email : [email protected]

30.4 C
Jambi City
Jumat, Mei 3, 2024
- Advertisement -

Jadikan Pioner, Kementan Kembali Akan Kukuhkan 1000 DPM/DPA

Populer

Bogor, Oerban.com – Keseriusan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan regenerasi petani terus diwujudkan melalui berbagai program. Hadirnya generasi muda dalam sektor pertanian tak dapat dipungkiri membawa aura positif ke arah perubahan serta perkembangan yang lebih baik.

Keberhasilan yang telah di raih oleh petani sebelumnya kini berkembang melalui inovasi dan kemajuan teknologi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini bahwa sektor pertanian dapat menjadi peluang yang baik tak terkecuali generasi muda. “Saya makin percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian,” ungkap Syahrul.

Menurutnya generasi muda pertanian saat ini tak hanya sekedar bertani, namun juga cerdas berwirausaha tani dengan memanfaatkan teknologi digital. Ini terbukti dengan bertambahnya startup milenial yang fokus pada sektor pertanian.

Untuk terus menambah jumlah petani serta wirausaha muda pertanian, Kementan mengukuhkan Duta Petani Milenial (DPM) serta Duta Petani Andalan (DPA) sebagai pioner yang dapat melakukan resonansi ke generasi muda lainnya untuk terjun menekuni sektor pertanian.

Saat ini Kementan telah memiliki 67 DPM/DPA, dan pada April 2021 mendatang Kementan Kembali akan mengukuhkan 1000 DPM/DPA perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi selaku pembina DPM/DPA saat membuka Workshop DPM/DPA secara online di Bogor, Selasa (30/3), mengatakan keberhasilan pembangunan pertanian 5-10 tahun kedepan tergantung pada generasi muda terutama DPM/DPA.

“Kalau pertanian suatu negara mau maju, SDM pertanian harus maju terlebih dahulu. Dan Kemajuan sektor pertanian sangat ditentukan oleh petani milenialnya. Petani milenial adalah kunci dari pembangunan pertanian, maka petani milenial harus kreatif dan inovatif”, tegas Dedi.

Baca juga  SINTANI#8 Tampilkan Edisi Spesial Penyuluh Pertanian Milenial Menjadi Youtuber

Dedi pun kembali menegaskan bahwa Kementan sangat mendukung terhadap tumbuhnya petani milenial dan petani andalan. Setelah melakukan proses penjaringan, verifikasi serta validasi data melalui wawancara tanggal 12 april 2021 akan dikukuhkan 1000 keluarga baru DPM/DPA.

“Anak-anakku DPM/DPA, setelah pengukuhan nanti harus segera berkolaborasi dan mengelaborasi apa yang telah dicapai dengan 1000 DPM/DPA baru nanti. Tingkatkan kerjasama dari hulu sampai hilir mulai dari mengolah tanah, pemilihan bibit unggul, pupuk, panen, pasca panen, pengolahan hingga pemasaran. Jangan pernah ragu untuk bekerjasama dengan berbagai pihak. Bangun jejaring kinerja dengan penyedia sarana dan prasarana, manfaatkan alat mekanisasi untuk meningkatkan hasil produksi kalian. Bangun juga jejaring kinerja dengan para offtaker, eksportir. Kalian dan kita semua harus mampu menjadi eksportir, kita distribusikan komoditas pertanian Indonesia ke berbagai penjuru dunia”, terang Dedi.

Tak lupa Dedi mengingatkan kepada para DPM/DPA untuk membuat rencana serta program aksi yang jelas. Tentukan waktu,substansi, serta langkah-langkahnya. Koordinasi dan kerjasama antara pengurus pusat, penanggung jawab provinsi dan seluruh anggota dimana pun berada harus terjalin baik.

“Tingkatkan komunikasi, DPM/DPA harus tanggap teknologi dan mampu berkomunikasi dengan baik. Perbanyak silaturahmi,yakin bahwa dengan silaturahmi rejeki kalian akan bertambah. Kalian semua harus menjadi champion diwilayah masing-masing. Keberhasilan dan kesuksesan bisnis pertanian di negeri ini ada di genggaman kalian”, pesannya.

Pada kesempatan yang sama ketua umum DPM/DPA Sandi Octa Susila menyampaikan ungkapan bahagianya beserta 66 rekan DPM/DPA lainnya dalam menyambut 1000 DPM/DPA yang akan dikukuhkan.

“Kami akan terus berkolaborasi dan melakukan resonansi dalam mengembangkan sektor pertanian. Kami yakin sektor pertanian ini sangat menjanjikan. Selama pandemi menyerang semua sektor di seluruh penjuru bumi, tentunya membawa dampak bagi semua kalangan tak tekecuali petani serta wirausaha pertanian. Namun, sejauh ini belum ada rekan DPM/DPA atau petani lainnya yang menyatakan bangkut. Malah banyak yang melakukan ekspansi seperti yang awalnya hanya fokus dibudidaya, kini berkembang hingga memasarkan produksinya secara online”, kata Sandi. (NL)

Baca juga  Pemberdayaan Kelompok Tani Harapan Kita Dalam Memproduksi Tricokompos Oleh Penyuluh Kecamatan Tanah Kampung
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru