email : [email protected]

25.7 C
Jambi City
Kamis, Mei 2, 2024
- Advertisement -

Hadirkan P4S Saboh Hate Melalui Jambi Berswara, Kementan Informasikan Penanganan PMK Secara Masif

Populer

Muaro Jambi, Oerban.comBalai Pelatihan Pertanian Jambi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian telah merancang kegiatan pelatihan secara online melalui Jambi BerSwara sejak tahun 2020 dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pertanian dan inovasi di bidang pelatihan. Jambi BerSwara memiliki empat jenis kegiatan, diantaranya live-in, e-training, konsultasi agribisnis, dan webinar.

Untuk edisi kali ini yang telah memasuki volume ke 18, Jambi BerSwara diramu dalam bentuk Live In bersama P4S Saboh Hate, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dengan mengambil judul “Cegah PMK Dengan Sanitasi dan Pakan Sehat”. Judul ini diambil karena kembali mewabahnya PMK setelah berpuluh tahun lamanya Indonesia dinyatakan bebas PMK. 

Berbagai langkah antisipasi gencar dilakukan oleh pemerintah melalui UPT Pelatihan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian dengan penderesan informasi mengenai penyakit mulut dan kuku salah satunya melalui kegiatan Jambi BerSwara.

Dalam sambutannya Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang diwakili oleh Sub Koordinator Penyelenggara Pelatihan, Hidayat mengatakan bahwa Kementerian Pertanian terus menginformasikan pencegahan dan penanganan PMK secara masif. “Secara Nasional, materi ini menjadi perhatian sangat besar di Kementerian Pertanian yaitu penyakit mulut dan kuku, khususnya pada peternakan sapi terlebih lagi kita akan menghadapi Hari Raya Iedul Adha. Dan tentu antisipasi, penanganan bahkan pencegahan secara masif terus menerus kita informasikan melalui seminar – seminar dan Live in seperti sekarang ini. Mudah – mudahan kerjasama melalui Jambi Berswara dan Pemerintah Aceh Utara bisa menekan, memperbaiki kondisi sehingga kita bisa menghadapi Hari Raya Iedul Adha dengan rasa aman dan nyaman serta geliat peternak – peternak bisa melakukan usaha ternaknya secara tenang dan baik,” ujar Hidayat.  

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara yang diwakili oleh Sekretaris Dinas,  Muzakir Anwar dalam pemaparan mengenai Kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Dalam Penanganan PMK menyampaikan ada beberapa strategi yang ditempuh oleh Pemda Aceh Utara untuk mengatasi masalah ini, diantaranya dengan pengawasan lalu lintas ternak antar Kecamatan, penutupan sementara pasar hewan, melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada kelompok tani/pelaku usaha peternakan, melakukan pengawasan ketat terhadap pemotongan hewan ternak, pemeriksaan kesehatan hewan serta mempercepat proses pengadaan dan distribusi obat hewan.    

Di lain sisi, Rahmat Kartolo yang menjadi narasumber kegiatan ini dan merupakan pembina P4S Saboh Hate menyampaikan informasi cara pencegahan PMK dengan Sanitasi dan Pakan yang sehat. Selain itu beliau juga mempraktekkan bagaimana cara pengolahan dan penanganan limbah ternak sapi menjadi pupuk organik dimana bahan – bahan yang digunakan sangat mudah didapatkan di lingkungan sekitar.

Acara yang dipandu oleh Widyaiswara Bapeltan Jambi, Masnun ini diselenggarakan melalui zoom meeting dan livestreaming youtube yang diikuti oleh ratusan peserta. Peserta tidak hanya berasal dari wilayah binaan Bapeltan Jambi, tetapi juga berasal dari Provinsi lain di luar Jambi. Antusias peserta juga sangat tinggi terhadap pelaksanaan pelatihan ini. Terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan secara live maupun chatting di zoom dan youtube.. Selain itu peserta juga mendapatkan voucher pulsa apabila bisa menjawab pertanyaan seputar materi yang diberikan oleh narasumber.

Kegiatan ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menginstruksikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP untuk tetap berperan aktif ditengah pandemi sesuai dengan tupoksi, yaitu peningkatan kompetensi SDM pertanian, salah satunya melalui pelaksanaan pelatihan. Tetapi pelatihan konvensional harus distop dan dirubah menjadi pelatihan yang berbasis online.

Penulis: Bobby

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru