Payakumbuh, Oerban.com – Jika katak adalah hewan penanda musim hujan, maka penanda musim kemarau adalah uwi-uwi atau tonggeret. (30/03/2019).
Sebetulnya sejarah astronomi bangsa Indonesia sudah sangat lama, setiap daerah punya cara tersendiri dalam menentukan musim. Misalnya istilah pronoto wongso di Jawa merupakan satu teknik yang digunakan untuk menentukan musim tanam.
Biasanya, masyarakat menggunakan fenomena alam sebagai alat menentukan musim.
Di Payakumbuh, uwi-uwi atau tonggeret dijadikan tanda akan berakhirnya musim hujan dan akan masuknya musim kemarau.
Banyaknya jumlah uwi-uwi menandakan lamanya musim kemarau. Semakin banyak jumlah uwi-uwi serta semakin luas penyebarannya maka musim kemarau akan lama.
Uwi-uwi adalah sebutan untuk segala jenis serangga anggota subordo Cicadomorpha, ordo Homoptera. Serangga ini dikenal dari banyak anggotanya yang mengeluarkan suara nyaring dari pepohonan dan berlangsung lama.
Banyak uwi-uwi memiliki daur hidup yang dipengaruhi musim. Memiliki fase metamorfosa yang menakjubkan, karena selama 17 tahun hidup dalam fase larva, sebelum akhirnya dalam 3 hari menjadi serangga dewasa dan segera memasuki fase repoduksi. Beberapa minggu setelah perkawinan akan mati.
*Diolah dari berbagai sumber (TIM)