email : [email protected]

32.5 C
Jambi City
Sabtu, April 20, 2024
- Advertisement -

Satu Tahun Usulan Menggantung, PKS Ingatkan Kembali Pentingnya Pansus Jiwasraya

Populer

Jakarta, Oerban.com – Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan kembali usulan dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Melalui akun twitternya, Mardani mengaku jika usulan pembentukan Pansus telah sampai kepada pimpinan DPR RI sejak 4 Februari 2020. Usulan tersebut kata dia, diingatkan kembali pada saat rapat paripurna penutupan sidang III.

“Hingga kini hal tersebut belum ditindaklanjuti. Artinya, satu tahun sudah usulan pansus menggantung,” Kata Mardani pada Senin (22/2).

Padahal menurutnya, semangat usulan membentuk Pansus baik, yaitu agar kasus tersebut jelas, transparan, dan dapat diselesaikan lebih cepat.

“Harus ada penanganan yang lebih serius agar tidak merugikan masyarakat dan industri keuangan secara keseluruhan. Jika tidak, jelas bisa memengaruhi industri keuangan dan perekonomian nasional,” Jelasnya.

Mardani juga menjelaskan soal Potensi kerugian sampai masalah keadilan yang jelas akan terlihat oleh nasabah. sebagai contoh, Potensi kerugian negara yg mencapai 13,7 triliun, lebih besar 2 kali dari nilai kasus Bank Century 6,7 triliun. Lalu dugaan manipulasi laporan keuangan sehingga memudarkan publik dalam menilai kinerja perusahaan.

Lebih lanjut, hal itu menurut Mardani seperti yang tertera pada pengaturan pos cadangan premi, revaluasi aset dan nilai aset lainnya.

“Semua ini terlihat seperti kecurangan yang terorganisir. Tidak salah publik melihat Jiwasraya yang dirusak cukup rapi dari dalam,” Ujarnya.

Selain itu, patut diduga ada kelemahan dalam pengawasan yang dilakukan OJK dan Kementerian BUMN. Seperti yang kita tahu, OJK diamanatkan untuk mengawasi lembaga keuangan nonbank.

Sedangkan Kementerian BUMN merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan kekayaan negara (termasuk pelaksanaan RUPS dan penetapan pejabat).

“Yang kian menyedihkan, ketika usulan Pansus tidak kunjung digubris, BUMN tersebut justru mendapatkan suntikan PMN sebesar 20 triliun secara bertahap. Melalui APBN, uang rakyat. Etiskah? Ketika masyarakat memerlukan banyak bantuan akibat pandemi yang tak kunjung berakhir,” Ucap Mardani.

Baca juga  Anggaran Kemenhub Berkurang, Anggota Komisi V Khawatir RPJMN Tidak Tercapai

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru