email : [email protected]

30.5 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Sebuah Fenomena: Generasi Z, Konsumsi Digital, dan Mispersepsi Mental Health Awareness

Populer

Oleh: Ghina Syauqila

Kesehatan mental telah mendapatkan sorotan perhatian yang besar dari dunia internasional saat ini. Urgensi kesehatan mental yang selalu menjadi isu menarik terkini telah membuka mata banyak orang, diteliti, dikaji, dan didalami, sehingga serba-serbi kesehatan mental ini pun telah banyak diketahui banyak orang.

Isu kesehatan mental sendiri bukan hanya memikat perhatian kalangan akademisi psikologi atau ilmu kejiwaan saja, namun juga orang-orang yang berasal dari rumpun keilmuan yang bermacam-macam. Banyak yang merasa antusias untuk mempelajari kesehatan mental yang kini mudah diakses melalui berbagai media, dimana informasi-informasi mengenai kesehatan mental ini pada akhirnya bercampur aduk dan berbaur dengan sumber-sumber yang belum tentu valid, sehingga memberikan pemahaman yang berbeda-beda bagi orang-orang awam yang mencari tahu. Keadaan seperti inilah yang pada akhirnya dapat menimbulkan mispersepsi, yang mana dalam hal ini, yang dimaksud adalah mispersepsi literasi mengenai kesadaran terhadap kesehatan mental.

Memang merupakan hal yang baik jika masyarakat mulai menyadari esensi peran kesehatan mental dan kemudian melakoni kehidupan dengan lebih memerhatikan kesehatan mental. Akan tetapi, jika seseorang tidak memperoleh informasi yang valid mengenai kesehatan mental ini dan pemahaman yang keliru tentang kesehatan mental tersebut terinternalisasi dalam kognisinya, maka bukan tidak mungkin dampak-dampak negatif akan bermunculan, di antaranya terlalu meromantisasi dan mengelu-elukan kesehatan mental, menjadi diri yang dibuai kemanjaan, berdaya juang rendah, enggan berkomitmen, tingkat ketergantungan pada orang lain yang tinggi, merasa tidak berdaya, sulit mengandalkan diri sendiri, dan kepayahan dalam menyelesaikan masalah yang dialami.

Generasi Z yang merupakan generasi kelahiran 1997 hingga 2012 adalah generasi yang telah akrab dan mengandalkan media digital sejak dini serta menjadikan media digital sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup mereka. Generasi ini dicirikan sebagai generasi yang lebih open-minded daripada generasi-generasi sebelumnya karena kemudahan pengaksesan terhadap berbagai macam ilmu pengetahuan, wawasan, dan informasi yang memengaruhi pola pikir, pemahaman, dan sikap mereka. Termasuk kesehatan mental, yang pastinya telah menjadi isu yang begitu lekat dengan segi-segi kehidupan mereka. Sebagai konsumen media digital terbesar, tanpa filtrasi yang baik, bukan tidak mungkin Generasi Z akan mudah terjerumus dalam kekeliruan wawasan dan berita-berita HOAX yang dapat memengaruhi sendi-sendi kehidupan.

Baca juga  Turki Luncurkan Satelit Observasi Beresolusi Tinggi Pertama ke Luar Angkasa

Tidak sedikit Generasi Z yang kemudian memenjarakan diri dengan nyaman dalam embel-embel kesehatan mental yang membuat mereka tidak tahan banting terhadap kesulitan yang dihadapi, ingin hasil yang serba instan tanpa mau berusaha maksimal, serta enggan mengembangkan diri dan mengandalkan diri sendiri.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru