mendukung produktivitas tanaman dengan hasil yang tinggi.

Para peserta pelatihan diajak mendalami pertanian berbasis smart farming meliputi: kebijakan pengembangan pertanian berbasis smart farming, pengenalan pertanian berbasis smart farming, pengenalan pemrograman pada smart farming, perakitan instalasi untuk smart farming, mengoperasikan smart farming dilahan usaha tani.

Rickardo salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Kota Batam mengaku sangat senang bisa belajar smart farming bersama rekan  rekan lainnya dan berupaya akan menerapkan sistem pertanian modern ini di lokasi usahanya.

Puguh Nugroho yang merupakan seksi materi sekaligus fasilitator dari Bapeltan Jambi, menyampaikan bahwa smart farming sudah waktunya diterapkan di bidang pertanian karena bisa mengefisienkan biaya produksi dimana sistem penyiraman, alat pengatur suhu dan kelembaban serta alat lainnya dibuat serba otomatis.

Selain teori didalam kelas, peserta kegiatan ini juga dibekali bagaimana merakit rangkaian item-item sensor smart farming dan ditunjang dengan mempraktikkan langsung dilahan pertanian milik Bapeltan Jambi.

Baca juga  Menjaring Pelatihan Berkualitas Melalui Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan instalasi smart farming,  diantaranya pemilihan alat, perangkaian alat, ketersediaan jaringan internet, dan sumberdaya manusianya sebagai operator.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap konsep Low Cost Smart Farming bisa dipahami dengan baik oleh seluruh peserta. Serta, bisa diterapkan dalam lahan masing-masing.

Pada beberapa kesempatan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya pertanian sebagai sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia.

Pertanian adalah sektor terpenting, untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat sekaligus menjaga stabilitas nasional. Seiring perkembangan zaman, semua pihak diminta aktif mengembangkan pertanian berbasis teknologi atau smart farming, ujar Dedi.

Dengan meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang smart farming, akan memberikan dampak positif yang signifikan pada efisiensi dan produktivitas pada usaha tani. Oleh karena itu, para purna widya pelatihan juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan dan menyebarkan kembali ilmu low cost smart farming yang telah diperoleh kepada rekan kerja dan mitra lainnya, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia secara umum serta menjawab tuntutan ketahanan pangan di masa depan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru