email : oerban.com@gmail.com

23.5 C
Jambi City
Tuesday, November 11, 2025
- Advertisement -

Ribuan Siswa Terdampak, BGN Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

Populer

Jakarta, Oerban.com – Badan Gizi Nasional (BGN) mengevaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah tercatat sebanyak 4.700 porsi menyebabkan gangguan kesehatan pada siswa di sejumlah wilayah Indonesia.

“Sampai hari ini BGN sudah membuat satu miliar porsi makan, namun ada 4.700 yang menimbulkan gangguan kesehatan terhadap anak-anak, dan itu kami sesalkan. Kami terus perketat mekanismenya,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, melalui YouTube BGN, dikutip Senin (22/9/2025).

Baca juga  Satu Tahun Prabowo–Gibran, The Indonesian Institute Ingatkan: Pembangunan Kesehatan Bukan Sekadar Capaian Statistik!

Untuk mencegah kasus serupa, Dadan meminta setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memulai penyaluran secara bertahap.

“Kita minta agar SPPG memulai dengan jumlah kecil, jadi kalau mereka punya daftar 3.500 orang tercakup dalam 20 sekolah, maka hari pertama kedua mereka disarankan untuk melayani dua sekolah dulu, setelah mampu melayani, naik secara bertahap,” paparnya.

Ia menjelaskan, sebagian besar kasus terjadi karena adanya SPPG baru yang masih membutuhkan pembiasaan.

“Jadi setiap SPPG perlu memitigasi secara dini dan kami lakukan investigasi tersendiri terkait dengan kejadian gangguan pencernaan pada anak didik,” tuturnya.

Baca juga  Gubernur Al Haris Fokus Percepat Pembangunan SPPG di Daerah Terpencil

Hasil pemetaan BGN menunjukkan di Pulau Sumatra terdapat tujuh kasus dengan 1.281 siswa terdampak. Di Pulau Jawa tercatat 27 kasus dengan 2.606 siswa terdampak. Sementara di wilayah Kalimantan, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua terdapat 11 kasus dengan 824 siswa terdampak.

Dadan menambahkan, pengawasan juga diperketat terkait penggunaan bahan pangan, terutama setelah kasus di Banggai Kepulauan, Sulawesi Selatan, yang menyebabkan 329 siswa sakit akibat pengolahan ikan cakalang yang tidak tepat.

“Kami kemudian mengingatkan dengan adanya kejadian di Banggai itu, agar mitra kalau mau mengganti pemasok harus dilakukan bertahap, karena khususnya untuk cakalang kalau tidak membersihkan dengan baik, memang cakalang ini sangat rentan terhadap alergi, dan bahkan ada yang bisa mematikan, jadi memang harus sangat hati-hati,” ucap Dadan Hindayana.

Baca juga  Program Makan Bergizi Gratis, Peneliti TII: Evaluasi dan Perbaikan Penting dalam Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru