email : [email protected]

33.4 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

PERWAKILAN BPP JAMBI DAPAT GELAR OUTSTANDING PARTICIPANTS DI PELATIHAN INTERNASIONAL YANG DISELENGGARAKAN KREI KOREA

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com – Korea Rural Econimic Institut (KREI) dibawah Kementerian Pertanian, Pangan dan Perdesaan (MAFRA) kembali mengadakan pelatihan Internasional yaitu the Korean Agriculturaal Policy Experiences for Food Security (KAPEX Online Academy 2020).

Mengulangi sukses pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, rangkaian kegiatan pelatihan tahun ini dilaksanakan semuanya secara online melalui website KAPEX Online Academy 2020 diakibatkan pandemic COVID-19 yang tidak memungkinkan peserta melaksanakan pelatihan secara langsung di Korea. Peserta pelatihan berasal dari negara mitra Korea seperti Indonesia, Filipina dan Vietnam yang dilaksanakan selama hampir 1 bulan mulai dari 16 November hingga 11 Desember 2020.

Dari Indonesia, KAPEX Online Academy dilaksanakan atas kerjasama antara Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Terdapat sebanyak 13 orang peserta yang berasal dari berbagai instansi di bawah Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Lampung seperti diantaranya Direktorat Jenderal Prasarana dan Prasarana Pertanian, Biro Kerjasama Luar Negeri, Balai Besar Mekanisasi Pertanian, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara, Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman pangan dan Hortikultura Prov. Lampung dan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kab. Way Kanan Prov. Lampung.

Walaupun pelatihan dilaksanakan secara online, demi menjaga komitmen dan konsentrasi dalam melaksanakan pelatihan ini khususnya yang berasal dari Indonesia, panitia memutuskan untuk memfasilitasi peserta di laboratorium komputer Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi. Tentunya penyelenggaraan tersebut menerapkan protocol Kesehatan COVID-19 seperti pelaksanaan rapid test seminggu sekali, menjaga jarak dan wajib menggunakan masker bagi semua peserta di ruangan.

Pelatihan yang dilaksanakan secara online melalui website 2020 KAPEX Online Academy ini, dibuka oleh Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian. Dalam sambutannya Kabag Perencanaan, Hamid Sangaji menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan pendampingan internasional oleh pemerintah Korea yang nantinya akan dilaksanakan di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung sebagai pilot project.

Baca juga  Kementan Dorong Petani Bijak Mengelola Keuangan Usaha Tani Melalui Sekolah Lapang

“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat membuka wawasan para peserta terkait bagaimana Pemerintah Korea merancang sejak awal kebijakan pertaniannya hingga bisa berhasil sampai saat ini, ujar Hamid Sangaji.

Pelatihan ini terdiri dari materi policy lecture dan field lecture, dimana masing-masing terdapat 10 materi policy lecture dan 4 field lecture. Setiap policy lecture merupakan materi terkait manajemen proyek serta kebijakan pertanian dan perdesaan di Korea. Field lecture merupakan materi berupa kunjungan dalam bentuk video ke beberapa tempat di Korea yang telah menerapkan smart farming.

Setelah mendapatkan materi pelatihan, pada hari ke-8 peserta diminta untuk membuat action plan. Action plan tersebut bertujuan untuk membantu peserta untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan isu dan tantangan pada organisasi di negaranya masing-masing, dimana topik dari action plan tersebut harus disesuaikan dengan policy lecture yang sudah diberikan selama pelatihan. Action plan yang sudah dibuat kemudian dikirimkan ke pihak penyelenggara untuk selanjutnya dinilai.

Pada akhir pelaksanaan pelatihan, diumumkan 3 orang peserta terbaik yaitu Dede Sulaeman (Ditjen PSP) Indonesia, Ahmad Syariful Jamil (BPP Jambi) Indonesia dan Beth Riguer (National Meat Inspection Service) Filipina. Ketiganya dipilih berdasarkan 4 kriteria yaitu kehadiran (20%), Kuis (30%), Action Plan (30%) dan Ketrlibatan peserta (20%).

Masing-masing peserta tersebut diwajibkan untuk membuat video testimoni terkait penyelenggaraan pelatihan yang akan diputarkan pada acara penutupan pelatihan (closing ceremony). Selain peserta terbaik, juga diumumkan peserta dengan action plan terbaik yaitu Eka Susanti (Ditjen PSP) Indonesia, Nguyen Thi Kim (National Intitute of Agriculture Planning and Projection) Vietnam, Beth Riguer (National Meat Inspection Service), Filipina. Ketiganya diminta untuk membuat video presentasi terkait action plan yang akan diputarkan pada acara penutupan pelatihan.

Baca juga  Bapeltan Jambi Pecahkan Permasalahan bersama Petani Kopi melalui Bimbingan Lanjutan

Kegiatan ini ditutup oleh Sekretaris Ditjen PSP Bapak Gunawan melalui zoom meeting. Sekretaris Ditjen PSP sangat mengapresiasi diadakannya pelatihan ini yang nantinya dapat meningkatkan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Korea. Selain itu, Sesdit PSP juga mengapresiasi bagi peserta Indonesia yang telah mendapatkan penghargaan baik peserta terbaik maupun action plan terbaik.

“Penghargaan yang sudah diberikan semoga dapat menjadi pemicu untuk dapat terus meningkatkan prestasi ke depannya. Terlebih lagi, bagi Indonesia saat ini sedang akan berlangsung kerjasama di Kabupaten Way Kanan, Lampung. Sehingga kegiatan ini juga dapat menjadi pilot project proses mekanisasi sektor pertanian di Indonesia. Dan apabila berhasil dapat diterapkan ke wilayah Indonesia lainnya, tutupnya.

Penulis : Ahmad. SJ
Editor : Tim Redaksi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru