email : [email protected]

25.4 C
Jambi City
Jumat, April 26, 2024
- Advertisement -

Jaga Stok Pangan Dengan Kearifan Lokal Cara Petani Tanjung Jati Mengatasi Hama Burung

Populer

Muaro Bungo, Oerban.com – Keberhasilan budidaya padi tidak terlepas dari berbagai tantangan di lapangan yang dimulai dari perawatan, mencukupi nutrisi, pengaturan pengairan, sampai teknik panen dan pascapanen untuk mengurangi loses dan mempertahankan mutu produk pertanian. Kegagalan bisa saja terjadi saat panen sudah di depan mata. Salah satunya pengendalian hama burung yang dapat menurunkan hasil produksi padi di sawah bahkan sampai 80% jika tidak dikendalikan sebelum saat panen. Hal ini lah yang dilakukan oleh kelompok tani Tanjung Jati, Dusun Tanjung Agung, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, Kabupaten Bungo. Untuk  menjaga produktifitas hasil  padi sawah yang telah berumur 89 hst pada luasan hampar 15 hektar. Bersama penyuluh dusun Tanjung Agung, kelompok tani Tanjung Jati yang diketuai oleh M. Haris ini melakukan  pengamatan perkembangan padi dengan melakukan pemasangan tali  dengan kaleng-kaleng bekas dan orang-orangan sawah yang bertujuan untuk menakut-nakuti burung yang menjadi hama di lahan sawah.

Penyuluh BPP Muko-Muko Bathin VII, Surmila Dewi menyampaikan riskannya serangan hama burung saat hampir panen yang akan mempengaruhi hasil panen.  “ Saat ini H-7 sebelum panen petani melakukan pengendalian burung dengan sederhana dengan memasang tali  dengan kaleng dan orang orang-orangan sawah.” Kata Surmila.

Hal ini sejalan yang telah disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa “Adanya musibah wabah Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor”.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. “Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Baca juga  Kukuhkan 2000 DPM/DPA, Kementan Resonansi Regenerasi Petani di Daerah

Penulis: Yunisa Tri Suci

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru