Jakarta, Oerban.com – Di beberapa negara seperti Kanada, Australia dan beberapa negara bagian di Amerika telah melegalisasi penggunaan ganja medis. Kini, Thailand juga berencana untuk melegalkan ganja medis.
“Thailand memiliki jenis ganja terbaik di seluruh dunia,” ujar Jet Sirathraanon, ketua komite kesehatan Thailand.
Pada abad ke-17, ganja pernah menjadi obat herbal tradisional di Thailand dengan penggunaannya dalam kedokteran. Namun, ganja menjadi ilegal pada 1979 setelah dikategorikan ulang sebagai narkotik kelas 5 di bawah Undang-Undang Obat Narkotika yang melarang produksi, konsumsi, penjualan dan kepemilikan ganja di Thailand.
“Kami akan mempercepat pembahasan mengenai ini (legalisasi ganja) sehingga dapat selesai sebelum akhir desember. Ini akan menjadi hadiah tahun baru untuk warga Thailand,” Kamis (1/11/2018) ujarnya dikutip dari Bangkok Post.
Ia menambahkan, upaya penghapusan ganja dari daftar obat-obatan terlarang telah diusulkan sejak beberapa waktu lalu. Jika usulan kali ini ditolak, Thailand harus menunggu sampai pemerintahan baru sebelum diserahkan kembali ke parlemen berikutnya.
“Ekstrak ganja telah diteliti oleh Departemen Kesehatan Umum untuk menjadi efektif dalam mengobati gejala kondisi tertentu, seperti neuropati perifer, epilepsi, dan kekakuan otot,” tuturnya.(RPY)
Jakarta, Oerban.com – Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT PLN (Persero) akhirnya buka suara mengenai kerugian yang mencapai Rp 18 triliun yang dialami perusahaannya.
Menurut informasi terbuka, Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga kuartal III-2018 mengalami kerugian sampai Rp 18,48 triliun. Catatan ini berbanding terbalik dengan periode yang sama di 2017 yang mana PLN berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 3,05 triliun. Namun, Sofyan mengatakan rugi yang dimaksud ialah hanya rugi pembukuan atau belum menjadi beban bagi PLN.
“Bukan rugi riil, rugi pembukuan. Kan beda rugi usaha sama rugi keuangan, rugi usaha itu misalnya kita beli 10, juak 8, itu rugi dua,” kata Sofyan di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).
Kerugian dalam keuangan PLN pada kuartal III-2018, hanya karena selisih kurs pada utang dalam dolar Amerika Serikat (AS). Ia meyakinkan bahwa secara operasional BUMN listrik masih memiliki likuiditas yang kuat dan masih mendapat keuntungan.
“Yang tadi saya bilang rugi pembukuan itu kan ada kita punya utang misalnya utang dolar, hari ini kan nggak dieksekusi utangnya, nggak dilunasi kan cuma ada selisih kurs maka kita bukukan kerugian, kamu punya utang US$ 1 juta sekarang bayarnya 20 tahun lagi, waktu dolar naik utang kamu di kurs rupiah akan naik, tapi belum jadi beban, itu bedanya, jadi nggak perlu panik, jadi tidak riil,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi kerugian pembukuan, Mantan Bos BRI ini telah melakukan reprofiling atau penyesuaian profil pinjaman jatuh tempo. PLN pun masih memiliki keuangan yang surplus.
“Kemarin dapat euro bond 7 tahun US$ 500 juta, US$ 500 juta lagi 10 tahun, US$500 juta lagi 30 tahun. Jadi kita dapat US$1,5 miliar buat memperpanjang atau reprofiling sehingga cashflow kita sangat kuat, dan likuiditas masih surplus sekitar US$500 juta, jadi keuangan PLN tidak memiliki masalah, kewajiban akan diselesaikan,” ungkapnya. (RPY)
Semarang, Oerban.com – Pemecatan IM dari DPRD Semarang dibenarkan oleh Ketua DPW PKS Jateng Abdul Fikri Faqih. Abdul Fikri enggan bicara soal kebenaran kabar perselingkuhan itu. Namun dia membenarkan isu tersebut sudah santer terdengar.
“Nggak, karena…ya karena ada berita, kemudian karena ada laporan, ya kita tetap mendalami. Artinya benar atau tidaknya kita tidak tahu tetapi untuk supaya proses, apa namanya… kalau ada berita begitu kan harus kita proses kan. Nah, itu benar atau tidaknya tentu kita serahkan kepada lembaga partai yang, apakah itu BPDO atau mungkin Dewan Syariah,” kata Abdul saat dikonfirmasi, Rabu (31/10/2018). Dilansir detik.com.
“Tetapi untuk supaya tidak mengganggu proses, maka kita mencopot dari beberapa jabatan. Dari pengurus dan sebagainya,” imbuh dia.
“Sekali lagi tetap kita menjaga, artinya kita tetap praduga tak bersalah. Cuma untuk tetap untuk memperlancar temuannya ini mereka harus siap,” jelasnya.
Kabar perselingkuhan ini sedikit banyaknya tentu akan berpengaruh pada Pileg mendatang mengingat partai ini terkenal sangat menjaga Syari’ah Islam. (TIM)
Adakah rasa lelah dihatimu
Lelah tuk kembali sia-siakan waktu
Perlu berapa kali lagi tuk abadikan lalai pada diri
Perlu berapa kali lagi tuk siang gantikan malam
Atau waktu harus mengalah
Agar serentak dengan hatimu
Hingga nafsu kau penjarakan
Dan hatimu betah mengingat-Nya
Supaya matimu punya bekal
Dan rindu-Nya pada taubatmu tak sia-sia.
Hati jika berdamai dengan waktu, maka takkan perlu bagi senja harus mengalah dengan gelap, tak perlu empat musim tuk dilalui, sungguh Allah tak pernah berkedip tuk menunggu taubatmu, Ia muliakan waktu tertentu agar saat itu Ia bisa menyambut panggilan manjamu dengan berbangga pada seantera langit atas sujudmu.
Sesekali malaikat harus mengalah atas tudingannya bahwa bukannlah taubatmu yang harus diampuni, namun Allah lebih menenangkanmu atas panggilan “Ya Rabb” dengan tanganmu yang menengadah dan kepala yang tertunduk dan Ia jawab “Labbaika ‘abdi” (Aku menyambut panggilanmu wahai hambaKu) serta Ia bimbing engkau dengan nikmat-Nya sementara engkau yang masih menyimpang dan bermaksiat, Ia bukakan pintu taubat untuk mu.
Nikmat ingat selalu menyertaimu namun engkau biarkan Ia yang menghadirkan nikmat itu tuk mengingatimu sedangkan engkau lupa atas-Nya. Ia malu terhadapmu lantas tak sedikitpun engkau malu pada-Nya, saat engkau ketuk pintu-Nya adakah ia tak membukanya? Saat engkau meminta adakah ia tidak memberi? Sungguh Ia yang maha membentangkan kedua tangan-Nya dengan ampunan bagi seluruh hamba-Nya.
Karena sering membuat kita lalai dalam ibadah, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang saya rasakan pada saat ini yaitu, Bukan gara-gara hp kita lalai dalam beribadah tapi bagaimana kita me-menage waktu dengan bijak dalam menggunakannya.
Bukankah menonton ceramah di hp itu ibadah..
Bukankah mendengar murrattal tilawah qur’an itu ibadah…
Bukankah membaca artikel islami itu ibadah…
Bukankah memposting yang bermanfaat itu ibadah…
Bukankah berbagi inspirasi berbagi kegiatan positif, dihp itu ibadah…
Bukankah dengan organisasi kita semakin banyak dikenal…
Untuk para pembaca, tidak bisa dipungkiri banyak orang yang salah yang menjadi salih karena efek dari teknologi itulah yang kita kenal dengan “Fonemena Hijrah” dan juga ada orang yang salih menjadi salah juga karena efek dari teknologi.
Semua bisa menjadi ibadah, kalau kita benar bisa melakukan dengan porsi yang benar. Membaca dan menonton ceramah di Instagram,Youtobe dan Facebook serta lainnya menjadi sarana kita belajar diera yang serba digital. Tapi yang terpenting musti ada efek amal dalam keseharian kita.
Jika waktu kita hanya habis dengan mengkonsumsi apa yang ada dalam hp namun tidak ada amal nyata dalam keseharian kita untuk apa?
Kalau hanya sekedar membaca,menonton dan melihat apa gunanya kalau tidak ada efek amal dalam keseharian. Kita belajar untuk beramal bukan belajar untuk sekedar tahu.
Kita tahu!!
Bahwa…
“Amal tanpa ilmu sia-sia, ilmu tanpa beramal tidak ada gunanya”.
Pertumbuhan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari keadilan distribusi kepada setiap pelaku ekonomi di negara tersebut. Namun faktanya masih banyak distribusi di beberapa negara belum sepenuhnya berjalan dengan adil, karena masih banyak terjadinya ketidakadilan yang menyebabkan kesenjangan, baik dalam pendapatan dan kekayaan individu dan hal tersebut menyebabkan kemiskinan di suatu negar terus meningkat. Dari kejadian tersebut ada baiknya suatu negara dapat mengembangkan sistem distribusi dalam islam, hal ini dikarenakan islam sangatlah adil dalam menjalankan suatu perekonomian apa lagi dalam islam kita tidak diperkenankan menggunakan riba yang hanya memberi keuntungan sebelah pihak saja.
Selain itu sistem distribusi dalam islam juga menuntut kita untuk adil dalam berdistribusi dan mempersempit kesenjangan ekonomi dengan melakukan zakat, infaq, sedekah,wakaf dan waris. Hal ini bertujuan agar teroptimalnya perekonomian suatu masyarakat. Pengalaman pembangunan ekoniomi yang dijalankan di suatu negara dengan menggunakan mekanisme pasar yang terkadang sering terjadi ketidakadilan, dan bahkan menimbukan masalah-masalah dalam pembangunan ekonomi dan masalah sosial lainnya.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa diimbangi dengan distribusi yang adil dan merata akan menyebabkan kesenjangan ekonomi. Munculnya kesenjangan ekonomi akan menimbulkan masalah-masalah lain, seperti penduduk miskin bertambah, pengangguran meningkat, tingkat kejahatan meningkat, kualitas pendidikan menurun, maupun kemampuan daya beli masyarakat menurun. Oleh karena itu, kesenjangan merupakan salah satu persoalan dalam pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi secara konvensional diartikan sebagai proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk dapat meningkat (Okun & Richardson, 1961). Sementara itu, pembangunan ekonomi dalam Islam mempunyai muara yang lebih jauh berupa peningkatan kesejahteraan dunia dan akhirat. Artinya, pembangunan ekonomi tidak hanya berkaitan dengan kemaslahatan duniawi, tetapi juga menyangkut hubungan dengan kemaslahatan akhirat. Oleh karena itu, tujuan pembangunan ekonomi adalah membangun kesejahteraan manusia baik di dunia maupun di akhirat (Aedy, 2011).
Syed Nawab Haider Naqvi (1981) mengemukakan bahwa distribusi merupakan suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan di mana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik. Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat di dalamnya, yaitu lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (channel of distribution) dan aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (physical distribution).
Keadilan dalam distribusi diartikan sebagai suatu distribusi pendapatan dan kekayaan secara adil sesuai dengan norma-norma fairness yang diterima secara universal. Keadaan sosial yang baik ialah keadaan yang memprioritaskan kesejajaran yang ditandai dengan tingkat kesejahteraan pendapatan (kekayaan) yang tinggi dalam sistem sosial, memberikan kesempatan yang sama dalam berusaha, dan mewujudkan aturan yang menjamin setiap orang untuk mendapatkan haknya berdasarkan usaha-usaha produktifnya. Di samping itu, yang tak kalah pentingnya ialah memastikan bahwa struktur produksi harus menjamin terciptanya hasil-hasil yang adil (Naqvi, 1994).
Penulis: Dina Putri Anggraini, Wulan Novi Hastuti,
Humaidi, Hafizah Bandri,
Hamidah, Septian Heru Prasetyo.
Sebagai pendengar dan penyimak apakah anda pernah memperhatikan bagaimana bahasa yang digunakan oleh presenter televisi? Apakah anda hanya menikmati saja informasi yang berikan? Sangat disayangkan kalau kita hanya menikmatinya saja tanpa tau apa yang dilakukan oleh presenter itu.
Kalau kita lihat dan perhatikan secara seksama, rata-rata zaman sekarang bahasa asing seperti bahasa inggris sudah sering digunakan baik di bidang akademis maupun media. Banyaknya tempat-tempat yang menggunakan bahasa inggris daripada bahasa Indonesia. Pertanyaannya kenapa dengan bahasa Indonesia? Kenapa tidak diagungkan padahal itu adalah bahasa nasional kita, lambang Negara kita “Berbahasa yang satu, bahasa Indonesia”.
Seperti hal nya dengan bahasa presenter televisi, penggunaan bahasa yang sering kali terjadi kesalahan ataupun kekeliruan berupa plesetan kata ataupun pengaruh bahasa lainnya seperti bahasa asing, bahasa ibu dan bahasa kebiasaan. Hal-hal tersebut bisa mempengaruhi artikulasi dalam bertutur dan membuat bahasa tersebut tidak jelas. Selain itu banyak presenter-presenter nakal yang seenaknya menggunakan bahasa dalam penyampaian informasi kepada publik.
Presenter nakal menggunakan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa itu sendiri. Baik itu dalam penggunaan afiks dan prefiks maupun pelafalan kalimat. Menutur ataupun menulis suatu informasi juga sering keliru. Saya kira kita perlu ketahui bahwa bahasa seorang presenter itu merupakan bahasa komunikasi massa yang fungsinya sebagai informasi kepada publik atau bisa juga dikatakan bahasa komunikasi.
Seperti yang dikemukakan oleh A.M Dewabrata bahwa “ragam bahasa Indonesia bagi wartawan dalam tulisan berita, merujuk kepada pengertian umum yang membedakannya dengan bahasa lainnya dan dibedakan dalam bentuk kalimat, klausa, frasa, diksi atau kata-kata”.
Apa jadinya jika dimasa depan nanti bahasa Indonesia tidak diacuhkan lagi, dengan kata lain bagaimana penggunaan bahasa Indonesia nanti, kalau dari sekarang kita tidak memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Penggunaan bahasa yang sering terjadi kesalahan dan kekeliruan pada presenter televisi harus diperbaiki. Biar bagaimanapun bahasa adalah salah satu identitas kita sebagai warga Negara Indonesia bukan.
Lalu apa saja kesalahan yang dilakukan oleh presenter televisi? Pada beberapa siaran televisi ternama yang melakukan kesalahan dalam penyampaian bahasa. Disini saya berikan saja contoh kesalahan yang di ucapkan oleh seorang presenter di siaran televisi. Kesalahan berupa fonem vocal /ê/menjadi /a/ pada kata (ênam) yang dilafalkan menjadi (anam), contoh lainnya kata (antrêan) menjadi (antrian). Kesalahan bahasa yang membentuk gabungan atau gugus konsonan seperti kata /s/ menjadi /sy/ pada kata (isu) menjadi (isyu).
