email : [email protected]

25 C
Jambi City
Kamis, April 18, 2024
- Advertisement -

Expressive Writing Therapy, Seni Mengkaji Emosi Diri Melalui Tulisan

Populer

Oleh : Ghina Syauqila

Sarjana Psikologi Universitas Jambi

Sahabat, setiap harinya kita akrab dengan berbagai emosi, baik emosi positif, seperti bahagia, semangat, dan cinta, juga emosi negatif, seperti sedih, marah, takut, kecewa, jijik, benci, dan putus asa. Demikian pula ketika kita merasakan stres. Acap kali, ketika kita tengah dilanda stres, emosi yang bergejolak di dalam jiwa kita bercampur aduk.

Ada emosi sedih yang membaur dan melebur bersama amarah, kebencian, takut, dan sebagainya. Kadangkala, ketika kita sedang merasakan emosi yang bercampur aduk, kita seringkali kebingungan dengan yang sebenarnya kita rasakan. Apakah ini perasaan sedih? Marah? Kecewa? Atau apa? Kita sulit memahami dan memilah-milah emosi yang kita rasakan, sehingga emosi yang campur aduk ini justru membuat kita menjadi kebingungan dan kewalahan. Akibatnya, karena kebingungan dan kewalahan ini, stres yang dirasakan menjadi bertumpuk-tumpuk.

Secara psikologis, sebenarnya, apabila kita mampu memahami dan mengklasifikasi jenis emosi yang kita rasakan, kita dapat lebih mudah mengenali apa-apa saja yang menyebab-kan masing-masing emosi itu hadir dalam diri kita.

Misalnya, ketika kita mengalami patah hati karena cinta bertepuk sebelah tangan, barangkali komposisi emosi yang kita rasakan terdiri dari kesedihan, kekhawatiran, kemarahan, kekecewaan, namun juga kerinduan. Dengan mengeta-hui jenis-jenis emosi apa saja yang sedang dirasakan ini, kita dapat menganalisis apa yang membuat kita merasa sedih, khawatir, marah, kecewa, sekaligus rindu di saat yang bersamaan.

Jika telah mengenal penyebab kehadiran emosi itu, selanjutnya, kita akan lebih mudah meminimalisir dan mengatasinya.
Expressive writing therapy adalah terapi refleksi diri sederhana yang dapat dilakukan siapapun secara mandiri untuk membantu kita mengenali, memahami, dan mengklasifikasi jenis-jenis emosi yang kita rasakan, loh! Dalam prakteknya, expressive writing therapy ini sangat mirip dengan menulis buku harian, namun, jika di buku harian kita acap kali menulis-kan pengalaman kita, expressive writing therapy menekankan pada emosi yang kita rasakan pada pengalaman tersebut.

Baca juga  Adversity Quotient, Amunisi Manusia Berdaya

Jika dibahasakan, expressive writing therapy ini merupakan terapi di mana seseorang menulis secara emosional untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang dialaminya. Expressive writing therapy dapat juga disebut sebagai emotional storytelling. Melalui terapi menulis ekspresif ini, seseorang dapat mengkaji emosi yang berkecamuk dalam dirinya dan dapat merasakan kelegaan begitu selesai menulis.

Menurut para ahli, expressive writing therapy sangat efektif untuk meredakan stres dan merawat stabilitas kesehatan mental. Terapi menulis ekspresif menyaring emosi negatif yang dirasakan, karena emosi negatif ini diluapkan dan dibuang dalam untaian tulisan. Terapi menulis ekspresif bahkan menjadi salah satu bentuk terapi psikologi bagi penderita post-traumatic stress disorder (PTSD), gangguan kecemasan, dan depresi.

Selain sebagai penyaluran positif emosi negatif, expressive writing therapy juga ampuh mekonstruksi kesadaran atau mindfulness karena saat menulis, kita berusaha mengingat dan ‘menjelajahi kembali’ pengalaman yang menghasilkan emosi dalam sudut pandang ‘orang ketiga’—sementara saat pengalaman yang menghasilkan emosi itu terjadi, kita bertindak sebagai ‘tokoh utama’ dalam kejadian—sehingga hal-hal yang sebenarnya tak kita sadari ketika pengalaman itu berlangsung akan kita sadari ketika menulis.

Rupanya expressive writing therapy juga dapat membantu kita mengasah fungsi otak kiri dan otak kanan dalam mengolah dan mengelola ide, kata-kata, dan memori akan pengalaman secara bersamaan. Nah, Sahabat, itulah pengertian dan manfaat dari expressive writing therapy. Apakah Sahabat tertarik untuk mengimplementasikan seni mengkaji emosi melalui  tulisan ini?

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru