email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Minggu, Mei 5, 2024
- Advertisement -

Banyak Yang Salah Dengan Parpol di Indonesia, Fahri Hamzah Minta Tradisi Diperbaiki

Populer

Jakarta, Oerban.com – Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, orang yang menganggap Partai Politik (Parpol) sedang baik-baik saja adalah mereka yang sudah keracunan. Menurutnya, Parpol harus segara membuat pengakuan jika sedang banyak masalah.

“Menghindar dari korupsi, KKN, oligarki, dan praktik jual beli jabatan gak sanggup, bagaimana mau bilang baik-baik aja?” kata Fahri di akun twitternya, Minggu (26/9/2021).

Parpol sebagai lembaga pemikiran yang menampung aspirasi publik, ucapnya, harus mengidentifikasi masalahnya secara tepat. Karena salah baca permasalahan bisa salah dalam memberikan solusi.

Fahri mengatakan saat ini Parpol sedang terkunci dalam masalah besar. Untuk itu diperlukan keberanian agar bisa keluar bersama-sama, bukan soal menang-menangan.

“Kalau kita tanya partai politik di Indonesia sekarang, ‘bagaimana kalian cari uang?’ Jawabannya cukup bingung, karena akan ada di antara uang pribadi, korupsi dan uang yang berasal dari sumber yang tidak bisa dijelaskan. Sampai kapan ini dibiarkan?” tanya Fahri.

Selain masalah di internal, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia itu mengungkapkan, UU Parpol juga melakukan kesalahan termasuk membiarkan dominasi pemerintah untuk mengatur Parpol.

“Kalau sekarang eksekutif melakukan intervensi, itu karena UU yang dibikin Parpol di DPR RI memberi jalan,” jelasnya.

Untuk menghadapi semua persoalan tersebut, Fahri menegaskan harus ada perbaikan tradisi Partai Politik, sebab ia adalah jantung negara.

“Parpol adalah supplier utama para pejabat puncak dalam negara, para pengambil keputusan inti mulai presiden sampai kepala desa. Kalau parpol gagal negara bisa gagal. Ini masalah serius,” tuturnya.

Fahri menambahkan, Parpol sudah terlalu lama kurang berpikir. Terlalu banyak menjadi power dealer ketimbang menjadi lembaga pemikiran pencerah bangsa.

“Bagaimana mau menjadi pemikir kalau berpikir dilarang dan kebebasan dikekang atas nama menjadi bagian dari kekuasaan?” pungkasnya.

Baca juga  Mardani Nilai Capres Muda Lebih 'Hopeful', PKS Akan Usaha Ajukan Kadernya

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru