Oleh: Julisa*
Oerban.com — Demokrasi merupakan sebuah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan adil.
Istilah “demokrasi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos” yang berarti kekuasaan, sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai “kekuasaan oleh rakyat”.
Demokrasi Langsung di Lingkungan Kampus
Di lingkungan kampus, demokrasi langsung diwujudkan melalui mekanisme Pemilihan Umum Raya (Pemira), di mana seluruh mahasiswa memiliki hak suara secara langsung tanpa perantara.
Pada periode 2019–2021, Universitas Jambi (Unja) berhasil mengimplementasikan Pemira sebagai wujud nyata demokrasi langsung. Proses ini tidak hanya meningkatkan partisipasi politik mahasiswa, tetapi juga memupuk jiwa kompetitif yang sehat di antara mereka.
Seluruh mahasiswa Unja berkesempatan untuk menggunakan hak suaranya secara langsung, memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan aspirasi seluruh civitas akademika tanpa adanya perantara.
Sistem ini terbukti mampu menghadirkan transparansi tinggi, akuntabilitas langsung, dan mengurangi potensi manipulasi oleh elit politik.

Tantangan Demokrasi Tidak Langsung
Sebaliknya, sistem demokrasi tidak langsung atau perwakilan, yang diwujudkan melalui mekanisme kongres dalam pemilihan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dinilai memiliki beberapa kelemahan.
Jarak antara wakil dan konstituen sering kali membuat keputusan yang diambil tidak sepenuhnya mewakili kehendak mahasiswa. Selain itu, partisipasi mahasiswa cenderung terbatas hanya pada saat pemilu, tanpa kesempatan untuk ikut serta dalam setiap proses pengambilan keputusan.
Mekanisme kongres juga berpotensi menciptakan ketergantungan pada elit politik kampus, sehingga suara mayoritas mahasiswa terkadang tidak sepenuhnya tersalurkan.
Hal ini dapat mengikis kepercayaan mahasiswa terhadap lembaga kemahasiswaan dan menurunkan minat mereka untuk berpartisipasi aktif dalam politik kampus.
Seruan untuk Transparansi dan Demokrasi Langsung
Dalam beberapa waktu terakhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unja berhasil menyelenggarakan Pemira secara langsung dengan lancar, meskipun dengan persiapan yang singkat.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa sistem demokrasi langsung dapat diterapkan dengan baik dan transparan di lingkungan kampus.
Jika ke depan Fakultas Pertanian benar-benar akan melaksanakan pemilihan BEM melalui mekanisme kongres, kami meminta transparansi penuh terkait mekanisme dan aturan yang digunakan, sesuai dengan Undang-Undang KBM dalam pelaksanaan kongres tersebut.
Kami juga menyerukan agar Pemira kembali diterapkan pada pemilihan BEM, sebagaimana yang terjadi pada tahun 2020.
Dengan begitu, seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian dapat terlibat aktif dalam proses politik kampus, menumbuhkan jiwa kompetitif yang sehat, dan memperkuat semangat demokrasi yang sejati.
Kami berharap pihak kampus, khususnya Fakultas Pertanian, dapat menampung dan menimbang setiap aspirasi mahasiswa.
Para pejabat kampus sejatinya adalah pelayan dan pengayom mahasiswa, bukan sebaliknya. Jika suara mahasiswa tidak didengar, dikhawatirkan marwah BEM akan tergerus, dan minat mahasiswa terhadap politik kampus akan memudar.
*Penulis adalah mahasiswi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi