Jakarta, Oerban.com — Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, akan berada di Turki minggu ini atas undangan dari rekannya, Recep Tayyip Erdogan.
Ia dijadwalkan menyampaikan pidato pada hari Kamis di Parlemen dan akan menjadi pemimpin Indonesia ketiga yang memberikan pidato semacam itu setelah Presiden pertama Indonesia, Sukarno, dan Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.
Kedua negara memiliki hubungan yang erat, dan Erdogan serta pemimpin Indonesia saling bertukar ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri, yang juga dikenal sebagai Ramadan Bayram, melalui sambungan telepon pekan lalu.
Erdogan mendapat sambutan yang luar biasa hangat di Indonesia saat ia tiba pada bulan Februari lalu sebagai pemberhentian kedua dalam tour Asianya setelah Malaysia.
Dalam kunjungan tersebut, Ankara dan Jakarta menandatangani 13 kesepakatan bersama di berbagai bidang, termasuk perdagangan, pertahanan, industri, pertanian, dan media.
Pada tahun 2019, Turki meluncurkan inisiatif Asia Anew untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Asia. Menurut Kementerian Luar Negeri Turki, inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan peluang kerja sama dengan negara-negara Asia.
Inisiatif ini mencakup kebijakan yang didasarkan pada kepentingan dan tujuan bersama melalui pendekatan regional, sub-regional, dan spesifik negara.
Turki dan Indonesia memperingati 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun ini. Hubungan ini semakin diperkuat selama masa jabatan panjang Erdogan, pertama sebagai perdana menteri dan kemudian sebagai presiden.
Sebelumnya, hubungan kedua negara telah terjalin sejak abad ke-16, ketika Kesultanan Aceh meminta bantuan dari Kekaisaran Ottoman untuk menghadapi Portugis, dan pasukan Ottoman kemudian dikerahkan.
Hubungan militer ini berkembang menjadi kerja sama pertahanan modern, termasuk produksi bersama tank antara perusahaan Turki dan Indonesia. Kedua negara juga bekerja sama dan berkoordinasi di berbagai forum internasional, termasuk D-8, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan MIKTA.
Sumber: Daily Sabah
Editor: Julisa