email : [email protected]

25.7 C
Jambi City
Senin, Mei 6, 2024
- Advertisement -

Buka Pelatihan Agribisnis Kelapa Sawit, Ini Pesan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementan

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com – UPT Pelatihan Kementerian Pertanian, Bapeltan Jambi membuka pelatihan agribisnis tanaman kelapa sawit bagi aparatur. Kegiatan yang diiringi dengan pembukaan pelatihan teknis bidang perkebunan (integrasi ternak dan sapi) bagi non aparatur ini diikuti oleh 30 orang penyuluh pertanian yang berasal dari enam wilayah kerja Bapeltan Jambi mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau sampai Jambi.

Mengambil tempat di ruangan aula Bapeltan Jambi turut hadir dalam kegiatan pembukaan diantaranya Kepala Pusat Pelatihan Pertanian dan Kepala Bapeltan Jambi yang hadir secara virtual, Kasubbag Tata Usaha, Sub Koordinator Program dan Evaluasi, Sub Koordinator Penyelenggara Pelatihan, Widyaiswara serta segenap unsur panitia.

Dalam arahan sekaligus membuka acara secara resmi Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin, mengatakan bahwa sektor perkebunan kelapa sawit penyumbang devisa paling besar bagi negara. Dengan pelatihan ini peserta bisa mendapatkan informasi, pengetahuan serta skill dalam beragribisnis kelapa sawit.

“Semoga pelatihan ini  bisa memberikan output terbaik dan memberikan kontribusi bagi pertanian yang maju, mandiri dan modern,” tutur Kapuslatan.

Sementara itu, Kepala Bapeltan Jambi, Zahron Helmy dalam sambutannya mengatakan bahwa Bapeltan Jambi bertanggung terhadap pelatihan-pelatihan bidang perkebunan. Begitu juga pelatihan agribisnis kelapa sawit ini sangat penting dalam peningkatan SDM penyuluh pertanian. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Kapuslatan yang bersedia membuka acara ini secara resmi.

Mengenai komoditas sawit, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan di masa mendatang sawit akan menjadi pilihan yang diorientasikan pada bahan bakar nabati yang sudah dikembangkan menjadi energi baru terbarukan.

Seperti diketahui, program mandatori B30 yang sudah dijalankan Presiden Joko Widodo sejak 2019 lalu menjadi bukti diverifikasi produk turunan sawit menjadi pilihan strategis. Untuk itu, penting diverifikasi produk sawit yaitu membangun agenda perkebunan menjadi sumber kehidupan bagi perkebunan yang lebih besar bermanfaat atau berdampak pada kesejahteraan petani atau pekebun sawit.

Baca juga  Akan diadakan Pelatihan Agribisnis Kelapa Sawit, UPT Kementan Lakukan Survey Lapangan

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, Kementan menyadari peran sawit menjadi penyumbang devisa negara dari nilai ekspor yang terus meningkat. Sawit, kata Dedi, juga sebagai penggerak perekonomian daerah, menyerap tenaga kerja dan mendukung pengentasan kemiskinan di perdesaan.

“Pada 2018, luas perkebunan sawit mencapai 14,7 juta ha dan 6 juta ha atau 40,9% di antaranya, merupakan perkebunan sawit rakyat,” kata Dedi.

Penulis : Ferdinal

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru