email : [email protected]

24.1 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Korban Tewas di Gaza Capai 20.000 Orang Lebih

Populer

Oerban.com – Sebagai dampak buruk dari konflik Gaza, para pejabat kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas melaporkan jumlah korban jiwa yang sangat besar, dengan lebih dari 20.000 warga Palestina dibunuh oleh Israel.

Angka yang menyedihkan ini, mewakili hampir 1% populasi sebelum perang, menyoroti besarnya korban jiwa yang ditimbulkan selama serangan militer Israel, sehingga mengintensifkan seruan untuk mengevaluasi kembali skala operasi tersebut.

Dampak besar dari konflik ini jauh melampaui jumlah korban jiwa, karena 85% penduduk Gaza telah mengungsi selama 11 minggu terakhir, menyebabkan sebagian besar wilayah pesisir Gaza menjadi reruntuhan.

Kementerian Kesehatan Gaza mendokumentasikan 20.057 kematian.

Pernyataan sebelumnya menunjukkan bahwa sekitar 70% dari mereka yang tewas adalah perempuan atau anak di bawah umur, dan 53.320 warga Palestina lainnya terluka.

Gejolak terbaru konflik Palestina-Israel terjadi pada 7 Oktober ketika Hamas melanggar perbatasan Israel, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang dan penculikan 240 lainnya, yang mendorong Israel untuk menyatakan perang.

Tanggapan Israel, yang ditandai dengan ribuan serangan udara tanpa pandang bulu, pemboman rudal, dan serangan darat, bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Hamas.

Meskipun para pejabat Israel mengklaim telah melenyapkan sekitar 7.000 anggota Hamas, tidak ada bukti nyata yang diberikan untuk mendukung pernyataan ini.

Tragisnya, jumlah korban jiwa masih terus terjadi, seperti yang terjadi pada pembunuhan baru-baru ini terhadap seorang wanita yang bekerja di Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza bagian utara.

Rumah sakit tersebut, yang dikepung oleh tentara Israel, menghadapi tantangan berat, karena penghuninya tidak diberi akses terhadap sumber daya penting seperti air, makanan, dan obat-obatan.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan tentara Israel telah mengubah Rumah Sakit Al-Awda menjadi “barak militer,” menekankan kondisi mengerikan yang dihadapi oleh 240 penghuninya, termasuk 80 staf medis, 40 pasien dan 120 pengungsi.

Baca juga  Tersentuh dengan Keteguhan Masyarakat Gaza, Aktivis Amerika Shaun King Masuk Islam di Hari Pertama Ramadan

Pergerakan antar unit rumah sakit dibatasi, sehingga memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan.

Sumber: Daily Sabah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru