email : [email protected]

24.2 C
Jambi City
Kamis, April 25, 2024
- Advertisement -

Penerapan Model Learning Cycle 5 E sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik

Populer

Penulis: Frima Triani, Halimah Tusadiah, Rissa Pramita, Suci Ana Yolanda*

Pada abad 21, kemampuan literasi sains harus dikuasi oleh peserta didik. Pada abad ini, pembelajaran harus lebih dari sekedar bagaimana menjelaskan apa yang dipikirkan oleh guru. Seperti yang dijelaskan oleh Jufri (2017: 174): “Peserta didik pada abad 21 ini harus dapat mengamati dan mempelajari keterampilan proses, keterampilan menyelesaikan masalah dan keterampilan berpikir dalam mempelajari suatu pengetahuan”. Kemampuan literasi sains menjadi salah satu kemampuan yang harus dikuasi oleh peserta didik.

Rizkita, dkk. (2016: 772) menyatakan “Hasil survey TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) yang dilakukan setiap empat tahun sekali, pada tahun 2007 Indonesia berada di peringkat 35 dari 49 negara dan pada tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 40 dari 42 negara di dunia”. Begitu juga berdasarkan Nugraheni (2017: 179) “Evaluasi oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) kemampuan literasi sains siswa di Indonesia di bawah skor rata-rata OECD selama tiga periode evaluasi pada tahun 2009, 2012, dan 2015”. Hasil survey tersebut membuktikan bahwa prestasi sains siswa di Indonesia berada di bawah rata-rata internasional dan mengalami penurunan tiap tahunnya.

Salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik adalah dengan menggunakan model Learning Cycle 5E atau siklus belajar 5E, seperti yang diungkapkan oleh Ngalimun (2014: 145) “Learning Cycle atau disingkat LC merupakan rangkaian tahap-tahap (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pembelajar mampu menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajran dengan jalan berperan aktif”. Maksud dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa learning cycle ini merupakan suatu model yang diterapkan dalam pembelajaran yang terdiri dari tahapan-tahapan yang mengarahkan siswa untuk berperan aktif. Dalam proses pembelajarannya peserta didik akan lebih terampil dalam menjelaskan apa yang mereka peroleh atas pemahaman mereka mengenai suatu konsep. Fase dalam model learning cycle 5E ini terorganisasi dengan baik sehingga peserta didik mampu menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan berperan aktif.

Baca juga  BEM KM Kongres KM Unmul Sikapi Masalah SK Ormawa Unmul, UKT dan Validasi Bidikmisi

Penerapan model Learning Cycle 5E dalam proses pembelajaran berkaitan dengan teori kontruktivisme yang digunakan dalam model Learning Cycle 5E yang di dalamnya terdiri dari fase-fase belajar. Maksud dari teori tersebut, peserta didik akan mengembangkan dan menciptakan pengetahuannya sendiri. Mengembangkan dan menciptakan pengetahuannya tentu peserta didik harus berperan aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik dituntut dalam mencari konsep, memahami konsep, membedakan fakta dari konsep hingga mengaplikasikan konsep tersebut ke dalam kehidupan nyata. Berperan aktifnya peserta didik dalam pembelajaran tentunya dapat merangsang kemampuan literasi sains peserta didik.

Selain itu, dasar penerapan model learning cycle 5E dalam meningkatan kemampuan literasi sains dapat dilihat mucul pada hampir setiap fasenya. Pada fase explanation peserta didik akan membentuk pengetahuan yang diperoleh dan kemudian menjelaskan konsep-konsep yang ditemukan dalam kalimat sendiri. Konsep tersebut diperoleh setelah melalui fase engagement yang membangkitkan minat peserta didik dan fase exploration dalam memperoleh serta mengolah informasi melalui proses diskusi, pada fase ini juga peserta didik dilatih dalam pemecahan masalah dan mendorong peserta didik dalam mengingat kembali pengetahuan yang telah diperoleh. Selanjutnya pada fase elaboration peserta didik akan menerapkan konsep yang diperolehnya dalam situasi baru dan menciptakan suatu solusi terhadap suatu persoalan.

Faktor yang menjadi keefektifan penerapan model Learning Cycle 5E ini terhadap meningkatkan kemampuan literasi sains yaitu dimana model Learning Cycle 5E mengarahkan peserta didik untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran maka dari itu model ini dikatakan sebagai model yang berpusat pada peserta didik. Selain itu, model Learning Cycle 5E mampu meningkatkan rasa ingin tahu terhadap suatu hal baru dan merangsang peserta didik untuk berpikir dalam memecahkan suatu masalah dan mencari solusi dari suatu persoalan.

Baca juga  Pembelajaran Fisika pada Tuntutan Era Revolusi 4.0 untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Saintifik

Berdasarkan beberapa hasil penelitian terlihat beberapa alasan mengapa model siklus belajar 5E cocok digunakan dalam meningkatkan literasi sains peserta didik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model belajar siklus 5E efektif diterapkan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan keterampilan literasi sains peserta didik yang dibutuhkan pada Abad 21 ini.

Penulis merupakan Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika Universitas Negeri Padang

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru