email : [email protected]

24.4 C
Jambi City
Minggu, Mei 5, 2024
- Advertisement -

Kopi Arabika Solok Selatan Tembus Pasar Mancanegara di Tangan Petani ini

Populer

Muaro Labuh, Oerban.com – Diawali dengan kesulitan pemasaran hasil pertanian saat panen tiba, petani kopi asal Solok Selatan menjadi eksportir kopi dan membuat kopi asal solok selatan ini menjadi dikenal di mancanegara. Dialah Zikwan petani dusun Ambon Dalam, jorong Bukik Malintang , Nagari Lubuk Gadang, Solok Selatan dimana sehari-harinya menghabiskan waktunya di rumah prosesing kopi miliknya. Pada tahun 2016 silam dia mengaku mengalami kendala dalam memasarkan kopi Arabika miliknya hal ini disebabkan pangsa pasar didominasi oleh varietas robusta hingga hasil panen terus menumpuk, berbekal  usaha dan kegigihannya untuk mempromosikan kopi arabika Solok Selatan akhirnya sukses meraih menjadi seorang eksportir kopi ke mancanegara seperti Amerika, Norwegia, Prancis, Kanada, Malaysia, Taiwan dan Singapura. Zikwang bercerita  kopi arabika solok selatan mencapai mancanegara setelah melalui beberapa proses dengan mengirimkan dan uji  sampel ke beberapa negara. Ekspor kopi Arabika perdana dilakukan di 21 Agustus 2021 lalu dalam bentuk biji kopi yang belum dipanggang atau green beans coffee. Untuk kualitas kopi arabika solok selatan cukup baik sehingga dapat diminati oleh mancanegara.

Untuk memenuhi permintaan Zikwan menampung biji kopi panen dari petani dan selanjutnya diproses di rumah kopi miliknya dengan harga biji kopi petik merah (cherry) dibeli dengan harga Rp. 9000/ kg dan RP 90000/kg untuk Green Bean Coffee.  Selain itu Zikwan juga mengedukasi dan memberi pelatihan kepada petani bagaimana pengolahan kopi dengan standar ekspor sehingga harga kopi ditingkat petani lebih tinggi dan meningkatkan pendapatan petani.

“ Untuk saat sekarang ini kopi Arabika kita dapat kuantiti 3 ton untuk royal Amerika Serikat, 3 Ton Malaysia, 650 kg sampel untuk Taiwan, dan kopi Robusta untuk di ekspor ke Prancis dan Kanada dengan kuantiti yang cukup besar. total kapasitas satu bulannya sampai 12 ton arabika dan robusta dalam bentuk green been coffee “ jelas Zikwan.

Seperti yang diharapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang ingin kopi Indonesia jadi andalan di dunia, karena punya unggulan dibandingkan negara-negara produsen lainnya. Namun, kopi Indonesia bukan tanpa kendala, karena perkembangan dunia yang terus dinamis seperti kehadiran wabah corona di dunia.

Sebagai salah satu komoditi perkebunan unggulan sumber devisa negara, pada tahun 2018 nilai ekspor kopi mencapai 815,9 juta US$, dengan volume mencapai 279,9 ribu ton.

“Kopi Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan dengan kopi-kopi dari negara produsen kopi lainnya, yakni cita rasa yang tinggi terutama untuk jenis kopi arabika dan telah diklaim sebagai kopi specialty, hal ini menjadi point plus yang baik bagi citra kopi Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif,” ujarnya.

Penulis : Puji Lestari

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru