email : [email protected]

25.4 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Self: Pentingnya Mengenal Diri Sendiri (Bagian 2)

Populer

Oleh: Ghina Syauqila

Ada beberapa karakteristik seseorang yang telah mengenal dirinya sendiri, di antaranya:

  • Dapat dengan mudah menentukan pilihannya sendiri meski mungkin lingkungannya tidak mendukung
  • Pendiriannya tidak mudah goyah meski mendapat banyak kritik dan komentar jelek dari orang lain
  • Mengetahui apa minat dan potensi yang dimilikinya serta berantusias dalam mengembangkannya
  • Selalu mensyukuri dan berusaha menjaga serta merawat dirinya sendiri, seperti menjaga kesehatan, menghargai seluruh usaha yang dirinya sendiri lakukan, bangga terhadap pencapaian-pencapaiannya namun tidak membatasi diri untuk belajar lebih banyak demi mengembangkan diri, atau tidak memaksakan diri jika sudah benar-benar lelah
  • Mampu memaafkan diri sendiri dan orang lain
  • Mampu mengapresiasi diri sendiri dan orang lain
  • Tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain
  • Mengambil langkah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya dalam hidup
  • Terus berupaya untuk berproses dan mengembangkan diri, tidak pernah stagnan, berdiam diri, atau menyia-nyiakan waktu dan kesempatan
  • Mampu menghargai waktu

Pastinya, di antara kita, ada beberapa karakteristik di atas yang belum kita raih atau belum maksimal kita miliki. Tidak apa-apa! Tetap nikmati tiap prosesnya. Temukan tiap-tiap makna dan hikmah berharga di baliknya. Proses tiap orang berbeda-beda, bukan? Dan waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menemukan keping demi keping yang menyusun jati dirinya juga beragam, tidak bisa disamakan.

Ilustrasinya begini. Kita dan teman kita, anggaplah berinisial X, sama-sama lulus kuliah di waktu yang sama, menjadi sarjana di detik-detik yang serupa. Selepas itu, kita langsung melanjutkan studi ke program magister, dan ketika kita hampir lulus, tiba-tiba kita mendapat kabar bahwa X diterima di program magister yang sama dengan kita, namun dalam selisih angkatan yang jelas cukup jauh berbeda. Mengapa bisa begitu? Setelah ditelusuri, rupanya X bekerja terlebih dahulu selama dua tahun, hingga ketika ia menyambangi program magisternya, ia sudah mengantongi pengalaman bekerja.

Baca juga  3 Tanda yang Menunjukkan Tendensi Gangguan Mental Serius

Begitu pula dengan saat kita dan teman sekelas kita diberi tugas oleh dosen untuk membuat resume dari beberapa materi kuliah, misalnya. Sepulang kuliah, kita berdiskusi dengan salah satu teman kita tentang tugas tersebut dan bahkan sempat mengerjakan sebagian tugas bersama. Namun, sehari sebelum deadline, saat kita menanyakan apakah tugas teman-mu tersebut sudah selesai, ia menjawab sudah, sedangkan kita belum selesai. Oh, ternyata yang menyebabkan kita belum selesai mengerjakan tugas adalah karena kita sedang menghias resume dengan warna, corak, dan motif yang sedemikian rupa sehingga resume kita terlihat sangat menarik, berwarna, dan enak dibaca, sedangkan teman kita hanya menulis resume saja dengan tinta pena hitam, biru, dan merah.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru