email : [email protected]

26.5 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Keajaiban Logam Daur Ulang dan Permata Laboratorium Muncul sebagai Inovasi Terbaru

Populer

Oerban.com – Bagi banyak orang, berlian alami yang terbentuk selama miliaran tahun dianggap sebagai simbol kemewahan utama. Namun, seorang desainer Inggris yang meraih penghargaan melihat nilai yang lebih besar pada perhiasan yang menggunakan permata dan logam yang dihasilkan di laboratorium dari bahan daur ulang.

Anabela Chan menyatakan bahwa pilihannya didasarkan pada pengalaman menyaksikan kondisi kerja yang sulit di tambang berlian.

“Ini adalah beberapa komoditas paling berharga dan berharga di dunia, yang tidak masuk akal bagi saya,” katanya, di butik Knightsbridge di pusat kota London.

Sebaliknya, rancangannya menggunakan berlian yang diperoleh dari laboratorium, aluminium yang didaur ulang dari kaleng, dan mutiara yang ditanam dengan metode pertanian regeneratif. Meskipun perusahaan Chan tidak merinci angka penjualan, mereka mencatat permintaan yang tinggi sejak awal pandemi COVID-19. Anabela Chan berhasil meraih penghargaan kategori “Game Changer” di British Luxury Awards pada bulan November.

Edahn Golan Diamond Research & Data melaporkan bahwa industri perhiasan laboratorium mengalami pertumbuhan tahunan sekitar 20% dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan keuntungan global mencapai $15 miliar.

Dengan masuknya lebih banyak produsen ke pasar, harga jual berlian buatan laboratorium mengalami penurunan, dan merek-merek berupaya untuk membedakan diri, terutama melalui inovasi desain perhiasan.

Joshua Braman, kepala berlian di Pandora (PNDORA.CO), mengungkapkan bahwa berlian laboratorium menciptakan ruang ekstra untuk desain perhiasan di pengecer besar. Selain itu, fokus juga ditempatkan pada keberlanjutan, dengan Anabela Chan mengandalkan pemasok yang menggunakan teknologi untuk menangkap emisi karbon dioksida yang biasanya dilepaskan saat pembuatan berlian.

Chan menyebut pendekatan ini sebagai cara efektif untuk mengubah dampak negatif menjadi kontribusi positif.

 

Baca juga  Melestarikan Budaya Incung dengan Kaos Incung Ramah Lingkungan
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru