email : [email protected]

23.9 C
Jambi City
Minggu, Mei 5, 2024
- Advertisement -

Kembangkan Potensi Hortikultura dalam Mendiversifikasi Pendapatan, Petani Muaro Jambi Lakukan Budiaya Terong

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com – Salah satu permasalahan yang dihadapi sektor pertanian adalah pendapatan yang didapatkan dari melakukan usaha tani relatif belum bisa meningkatkan pendapatannya. Hal ini salah satunya disebabkan petani umumnya melakukan budidaya secara monokultur, dimana hanya bergantung pada salah satu komoditas saja. Sehingga ketika komoditas tersebut turun harganya akan menyebabkan pendapatan petani akan langsung mengikuti tren tersebut. Lain halnya, apabila petani yang melakukan budidaya multikultur, dimana masing-masing komoditas yang ditanam dapat mensubtitusi turun naiknya harga dari komoditas tersebut.

Pertanian multikultur pada dasarnya sudah dikenal sejak lama, namun dalam prakteknya membutuhkan upaya yang besar. Hal ini dilakukan oleh salah petani di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi Sobirin.

Sobirin melakukan penanaman komoditas terong dengan varietas prufita (terong hijau bulat). Beberapa teknologi yang diterapkan dalam budidaya tanaman terong meliputi: 1) penyiraman tanaman sudah menggunakan mesin air; 2) sumber air dari kolam; 3) air ditampung pada bak air; dan 4) pembuatan instalasi air secara  permanen (pipa-pipa air). Terong tersebut ditanam pada luasan lahan sebesar 1 Ha.

Dalam penanamannya luasan lahan tersebut merupakan penanaman keempat kalinya. Selain menanam terong, komoditas timun, kacang panjang juga ditanam sebagai bagian proses penerapan pertanian multikultur. Melalui kegiatan pertanian multikultur Sobirin dapat meningkatkan pendapatannya.

Selain itu, Budidaya terong sengaja dipilih oleh Sobirin karena menurutnya sayuran tersebut sangat cocok ditanam pada dataran rendah dan menengah serta harganya yang relatif stabil di tingkat petani.

Kegiatan ini merupakan upaya petani dalam mendukung ketahanan pangan. Ketahanan pangan menurut UU No. 18 Tahun 2012 tentang pangan yaitu bahwa ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.

Baca juga  Buka Rembug Madya Penas Ke XVI Kementan di Padang, Ini Harapan Ketua KTNA Nasional

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan, “Indonesia memang hebat, Indonesia kuat, Indonesia memiliki segalanya tinggal tergantung seperti apa kita me-manage potensi yang Indonesia miliki untuk membuat rakyat survive, rakyat tetap bisa makan, rakyat tetap bisa menghasilkan dengan situasi dan tantangan apapun,” jelas Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga mengungkapkan pendapatnya tentang potensi pangan lokal.

“Jangan biarkan sejengkal lahanpun untuk tidak ditanam. Utamanya komoditas pangan lokal, harus mandiri pangan tidak boleh tergantung pada impor. Indonesia sebagai negara tropis setiap saat bisa tanam, setahun 12 bulan dapat ditanami,” tegas Dedi.

Penulis: Ferdinal

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru