email : [email protected]

25.7 C
Jambi City
Senin, Mei 6, 2024
- Advertisement -

Siap Hadapi Gempuran Teknologi 4.0, Bapeltan Jambi Hadirkan Smart Farming di Lokasi Agroeduwisata

Populer

Jambi, Oerban.com – Sumber daya unggul merupakan kunci penting dalam pembangunan pertanian yang tangguh menghadapi tantangan salah satunya saat masa disturbsi di bidang pengetahuan yang sangat cepat berubah. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian merupakan agen utama dalam fransfer pengetahuan kepada petani. Karena itu, sangat peting untuk terus meng-upgrade wawasan, kapasitas dan kemampuan melalui berbagai pelatihan, seminar, magang dan lainnya.

Perkembangan dunia pertanian di Indonesia melaju pesat seiring dengan kecanggihan teknologi yang ada di dunia. sektor pertanian Indonesia harus siap menghadapi gempuran era Revolusi Industri 4.0, maka dari itu perlu dukungan dari segi teknologi digital guna mendorong efisiensi produktifitas pertanian.

“Pembangunan pertanian ke depan harus siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0, dan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, untuk mendorong proses produksi pertanian agar dapat lebih efisien, tepat sasaran, tepat guna, berdaya saing, serta ramah lingkungan,” ujar Syahrul.

Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi sebagai unit pelaksana teknis pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian yang memiliki kontribusi dalam pembangunan pertanian melalui Pelatihan Pertanian. Salah satu pengembangan system pertanian yang menerapkan aspek-aspek agronomi, teknologi, ekonomi, dan edukasi sebagai sarana pelatihan dan etalase kementerian pertanian yang dikembangkan Bapeltan Jambi adalah agroeduwisata. Tak hanya mengusung pertanian yang terintegrasi dari hulu sampai hilir lahan agroeduwisata Bapeltan jambi juga dilengkapi dengan teknologi smart farming sebagai adaptasi kemajuan teknologi pertanian

Bapeltan Jambi mengembangkan smart irrigation berbasis Internet of Thing (Iot) yang dapat dikendalikan dengan android. Smart irrigation ini memanfaatkan modul sensor kelembaban tanah untuk memonitoring kebutuhan air di lahan agroeduwisata, disaat kelembababan kritis sensor otomatis memberikan sinyal ke aplikasi petugas lapangan sehingga pompa irigasi dapat dihidupkan untuk menyiram tanaman melalui handphone dimanapun petugas lapangan berada. Hal ini membuat pemakaian air yang efisien untuk penyiraman dan tidak terkendala oleh tempat dan waktu karena sudah terhubung oleh internet of think yang dapat dikendalikan petugas melalui smartphonenya.

Baca juga  Melalui Program Regenerasi, Kementan Beri Kesempatan Generasi Muda Tingkatkan Perekonomian

Selain dikawasan lapangan terbuka (open field) teknologi smart farming juga sudah diterapkan dikawasan kumbung jamur tiram yang merupakan salah satu produk unggulan Bapeltan Jambi untuk monitoring kelembaban didalam kumbung jamur. Sensor yang digunakan berupa smart breaker yang dapat dikendalikan dengan Android (Iot) dan dengan bantuan google assistance sehingga dapat diperintah melalui suara petugas di lapangan.

Apresiasi Sekretaris Badan PPSDMP , Siti Munifah saat mengunjungi AEW Bapeltan Jambi yang telah menerapkan teknologi smart farming. Siti Munifah berpesan agar terus mengembangkan dan menjadi percontohan bagi petani milenial, pelajar, masyarakat peduli pertanian.

“Berikan contoh nyata kepada masyarakat bahwa usaha pertanian memiliki prospek yg menjanjikan, yang bisa diatur panennya setiap hari yg artinya bisa memberikan pendapatan per hari secara rutin sehingga bila dikonfersi per bulan petani seperti memiliki gaji bulanan yg besarannya diatur sendiri”, ujar Siti Munifah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi di lain kesempatan mengatakan pertanian modern dengan teknologi smart farming merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan.

“Penerapan smart farming dapat memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi, peningkatan kualitas dan skala usaha, serta mitigasi iklim melalui penggunaan sumberdaya alam secara bijak,” tegas Dedi.Y

Penulis: Yunisa Tri Suci

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru