Paris, Oerban.com – Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Kamis menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2024, menunjukkan kondisi ekonomi global yang lebih buruk dan kemajuan efisiensi energi akan membebani konsumsi.
Badan yang berbasis di Paris ini, dalam laporan bulanannya, menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan pada tahun 2024 menjadi 880.000 barel per hari (bph) dari perkiraan sebelumnya sebesar 1 juta barel per hari.
Namun, mereka menaikkan perkiraan permintaan tahun 2023 menjadi 2,3 juta barel per hari dari perkiraan 2,2 juta barel per hari.
Baca juga: Diplomat Top Pakistan Membela Keputusan Negara untuk Mendeportasi Imigran Ilegal | OERBAN.COM
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, mulai membatasi pasokan pada tahun 2022 untuk mendukung harga.
Pada bulan September, patokan global Brent mencapai level tertinggi dalam 10 bulan setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun.
Namun, harga turun drastis pada minggu lalu karena suramnya prospek ekonomi makro yang meningkatkan kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan permintaan, sehingga melampaui kekhawatiran pasokan.
“Jika pemotongan tambahan tidak dilakukan pada bulan Januari, saldo dapat berubah menjadi surplus, yang akan membantu mengisi kembali persediaan yang habis,” kata badan tersebut.
Sumber: Daily Sabah
 pada hari Kamis menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2024){kind=link}