email : [email protected]

24.4 C
Jambi City
Sabtu, Mei 4, 2024
- Advertisement -

Menyambut Idul Fitri, Pakar UNAIR Beri Tips tentang Pengelolaan THR

Populer

Jakarta, Oerban.com – Menurut prakiraan, dinamika Idul Fitri akan menjadi saat peredaran rupiah mencapai puncaknya. Triliunan rupiah tertukar karena ada budaya mudik, beli lebaran dan bagi-bagi THR ke kerabat dan rekan kerja. Kondisi tersebut menyebabkan keuangan seseorang tumbuh drastis, Dilansir dari laman website Unair, Senin (24/4/2023).

Guru Besar Ekonomi Fakultas Ekonomi (Februari) UNAIR Profesor Dr. Rudi Purwono mengatakan kalau tiba-tiba dapat uang, merasa mujur dan mujur. Lalu, terkadang, takdir bisa membuat kita melakukan pembelian tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan di masa depan.

“Kebahagian ini kadang-kadang menjadikan kita jadi lupa sehingga uangnya habis untuk belanja,” katanya.

Terutama jika menyangkut beragam barang dan jasa, penawaran menarik, dan kemudahan akses belanja online dari rumah. Apalagi saat Idul Fitri. Hal ini menyebabkan konsumen memutuskan untuk menghabiskan terlalu banyak. Anda harus bisa mengatur belanja Anda semaksimal mungkin sesuai kebutuhan dan bukan sesuai keinginan. Salah satu caranya adalah dengan membuat daftar kebutuhan agar belanja konsumen bisa berkelanjutan.

“Sebenarnya kita harus mengatur berapa banyak uang yang kita dapatkan untuk pembelian itu. Kalau sudah memenuhi keinginan, barang atau jasa apapun bisa dibeli, tidak ada kepuasan”, kata Prof. Rudi

Konsumsi Bergantung pada Pendapatan

Secara teori, konsumsi bergantung pada pendapatan. Jika pendapatan meningkat, konsumsi kita juga meningkat. Namun jika pendapatan sudah tinggi, tambahan pendapatan tidak mendorong tambahan konsumsi.

“Kondisi ini terkait fakta bahwa ketika seseorang sudah memiliki pendapatan tinggi, maka MPC (marginal propensity toconsumption, red) menurun. Sehingga mereka memiliki kemampuan menabung yang tinggi,” ujarnya.

Peluang Investasi

Wakil direktur Sekolah Pascasarjana I mengatakan, penggunaan uang harus diatur. Karena penggunaan uang berkaitan dengan jumlah uang yang kita miliki. Harus ada pemisahan yang jelas antara pemenuhan kebutuhan (konsumsi), dana darurat, tabungan bahkan investasi. Semakin tinggi pendapatan kita, semakin banyak peluang yang kita miliki untuk berinvestasi.

Baca juga  Mahasiswa Pro-IDe UNJA Ubah Air Gambut Menjadi Air Minum Berkualitas Tinggi

“Peluang investasi sangat berbeda, baik di sektor keuangan maupun di sektor riil. Banyak pelatihan sedang diselenggarakan tentang opsi investasi ini saat ini, ”jelasnya.

Profesor Rudi berharap akan banyak perusahaan baru yang bermunculan dari investasi tersebut. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, juga membuka lapangan kerja baru. Namun, dia mengingatkan bahwa investasi yang akan dilakukan harus dipertimbangkan dengan matang terlebih dahulu.

Ini dilakukan dengan mengikuti kursus pelatihan dan belajar dari mereka yang berpengalaman. Agar investasi kita bermanfaat bagi kita, juga bermanfaat bagi orang lain dalam bentuk lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian.

Berikan saran tentang cara mengelola uang

Agar biaya tetap terkendali, para pakar UNAIR berpesan kepada generasi muda untuk mengatur keuangan dan pengeluaran. Apalagi saat THR Lebaran. Mempertahankan prinsip bahwa pengeluaran minimum sama dengan pendapatan. Namun, seiring bertambahnya penghasilan Anda, mulailah merencanakan untuk menabung secara bertahap.

“Mengapa kita harus menabung? Ke depan kita akan menghadapi banyak hal yang tidak terduga, seperti ketidakpastian kesehatan, ekonomi dan bisnis,” pungkasnya.(*)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru