email : [email protected]

27 C
Jambi City
Kamis, Mei 16, 2024
- Advertisement -

Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang IPA Dengan Pembelajaran Berbasis STEM

Populer

Oleh : Dini Bismutika

Mahasiswa Magister  Pendidikan Fisika UNP

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah materi pelajaran yang terdapat pada kurikulum 2013. Redhana (2013) menyatakan bahwa IPA merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memahami alam semesta melalui pengamatan dan menggunakan prosedur tertentu untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. Siswa yang mempelajari IPA akan dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran ini dianggap sangat penting dan harus dipahami oleh siswa. 

Permasalahan yang sering terjadi saat ini adalah guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar (Ari, N. L. P. M., & Wibawa, 2019; Wulandari, Sudatha, & Simamora, 2020). Guru lebih dominan menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa merasa bosan jika belajar di kelas. hal ini akan berpengaruh pada pencapaian kompetensi pengetahuan IPA yang kurang optimal. 

Pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan pada abad 21 ini adalah STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). STEM merupakan salah satu terbosan penting yang sesuai dengan pengembangan keterampilan abad 21 marujuk pada suatu pendekatan interdisipliner yang mempelajari konsep akademik yang dihubungkan dengan dunia nyata dan menerapkan prinsip-prinsip sains, matematika, rekayasa dan teknologi (Kanematsu & Barry, 2016; Salame & Nazir, 2019). Pada awal perkembangannya STEM telah diterapkan di sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Finlandia, Australia dan Singapura. STEM merupakan inisiatif dari National Science Foundation

Secara umum pembelajaran berbasis STEM memiliki tujuan dan manfaat antara lain: (1) Mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreatif, logis, inovatif dan produktif; (2) Menanamkan semangat gotong royong dalam memecahkan masalah; (3) Mengenalkan perspektif dunia kerja dan mempersiapkannya; (4) Memanfaatkan teknologi untuk menciptakan dan mengkomunikasikan solusi yang inovatif; (5) Media untuk menumbuhkembangkan kemampuan menemukan dan menyelesaikan masalah; (6) Media untuk merealisasikan kecakapan abad 21 dengan menghubungkan pengalaman kedalam proses pembelajaran melalui peningkatan kapasitas dan kecakapan peserta didik; (7) Standar Literasi Teknologi (Octaviyani et al., 2020; Torlakson, 2014). 

Baca juga  Micromedia Flash 8 sebagai Media Pembelajaran Fisika

Penerapan pembelajaran berbasis STEM akan lebih memotivasi peserta didik untuk berprestasi dan memperoleh nilai terbaik serta dapat memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dalam diskusi. Penelitian yang dilakukan oleh Twiningsih & Sayekti (2020) menyatakan bahwa penerapan pembelajaran berbasis STEM dapat meningkatkan keterampilan siswa sehingga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Octaviyani et al. (2020) menyatakan bahwa penerapan pembelajaran berbasis STEM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa sehingga berpengaruh pada peningkatan prestasi siswa.

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru