email : oerban.com@gmail.com

31.4 C
Jambi City
Tuesday, May 20, 2025
- Advertisement -

Trio Eropa Kecam Blokade Bantuan Kemanusiaan oleh Israel di Gaza

Populer

London, Oerban.com — Pemerintah Prancis, Jerman, dan Inggris (trio Eropa) pada hari Rabu (23/4) mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam keras blokade Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, serta mendesak pemulihan segera akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan dan seruan baru untuk mencapai gencatan senjata.

“Israel telah sepenuhnya memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza selama lebih dari lima puluh hari,” demikian bunyi pernyataan bersama para Menteri Luar Negeri ketiga negara tersebut.

Situasi ini menyebabkan kelangkaan pasokan penting, meningkatkan risiko kelaparan, penyakit, dan kematian bagi penduduk sipil Palestina, termasuk satu juta anak-anak. Ini harus segera diakhiri.

Baca juga  60 PERSEN WARGA PERANCIS TIDAK SUKA EMMANUEL MACRON

Para Menteri menyoroti bahwa selama masa gencatan senjata yang berlaku semenjak Januari, bantuan dapat disalurkan secara efektif oleh PBB dan LSM internasional. Mereka menyebut kondisi saat ini sebagai “tidak dapat ditoleransi”.

Ketiga negara juga menyatakan keprihatinan mendalam atas pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengenai politisasi bantuan kemanusiaan dan rencana jangka panjang Israel di Gaza.

Pernyataan semacam itu tidak dapat diterima dan membahayakan prospek perdamaian. Bantuan kemanusiaan tidak boleh dijadikan alat politik. Wilayah Palestina tidak boleh dikurangi ataupun mengalami perubahan demografis.

Baca juga  Imam di Prancis Diberhentikan Karena Mengutip Ayat Al-Qur'an yang Bertentangan dengan Kesetaraan Gender

Pernyataan tersebut juga menekankan pentingnya netralitas kerja kemanusiaan dan menuntut Israel untuk memastikan akses penuh dan aman bagi PBB serta organisasi kemanusiaan di seluruh wilayah Gaza.

Selain itu, Prancis, Jerman, dan Inggris menyampaikan kecaman atas serangan terbaru yang menargetkan personel serta fasilitas kemanusiaan dan medis.

“Israel harus berbuat lebih untuk melindungi warga sipil dan para pekerja kemanusiaan,” tambah mereka.

Ketiga negara menyerukan pemulihan mekanisme dekonflik kemanusiaan serta akses bagi tenaga medis dan evakuasi pasien yang terluka atau sakit ke luar wilayah Gaza.

Baca juga  All Eyes On Rafah, Ratusan Massa Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina di Tugu Juang Jambi

Mengakhiri pernyataan, para Menteri kembali menyerukan penghentian permusuhan dan perlunya solusi politik menyeluruh.

“Kami menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan semua sandera oleh Hamas. Kami tetap berkomitmen terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian dan stabilitas jangka panjang bagi Israel dan Palestina.”

Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup seluruh perbatasan Gaza, memblokir pasokan penting. Sejak Oktober 2023, lebih dari 51.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak yang telah tewas akibat operasi militer Israel di wilayah tersebut.

Sumber: Daily Sabah

Baca juga  Turki Kritik Jerman karena Berpihak pada Yunani atas Sengketa Wilayah Siprus

Editor: Julisa

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru