email : oerban.com@gmail.com

23.1 C
Jambi City
Wednesday, February 12, 2025
- Advertisement -

Brigade Al-Qassam Konfirmasi Tewasnya Komandan dan 6 Anggota Lainnya

Populer

Gaza, Oerban.com — Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata kelompok Palestina Hamas, mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa komandan militernya, Mohammed Deif, telah terbunuh.

Juru bicara kelompok tersebut, Abu Ubaida, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi bahwa enam anggota lain dari dewan militer Brigade Al-Qassam juga tewas bersama Deif.

Di antara mereka yang tewas adalah wakilnya, Marwan Issa, serta para komandan senior Ghazi Abu Tamaa, Raed Thabit, Rafi Salama, Ahmed Al Ghandour, dan Ayman Noufal.

Baca juga  Israel dan Hamas Capai Kesepakatan Gencatan Senjata, Akhiri Perang 15 Bulan di Gaza

Abu Ubaida mencatat bahwa kelompok tersebut sebelumnya telah mengumumkan kematian Al Ghandour, komandan Brigade Gaza Utara, dan Noufal, komandan Brigade Tengah, selama genosida Israel di Jalur Gaza.

Ia menambahkan bahwa pengumuman ini baru disampaikan setelah menyelesaikan prosedur yang diperlukan, mempertimbangkan masalah keamanan yang ditentukan oleh kondisi pertempuran, serta memverifikasi rincian kejadian.

Al-Qassam tidak mengungkapkan detail mengenai keadaan kematian mereka tetapi menyatakan bahwa mereka gugur dalam pertempuran melawan pasukan Israel selama Operasi Banjir Al-Aqsa.

Israel telah berulang kali berusaha membunuh Deif selama bertahun-tahun, tetapi ia berhasil selamat meskipun mengalami luka-luka.

Baca juga  Pemerintahan Biden Tolak Label Genosida atas Pembunuhan Israel di Gaza

Upaya terbaru terjadi pada 13 Juli 2024, ketika serangan menargetkan warga Palestina yang mengungsi di Khan Younis. Jet tempur Israel membombardir kamp tenda yang sebelumnya dinyatakan sebagai zona aman, menewaskan 90 warga sipil sebagian besar perempuan dan anak-anak serta melukai lebih dari 300 orang lainnya.

Pada saat itu, Hamas membantah klaim Israel mengenai kematian Deif, dengan menyatakan: “Ini bukan pertama kalinya Israel secara keliru mengklaim telah membunuh pemimpin Palestina. Kebohongan ini hanya bertujuan untuk menutupi besarnya pembantaian yang dilakukan.”

Pada 19 Januari, perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel mulai berlaku, awalnya berlangsung selama 42 hari, sementara negosiasi berlanjut untuk tahap-tahap selanjutnya dari kesepakatan tersebut.

Sumber: Daily Sabah

Baca juga  PROFESOR PALESTINA DIBUNUH MOSSAD, FORENSIK MALAYSIA LAKUKAN PENYELIDIKAN

Editor: Julisa

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru