email : [email protected]

24.2 C
Jambi City
Kamis, April 25, 2024
- Advertisement -

DESTINASI PEJUANG

Populer

Oerban.com – “Kerjakan lagi!” atasanku datang dengan raut tak biasa, lalu Menempatkan kertas-kertas yang penuh dengan banyak map warna warni berjejer diatas meja kerjaku. Bukan kali ini saja aku tidak fokus mengerjakan semua yang menjadi tanggung jawabku, sudah 2 hari ini aku begadang memikirkan usaha yang ingin ku bangun dengan hasil jerih payahku.

Aku lanjut menyelesaikan perkerjaanku, lapar dan sudah mulai larut malam. Perutku sudah berbunyi minta diisi ulang, dengan badan besar yang aku miliki tidak masuk akal kalau jika aku kuat untuk menahan lapar semalaman, sepertinya aku putuskan untuk pulang kerumah.

Dinginnya malam membuatku ingin sekali merasakan air hangat yang sering aku lihat di dalam serial drama korea. Yah, yang aku pikirkan hanya tempat sauna yang mungkin terasa menyenangkan jika ada di Indonesia.

Aku berdiam diri dan merasakan setiap air hangat yang ada didalam bak mandiku. “kruk kruk” sepertinya memang cacing diperutku sudah mulai meminta majikannya untuk mengisi bahan bakarnya.

Ku dapati sebungkus mie instan didalam dapurku, berharap ada yang mengantarkan makanan didepan rumah dengan sepotong daging ayam kecap. Ah, mana mungkin ada tetangga yang berkunjung mengingat aku selalu jarang dirumah. lebih baik aku lekas mengeksekusi mie yang ada ditanganku ini.

Mie instan pun jadi penolong saat diri ini tak mampu membeli banyak kebutuhan. Tak jarang uangku habis untuk ku tabung di akhirat kelak. Yah,memang terasa berbeda jika harus tinggal sendirian tanpa ada orang tua, Maklum anak rantau.

Panas matahari masih saja menyengat dengan ganasnya, aku pun bergegas ke panti asuhan. Bukan lagi mencari tempat berteduh, melainkan aku ingin bermain bersama anak-anak. Aku pun mendengarkan berbagai mimpi mereka setelah besar nanti, aku pun menceritakan mimpiku didepan mereka dengan wajah yang mengharuskanku meneteskan air mata.

Kalau diingat mungkin aku tidak setegar ini, dahulunya panti ini sangatlah tak layak huni. Mendengar banyak sekali anak-anak terlantar tanpa adanya orang tua, akupun mengikhlaskan sebagian hartaku untuk membantu mereka. Alih-alih uang itu untuk kebutuhan usahaku, aku pun memutuskan untuk mendonasikannya, mengingat semuanya adalah pemberian yang kuasa dan akan kembali kepadanya pula.

Setelah selesai beberapa menit bermain, aku pun diminta untuk menemui salah satu donatur panti asuhan ini. Aku pun berjalan menemuinya dengan tas kecil yang berada di bahuku.

“ hallo mas, saya indra dari perusahaan kue brownis Lia di Jakarta. Saya mendengar dari kepala panti asuhan ini bahwa mas Ali ingin membangun suatu usaha, namun belum mempunyai modal. Nah, perusahaan kami berniat untuk berkerjasama dengan mas Ali,” ucap pria berjas hitam didepanku.

Aku menatapnya dengan bingung, aku tak tau harus mengatakan apa. Ini bagai mimpi disiang bolong yang menjadi kenyataan seolah Allah mengabulkan doa-doaku selama ini. Dan meng-iyakan ajakannya itu, aku percaya bahwa semuanya akan indah pada waktunya, dan libatkanlah tuhanmu disegala urusan.

 

Penulis: Hesti JW

Editor: Renilda PY

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru