Jambi, Oerban.com – Pemilihan Calon Walikota Jambi sudah memasuki masa debat publik (05/05/2018). Masing-masing kandidat menyampaikan pandangannya terkait visi dan misi serta berbagai strategi yang telah dan akan dilakukan seandainya menjadi Walikota nantinya.
Akan tetapi, sejak penetapan pasangan ini oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi (12/02/2018) nuansa perpolitikan di Jambi terasa hambar-hambar saja. Tidak ada yang begitu spektakuler, seolah sudah dipastikan siapa pemenangnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Keluarga Alumni KAMMI Jambi saat dimintai keterangan mengatakan bahwa pemilihan Walikota Jambi seperti pemilihan Kepada Desa. “Semestinya jualan kandidat calon Walikota tidak pada prestasi yang sudah dicapai, tapi bicara tentang masa depan Jambi sebagai sebuah KOTA, bagaimana cara penataanya, bagaimana pelayanannya, bagaimana bisa menjadi Smart City. Tidak seperti acara debat semalam, ini seolah Pilwako rasa Pilkades, ungkap Hendri Chaniago.
Lebih lanjut Hendri mengatakan, “kan kedua orang ini (Fasha dan Abdullah Sani) sama-sama memimpin Kota Jambi sebagai Walikota dan Wakil Walikota, artinya jika apa yang mereka sampaikan dalam debat itu, adalah prestasi kerja maka itu merupakan prestasi kerja mereka berdua, bukan prestasi Fasha atau Abdullah Sani sendiri-sendiri. Saya pikir masyarakat harus betul-betul jeli pada saat memilih nanti”.
Pemilihan walikota sendiri akan dilaksanakan tanggal 27 Juni 2018 nanti secara serentak.
Tel Aviv, Oerban.com – Pasca parlemen Israel (Knesset) memberikan kekuatan penuh kepada PM untuk menyatakan perang dengan menyetujui amandemen 41 hingga 62, memungkinkan Netanyahu dan Lieberman menyatakan perang dalam “situasi ekstrim” tanpa mesti mendapatkan dukungan dari parlemen.
Pemungutan suara mengubah undang-undang yang sebelumnya mengharuskan seluruh kabinet untuk memberikan suara pada deklarasi perang.
Setelah pemungutan, Netanyahu langsung sesumbar untuk merenegosiasi atau membatalkan pakta nuklir tahun 2015 yang ditandatangani antara Iran dan AS, Prancis, Rusia, Jerman, Cina, Inggris dan Uni Eropa.
Dia menuduh bahwa Iran pasca penandatanganan pakta tersebut terus mengaktifkan program nuklir mereka dan berusaha menyembunyikan file yang berkaitan dengan program nuklirnya.
Propaganda menuju perang terbuka
Televisi pemerintah Iran menyebut propaganda dan tuduhan Netanyahu tidak berdasar. Netanyahu mengkritik perjanjian nuklir, dan mengatakan bahwa dunia telah gagal mencegah Iran mendapatkan kemampuan senjata nuklir.
Dia juga menyambut janji Presiden AS Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan Iran jika tidak diubah.
Trump memuji presentasi Netanyahu sebagai “baik”, mengatakan itu bahwa Netanyahu “100 persen benar” tentang Iran.
Oleh : Muthia Arrahmah
“Wanita yang menjaga keimanannya dan ketegasannya, walaupun secuil masalah, ia tetap teguh pada pendiriannya”
Dialah wanita yang sedang berjalan untuk dakwah.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”(Q.s. Ali ‘imran[3]: 110).
Untukmu para mukminat tangguh
Yaa, engkau wanita, yang mampu memperkokoh keimananmu dijalan dakwah yang penuh lika-liku. Engkaulah ibarat rumah yang diperkuat oleh jejakan besi dan paku untuk bertahan serta memperkuat bangunan yang baru dibangun disebuah desa yang kau tempati. Engkau wanita, begitu istimewa. Keistimewaanmu bukan didasarkan pada standar laki-laki, BUKAN.
keistimewaanmu itu didapatkan dari kedekatan hubunganmu dengan Allah SWT. Dari kebajikan dan ketakwaan padaNya.
Sebaik-baiknya wanita meninggalkan yang haram, membiasakan yang halal. Sedikit cerita wanita tangguh yang tetap teguh dijalan dakwahnya yang tentu ada gelombang dalam perjalanan.
Dua orang wanita, yang sedang menempuh perjalanan dakwahnya dengan melewati satu hari yaitu 24 jam. Disana lah gelombang perjalanan dimulai, dimana ia tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu yang diwajibkan untuk umat islam. Walaupun sedang diperjalanan. Tak lama kemudian, bus yang ditempati oleh 2 orang perempuan itu istirahat sebentar dan makan. Nah yang tidak disangka-sangka, makanan yang dijual tersebut tidak diyakini kehalalannya, sehingga 2 orang perempuan itu tidak jadi makan karena ingin menjaga dan tetap pendiriannya untuk tidak makan, lantas dakwah yang mereka tempuhi itu adalah gelombang dari perjalanan dakwah. Ia tetap pada pendiriannya. Ia takut dengan sang maha pencipta dan ia takut membuat Allah kecewa.
Betapa hati-hatinya wanita muslimah dalam perjalananya, ia tahu bahwasanya ia tidak makan karena itu memang kebutuhan, ia yakin Allah mempermudahkan semua urusannya, jika diniatkan karena Allah, Allah bersama dengan mereka. Mereka yang berdakwah mereka yang menyampaikan walaupun satu ayat, mereka yang berbagi ilmu ditiap negeri dan mereka yang berjalan di atas Agama Allah SWT.
Perjuangan muslimah tangguh sungguh menginspirasi kita semua, teguhkan dihati mu wahai muslimah, sesulitpun gelombang dakwah berlempur dihadapan Mu, yakinlah satu hal.
Apa ?
Buka alqur’an!!!
Q.s Muhammad[7]: 507.
Oleh : Muthia Arrahmah
“Wanita yang menjaga keimanannya dan ketegasannya, walaupun secuil masalah, ia tetap teguh pada pendiriannya”
Dialah wanita yang sedang berjalan untuk dakwah.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”(Q.s. Ali ‘imran[3]: 110).
Untukmu para mukminat tangguh
Yaa, engkau wanita, yang mampu memperkokoh keimananmu dijalan dakwah yang penuh lika-liku. Engkaulah ibarat rumah yang diperkuat oleh jejakan besi dan paku untuk bertahan serta memperkuat bangunan yang baru dibangun disebuah desa yang kau tempati. Engkau wanita, begitu istimewa. Keistimewaanmu bukan didasarkan pada standar laki-laki, BUKAN.
keistimewaanmu itu didapatkan dari kedekatan hubunganmu dengan Allah SWT. Dari kebajikan dan ketakwaan padaNya.
Sebaik-baiknya wanita meninggalkan yang haram, membiasakan yang halal. Sedikit cerita wanita tangguh yang tetap teguh dijalan dakwahnya yang tentu ada gelombang dalam perjalanan.
Dua orang wanita, yang sedang menempuh perjalanan dakwahnya dengan melewati satu hari yaitu 24 jam. Disana lah gelombang perjalanan dimulai, dimana ia tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu yang diwajibkan untuk umat islam. Walaupun sedang diperjalanan. Tak lama kemudian, bus yang ditempati oleh 2 orang perempuan itu istirahat sebentar dan makan. Nah yang tidak disangka-sangka, makanan yang dijual tersebut tidak diyakini kehalalannya, sehingga 2 orang perempuan itu tidak jadi makan karena ingin menjaga dan tetap pendiriannya untuk tidak makan, lantas dakwah yang mereka tempuhi itu adalah gelombang dari perjalanan dakwah. Ia tetap pada pendiriannya. Ia takut dengan sang maha pencipta dan ia takut membuat Allah kecewa.
Betapa hati-hatinya wanita muslimah dalam perjalananya, ia tahu bahwasanya ia tidak makan karena itu memang kebutuhan, ia yakin Allah mempermudahkan semua urusannya, jika diniatkan karena Allah, Allah bersama dengan mereka. Mereka yang berdakwah mereka yang menyampaikan walaupun satu ayat, mereka yang berbagi ilmu ditiap negeri dan mereka yang berjalan di atas Agama Allah SWT.
Perjuangan muslimah tangguh sungguh menginspirasi kita semua, teguhkan dihati mu wahai muslimah, sesulitpun gelombang dakwah berlempur dihadapan Mu, yakinlah satu hal.
Apa ?
Buka alqur’an!!!
Q.s Muhammad[7]: 507.
Oleh : NADIA
(Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Jambi)
Berbicara tentang tenaga kerja tidak luput dari sesuatu yang menghasilkan barang atau jasa. Dalam Pasal 1 ayat 2 UU No 13 Tahun 2003 dijelaskan bahwa “Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”. Salah satunya adalah buruh, profesi yang menghasilkan jasa. Tapi kenyataan saat ini kehidupan buruh jauh dari kesejahteraan dan hal ini memicu buruh untuk melakukan aksi demonstrasi setiap peringatan hari buruh.
Setiap tanggal 1 Mei para pekerja di belahan dunia manapun memperingati hari buruh internasional atau disebut juga “may day”. Sudah menjadi rutinitas tahunan bagi para buruh terutama di Indonesia untuk turun ke jalanan melakukan aksi demonstrasi dengan berorasi tentang permasalahan yang selalu sama. Yaitu tentang masalah gaji atau upah yang tidak setimpal dengan pekerjaan berat yang selama ini mereka jalani. Ditambah harga bahan pokok yang semakin melonjak menuntut manusia untuk bekerja keras seperti kebanyakan orang bilang “tidak kerja maka tidak makan”, seperti itulah yang dirasakan oleh para buruh. Bekerja dengan salah satu perusahaan swasta biasanya digaji perhari atau tergantung dengan perusahaan itu tersendiri. Bekerja sebagai buruh memang dianggap rendah oleh banyak kalangan. Karena latar belakang pendidikan yang rendah, menjalani profesi sebagai buruh menjadi jalan satu-satunya untuk menafkai keluarga.
Nasib buruh yang diberikan upah sangat rendah karena oleh beberapa perusahaan swasta selalu diabaikan pemerintah dibandingkan dengan profesi yang lain. Karena pemerintah menganggap perusahaan lah yang bertanggung jawab akan masalah ini. Padahal jika perusahaan dapat memberikan upah yang sesuai dengan pekerjaan para buruh tersebut, maka para buruh akan dengan senang hati membantu perusahaan itu menjadi lebih maju, namun kenyataanya hanya pihak-pihak tertentu saja yang mendapat kenikmatan dari keuntungan perusahaan sementara buruh tetap akan menjadi buruh. Padahal usaha setiap buruh ini tidaklah sedikit namun apresiasi dari perusahaan sangatlah minim bahkan untuk menaikan jabatan seorang buruh yang telah lama bekerja sangatlah susah baik menjadi kepala bagian ataupun mandor dari perusahaan tersebut. Seharusnya pemerintah harus bisa mencari solusi dari masalah ini bukankah tujuan negara adalah mensejahterakan rakyatnya. Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja yang sudah dijamin gajinya masih kekurangan apalagi buruh yang gajinya tidak menentu.
Sesuai dengan Pancasila yakni sila ke lima bahwa “kesejahteraan sosial bagi seluruh rakya Indonesia”, maka tidak heran jika para buruh menuntut haknya dari pemerintah baik melalui negoisasi dan berakhir di demonstrasi. Padahal jika kita selediki jika tidak ada buruh tidak akan terjadi kemajuan dalam pembangunan negeri. Seperti kita ketahui bersama bahwa jam kerja buruh melebihi jam kerja seorang pegawai negeri sipil. Bahkan ada buruh yang bekerja lembur atau 24 jam dalam sehari hanya untuk mendapatkan upah yang lebih banyak. Bahkan suami harus rela meninggalkan istrinya yang sedang mengandung, karena mengambil cuti akan membuat upah seorang buruh dapat dikurangi. Seperti yang terjadi di beberapa perusahaan swasta terutama di bidang produksi kayu dan garmen.
Selain upah yang tidak sesuai, penerapan sistem pada perusahaan di mana buruh bekerja sangat merugikan bagi para buruh tersebut. Yakni apabila buruh ingin mendapatkan upah ia harus rela datang terlebih dahulu dari rekan kerjanya yang lain, sehingga rekan kerjanya tersebut akan kehilangan kesempatan untuk mendapat upah yang layak. Hal ini sebenarnya dapat menimbulkan kecemburuan sosial diantara pekerja dan sebenarnya dapat berdampak negatif untuk aktifitas produksi di perusahaan tersebut.
Demonstrasi yang dilakukan selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh para buruh tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah terkait tentang peningkatan UMR (Upah Minimun Regional). Seharusnya pemerintah berkerja sama dengan perusahaan swasta untuk meningkatkan keahlian buruh dengan mengadakan pelatihan sesuai dengan keahlian masing-masing.
Oleh : NADIA
(Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Jambi)
Berbicara tentang tenaga kerja tidak luput dari sesuatu yang menghasilkan barang atau jasa. Dalam Pasal 1 ayat 2 UU No 13 Tahun 2003 dijelaskan bahwa “Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”. Salah satunya adalah buruh, profesi yang menghasilkan jasa. Tapi kenyataan saat ini kehidupan buruh jauh dari kesejahteraan dan hal ini memicu buruh untuk melakukan aksi demonstrasi setiap peringatan hari buruh.
Setiap tanggal 1 Mei para pekerja di belahan dunia manapun memperingati hari buruh internasional atau disebut juga “may day”. Sudah menjadi rutinitas tahunan bagi para buruh terutama di Indonesia untuk turun ke jalanan melakukan aksi demonstrasi dengan berorasi tentang permasalahan yang selalu sama. Yaitu tentang masalah gaji atau upah yang tidak setimpal dengan pekerjaan berat yang selama ini mereka jalani. Ditambah harga bahan pokok yang semakin melonjak menuntut manusia untuk bekerja keras seperti kebanyakan orang bilang “tidak kerja maka tidak makan”, seperti itulah yang dirasakan oleh para buruh. Bekerja dengan salah satu perusahaan swasta biasanya digaji perhari atau tergantung dengan perusahaan itu tersendiri. Bekerja sebagai buruh memang dianggap rendah oleh banyak kalangan. Karena latar belakang pendidikan yang rendah, menjalani profesi sebagai buruh menjadi jalan satu-satunya untuk menafkai keluarga.
Nasib buruh yang diberikan upah sangat rendah karena oleh beberapa perusahaan swasta selalu diabaikan pemerintah dibandingkan dengan profesi yang lain. Karena pemerintah menganggap perusahaan lah yang bertanggung jawab akan masalah ini. Padahal jika perusahaan dapat memberikan upah yang sesuai dengan pekerjaan para buruh tersebut, maka para buruh akan dengan senang hati membantu perusahaan itu menjadi lebih maju, namun kenyataanya hanya pihak-pihak tertentu saja yang mendapat kenikmatan dari keuntungan perusahaan sementara buruh tetap akan menjadi buruh. Padahal usaha setiap buruh ini tidaklah sedikit namun apresiasi dari perusahaan sangatlah minim bahkan untuk menaikan jabatan seorang buruh yang telah lama bekerja sangatlah susah baik menjadi kepala bagian ataupun mandor dari perusahaan tersebut. Seharusnya pemerintah harus bisa mencari solusi dari masalah ini bukankah tujuan negara adalah mensejahterakan rakyatnya. Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja yang sudah dijamin gajinya masih kekurangan apalagi buruh yang gajinya tidak menentu.
Sesuai dengan Pancasila yakni sila ke lima bahwa “kesejahteraan sosial bagi seluruh rakya Indonesia”, maka tidak heran jika para buruh menuntut haknya dari pemerintah baik melalui negoisasi dan berakhir di demonstrasi. Padahal jika kita selediki jika tidak ada buruh tidak akan terjadi kemajuan dalam pembangunan negeri. Seperti kita ketahui bersama bahwa jam kerja buruh melebihi jam kerja seorang pegawai negeri sipil. Bahkan ada buruh yang bekerja lembur atau 24 jam dalam sehari hanya untuk mendapatkan upah yang lebih banyak. Bahkan suami harus rela meninggalkan istrinya yang sedang mengandung, karena mengambil cuti akan membuat upah seorang buruh dapat dikurangi. Seperti yang terjadi di beberapa perusahaan swasta terutama di bidang produksi kayu dan garmen.
