email : oerban.com@gmail.com

28.5 C
Jambi City
Saturday, March 22, 2025
- Advertisement -

Menegaskan Posisi di Sisi Allah: Sebuah Renungan Dakwah

Populer

Oleh: Habibullah*

Oerban.com Dalam perjalanan sejarah Islam, kita melihat bahwa dakwah bukan sekadar seruan untuk beribadah, tetapi panggilan untuk memahami Islam sebagai sistem kehidupan yang komprehensif. Islam bukan hanya tentang salat, puasa, atau sedekah, melainkan tentang bagaimana kita mengatur seluruh aspek kehidupan sesuai dengan ajaran Allah.

Imam Hasan Al-Banna menegaskan bahwa setiap sisi kehidupan harus dibahas dalam persepsi yang utuh. Islam tidak hanya soal spiritualitas, tetapi juga tentang pendidikan, ekonomi, teknologi, dan politik.

Kemunduran umat saat ini bukan hanya karena lemahnya keimanan, tetapi juga akibat ketidakpahaman akan Islam secara menyeluruh.

Baca juga  Tarbiyah Diri dan Kisah Inspirasi dari Dion Eprijum Ginanto, Ph.D

Dalam perjuangan dakwah, kita tidak hanya dihadapkan pada tantangan dari luar, tetapi juga dari dalam umat Islam sendiri. Banyak yang lebih sibuk dengan persaingan sesama Muslim daripada bersatu untuk kemajuan Islam.

Kekuasaan lebih banyak dijadikan alat dominasi dibandingkan sebagai sarana menegakkan nilai-nilai Islam. Padahal, tugas kita adalah mengajak umat untuk memahami Islam secara utuh, bukan dengan kemarahan, tetapi dengan hikmah dan kesabaran.

Sebagaimana kisah burung pipit yang mencoba memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim, meskipun air yang dibawanya tidak akan mampu memadamkan api tersebut, ia tetap berusaha untuk menunjukkan posisinya di sisi Allah.

Sementara cicak yang meniup api menunjukkan keberpihakannya pada Namrud. Ini menjadi simbol bahwa dalam setiap perjuangan, yang terpenting bukanlah hasil akhirnya, tetapi kejelasan posisi kita di hadapan Allah.

Baca juga  TANTANGAN DAKWAH DI MASA DEPAN

Allah tidak membutuhkan pembelaan kita, tetapi kita membutuhkan Allah. Jika seluruh manusia kafir, kemuliaan Allah tidak akan berkurang sedikit pun.

Jika seluruh manusia beriman, kekuasaan Allah juga tidak akan bertambah. Namun, dengan berjuang di jalan Allah, kita menegaskan posisi kita sebagai bagian dari Hizbullah, golongan Allah.

Sejarah membuktikan bahwa kemenangan Islam bukan karena kekuatan materi atau logistik, melainkan karena keimanan yang kokoh. Pasukan Badar yang hanya berjumlah 300 orang mampu mengalahkan seribu pasukan Quraisy.

Baca juga  Hikmah di Balik Ujian: Perjalanan Inspiratif Kapten Kapal Feri

Pasukan Muslim yang berjumlah 30.000 orang di Perang Yarmuk mampu menaklukkan 120.000 pasukan Romawi. Ini bukan kemenangan yang didasarkan pada jumlah atau persiapan duniawi semata, tetapi pada keteguhan iman.

Saat ini, umat Islam memiliki kekayaan melimpah, namun itu tidak otomatis menjadi kekuatan jika tidak dikelola dengan semangat perjuangan.

Jika kita hanya sibuk dengan kehidupan dunia tanpa peduli dengan kondisi umat, maka kita telah gagal memahami hakikat dakwah.

Baca juga  Pengurus IKADI Kota Jambi Resmi Dilantik, Usung Semangat Dakwah Rahmatan Lil'alamin

Para sahabat pun menghadapi ujian berat dalam perjuangan mereka. Ketika seorang sahabat tertinggal dalam Perang Tabuk, ia dihukum dengan dikucilkan selama 40 hari, bahkan istrinya tidak boleh berbicara dengannya.

Namun, ia tetap teguh dan tidak tergoda dengan tawaran kemuliaan dari Romawi. Ini menunjukkan bahwa ujian dakwah bukan hanya dari musuh, tetapi juga dari kesendirian, godaan, dan kelemahan diri.

Maka, tugas kita hari ini adalah melanjutkan perjuangan tersebut. Dakwah tidak cukup hanya dengan kajian, tetapi harus menyentuh seluruh aspek kehidupan.

Kita membutuhkan pemimpin yang memahami Islam secara menyeluruh, baik dalam akhlak, politik, maupun kebijakan. Kita tidak boleh hanya berharap, tetapi harus berjuang untuk mewujudkannya.

Semoga kita tetap berpegang teguh pada Islam yang sesungguhnya dan menegaskan posisi kita sebagai pembela kebenaran, bukan karena hasil akhirnya, tetapi karena itulah tugas yang Allah amanahkan kepada kita.

*Penulis merupakan Aktivis Pergerakan

Baca juga  Kisah Inspiratif - Panggung Kemerdekaan di Rumah (Bagian 1)
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru