Oleh: Ihwang Syaputra

Oerban.com – Setiap individu memiliki cara unik untuk berkontribusi terhadap sebuah perjuangan. Apa pun keahlian yang kita miliki, itu bisa menjadi jalan bagi kebaikan, terutama dalam membela keadilan dan kemanusiaan.

Namun, ada dua hal yang perlu diperhatikan sebelum kita melangkah: pertama, niat kita untuk apa; dan *kedua*, bagaimana kita memaksimalkan potensi serta alat yang ada untuk kebaikan itu.

Dalam konteks Palestina, banyak dari kita yang merasa tidak berdaya. Kita bertanya-tanya, “Apa yang bisa saya lakukan dari kejauhan?” Jawabannya sederhana: lakukan sesuatu, sekecil apa pun, sesuai dengan kapasitas kita.

Bagi yang memiliki kemampuan berbicara di depan umum, suara kita adalah senjata. Gunakan media sosial, forum diskusi, atau mimbar-mimbar yang tersedia untuk menyuarakan kebenaran. Perjuangan ini membutuhkan keberanian, karena informasi yang benar sering kali tenggelam dalam propaganda yang menyesatkan.

Bagi yang lebih nyaman bekerja di balik layar, dukungan teknis dan moral sangat berarti. Kita bisa menulis, mengedit, mengumpulkan donasi, atau bahkan sekadar membantu menyebarluaskan informasi yang valid. Di era digital ini, perang tidak hanya terjadi di medan tempur, tetapi juga di ruang informasi.

Dan bagi yang merasa belum bisa berbuat banyak, doa adalah senjata yang tidak boleh diremehkan. Setiap perjuangan butuh kekuatan spiritual, dan doa adalah bentuk kepedulian paling tulus yang bisa kita berikan kepada mereka.

Tiga hal ini harus terus kita jaga:

• Tetap Suarakan.
• Tetap Support.
• Tetap Doakan.

Karena perjuangan untuk keadilan tidak mengenal batas wilayah dan sekat-sekat geografis. Selama masih ada ketidakadilan, kita semua punya tanggung jawab untuk tidak diam.

Free Palestine!