Selain upah yang tidak sesuai, penerapan sistem pada perusahaan di mana buruh bekerja sangat merugikan bagi para buruh tersebut. Yakni apabila buruh ingin mendapatkan upah ia harus rela datang terlebih dahulu dari rekan kerjanya yang lain, sehingga rekan kerjanya tersebut akan kehilangan kesempatan untuk mendapat upah yang layak. Hal ini sebenarnya dapat menimbulkan kecemburuan sosial diantara pekerja dan sebenarnya dapat berdampak negatif untuk aktifitas produksi di perusahaan tersebut.
Demonstrasi yang dilakukan selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh para buruh tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah terkait tentang peningkatan UMR (Upah Minimun Regional). Seharusnya pemerintah berkerja sama dengan perusahaan swasta untuk meningkatkan keahlian buruh dengan mengadakan pelatihan sesuai dengan keahlian masing-masing.
Oleh : Fajrin Nurpasca
(Ketua Asosiasi Business Development Service Indonesia – Jambi)
Akhirnya kelar juga nonton Debat Publik Putaran Kedua Pilwako Jambi 2018, dengan tema “Perekomian dan Penataan Kawasan Perkotaan”. Seru.
Kedua pasangan menawarkan program-program yang menarik dan penting untuk didiskusikan oleh pegiat ekonomi kreatif dan UMKM di Kota Jambi.
Kedua paslon berjanji akan menambah jumlah wirausaha baru atau start up, meningkatkan pembinaan dan pendampingan, membuka akses modal dan pemasaran, memanfaatkan teknologi agar bisa bersaing, mendirikan pusat UMKM, dan akan mengaktifkan forum diskusi bersama.
Wah… senang sekali jika hal-hal di atas bisa terwujud. Tapi kita bicara tentang jumlah 10.000 UMKM yg ada di Kota Jambi, ditambah lg dengan tumbuhnya banyak start up. Bagaimana pemerintah bisa menjangkau semua? Tentu tak mudah. Semua elemen terkait harus digerakkan.
Kedua paslon menjanjikan akan mengajak perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk meningkatkan SDM, mengaktifkan kelompok usaha masyarakat, koperasi, asosiasi, bekerjasama dengan perbankan utk akses modal, dsb.
Tapi dari semua yang disampaikan, izinkan sy untuk memberi pandangan. Bahwa masalah utama UMKM bukanlah modal atau pemasaran, tapi lebih kepada mindset bisnis, value produk, dan pengelolaan keuangan.
Bisnis yang baik, haruslah menjadi solusi atas permasalahan masyarakat. Bukan sekadar ikut-ikutan. Mengutamakan value/manfaat yg diberikan, daripada keuntungan sebesar-besarnya.
Banyak teman2 UMKM “berjatuhan” bukan karena tak diberi akses modal atau merugi, tp lebih kepada kehabisan cash. Ketika usaha mulai BEP, banyak UMKM merasa ‘sudah untung’, padahal pinjaman modal belum lunas.
Saat ada profit, UMKM harusnya fokus untuk menambah modal/investasi/aset. Agar volume usaha membesar, omset meningkat. Pengeluaran konsumtif sekedarnya saja.
Para pendamping saya sarankan agar juga membuka bisnis terlebih dahulu. Agar bisa praktek dan merasakan pengalaman langsung membangun dan mengelola bisnis sendiri.
Mindset bisnis dan pengelolaan yang baik, akan meminimalisir terjadinya resiko di atas. Ini harusnya disampaikan di awal membangun bisnis. Mengikutsertakan para praktisi UMKM yang telah berpengalaman di lapangan.
Saya menyarankan pemerintah (siapapun nanti yg terpilih), untuk membuka ruang komunikasi yang lebih besar untuk komunitas2 wirausaha. Mereka selama ini rutin mengadakan pertemuan, diskusi, dan pendampingan, meski tanpa keterlibatan pemerintah secara langsung.
Mengikutsertakan mereka dalam program-program pemerintah tentu sangat ditunggu-tunggu. Mengaktifkan diskusi, dan membangun gerakan bersama akan dibutuhkan oleh banyak UMKM.
Jika ada 10% saja (sekitar 1.000) UKM yang mau bergerak untuk menjadi mentor, pendamping, atau coach bagi start up, itu akan sangat berarti. Misal, 1 orang pelaku UMKM membina 5 start up saja, maka akan ada 5.000 UMKM yg terbina. Ini diluar hitungan pembinaan dari kampus, dinas, dan lainnya.
Bagaimanapun, program-program dari kedua paslon, sudah cukup baik. Tapi bagaimana nanti realisasi di lapangan, tugas kita semua untuk berpartisipasi, memberi kritik, saran, juga masukan.
Seoul, Oerban.com – Warga dari kedua sisi perbatasan berbagi pemikiran tentang pembicaraan pertama antara para pemimpin kedua Korea sejak 2007.
Presiden Moon Jae-in dan Kim Jong-un akan duduk untuk berunding dan makan malam di KTT Jumat, yang sebagian akan disiarkan langsung.
Acara, pertemuan antar-Korea pertama sejak 2007, berlangsung di Rumah Perdamaian di desa perbatasan Panmunjom.
“KTT ini akan lebih fokus pada denuklirisasi dan mengamankan perdamaian permanen,” kata kepala staf kepresidenan Selatan, Im Jong-seok, kepada media briefing.
“Saya merasa Korea Utara juga mengirim pejabat kunci militer mereka ke puncak acara pertemuan karena mereka juga percaya denuklirisasi dan perdamaian adalah penting.”
“Untuk Korea Utara, keterlibatan adalah satu-satunya pilihan. Korea Utara telah bergantung pada China.
“Alasan mengapa Korea Utara mengajukan diri untuk menghentikan produksi senjata nuklir mungkin karena Kim tidak dapat memperoleh legitimasi di mata rakyat ketika mereka kelaparan dan menderita cukup lama.
“Saya pikir kemungkinan alasan lain adalah Kim telah berhasil menciptakan senjata nuklir terbaiknya.
“KTT adalah yang terbaik yang bisa dia lakukan sekarang. Tapi bukan KTT atau keterlibatan lainnya akan mengubah struktur politik karena jika sistem sosialis berakhir, Kim Jong-un berakhir.”
Muaro Jambi, Oerban.com – Mahasiswa-mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Jambi adakan acara Gebyar Al Araby dan seminar Al-quran kitab fiksi? sekaligus juga syukuran Akreditasi Pendidikan Bahasa Arab.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Dekan 2 Dr. Supian Ramli, S.Ag., M.Ag dan ketua prodi Kemas Abdul Hai, S.Ag., M.Ud serta dosen-dosen bahasa arab lainnya. “Acara ini baru pertama kali diadakan dan semoga kedepannya ada banyak lagi kegiatan-kegiatan dari prodi Pendidikan Bahasa Arab” ungkap Kemas Abdul Hai, S.Ag., M.Ud di Gedung FIB 04 B (23/04/2018).
Alhamdulillah prodi bahasa arab sudah terakreditas B meski prodi baru tentunya ini semua dengan usaha dan kerja keras, lanjut Kemas Abdul Hai.
Acara ini juga diisi dengan seminar dan kuliah umum oleh ust. Drs. Musli S.Ag dengan tema Al-quran kitab fiksi?. Gebyar Al-Araby ditutup oleh Dekan FIB Prof. Drs. H. Yundi Fitrah, M.Hum., Ph.D.
Jalur Gaza, Oerban.com – Ahmad Abu Hussein, seorang wartawan Palestina ditembak oleh pasukan Israel saat meliput demonstrasi massal di sepanjang perbatasan Gaza awal bulan ini, akhirnya meninggal.
The “Great March of Return” adalah aksi puluhan ribu orang Palestina untuk menuntut hak kembali bagi para pengungsi yang diusir dari rumah mereka di wilayah yang diambil alih oleh Israel selama perang 1948, dikenal orang Arab sebagai Nakba .
Sekitar 70 persen dari dua juta penduduk Gaza dipaksa meninggalkan rumah mereka dan sekarang tinggal di wilayah yang hanya seluas 360 km persegi.
Sedikitnya 40 orang Palestina telah tewas dan lebih dari 5.000 orang terluka sejak demonstrasi dimulai, menurut para pejabat Palestina.