Selain itu kesalahan pada pengucapan seperti angin menjadi anjing, salah sebut no. irut capres, penyebutan metro TV menjadi metro mini, palestina disebut Israel pada ucapan terima kasih untuk Indonesia, dan banyak lagi kesalahan yang lainnya. Selanjutnya penulisan juga menjadi tolak ukur kita dalam penggunaan bahasa pada berita di televisi seperti kata kerioyok yang seharusnya adalah di keroyok, penulisan terkam yang seharusnya terekam, lalu ada kesalahan penulisan pada kata diangkap yang seharusnya adalah ditangkap, lalu pada kalimat empat pesawat tewas di dalam pesawat ini seharusnya empat penumpang tewas dalam pesawat, idul fitri jatuh pada rabu 6 juli 2019, ketinggian tsunami 10 cm yang seharusnya 10 meter, ibu kota dikepung Jakarta yang seharusnya ibu kota dikepung banjir, badai pasar yang seharusnya adalah badai pasir, sopir dan truk tewas ditempat (truk pun bisa tewas?), dua pasangan kembar sangat gembira terima jenazah seharusnya ijazah, dan masih banyak lagi kesahan berbahasa pada repoter, presenter dan penulisan dalam berita di televise.
Nah, bagaimana menurut kalian, apakah bahasa Indonesia tidak penting lagi untuk kita perjuangkan? Apakah sumpah pemuda yang ketiga tersebut hanya di koar-koarkan saja pada setiap tanggal 28 Okbober? Dimana rasa cinta kita pada tanah air Indonesia ini. Kalau kita tidak peduli dengan identitas kita sendiri. Mengagung-agungkan bahasa asing, bahasa Negara lalin. Sedangkan bahasa kita sendiri sering keliru dan banyak kesalahan dalam penggunaannya. Bagaimana dengan 10 tahun kedepan, apakah bahasa Indonesia masih menjadi bahasa nomor satu di Indonesia? Ataukah hanya tinggal puing-puing sejarah saja?
Jika begitu adanya, berarti kita tidak mampu mewujudkan futuristik sumpah pemuda 1928 tersebut. Selain itu kalau dipikir-pikir alangkah sia-sianya kita belajar bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, namun anggapan kita bahasa Indonesia hanyalah alat komunikasi biasa. Padahal sejak tahun 1972 Pembinaan Bahasa telah menetapkan empat fungsi bahasa Indonesia (1) sebagai persatuan, (2) pemberi kekhasan, (3) pembawa kewibawaan, dan (4) kerangka acuan. Sayangnya fungsi kewibawaan dan fungsi kerangka acuan telah jauh dari harapan.
Dan yang harus kita ingat adalah tanamkan rasa cinta tanah air, bangsa, bahasa dan Negara dalam diri kita. Junjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia, bahasa yang satu. Pahami dengan baik bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah penulisannya dan sesuai dengan ilmu yang mengkajinya.
Cintai Allah saja karena Allah tidak pernah memberikan harapan cinta palsu. Dengan mencintainya kita tidak di kecewakan dalam kondisi kapan saja. Sering Dia menunda apa yang kita minta, bukan berarti Dia tidak mendengar, akan tetapi Dia lagi merancang sesuatu yang indah dan yang lebih baik untuk kita.
Berharaplah kepada Allah. Karena kalau berharap kepada selainNya kita sering di khianati. Karena kita selalu menggantungkan harapa kepada selainNya. Pernah berjuang lalu dipatahkan,pernah berharap lalu dikecewakan, pasti sakit sekali dan sangat sakit…itu bukti kalau kita berharap kepada selainNya
Kalau kita berharap kepadaNya tentunya kita akan sabar kalu kita di khianati,dikecewakan. Karena kita tau kalau Allah tidak tidur. Hidup kita sudah diatur, berusaha saja dan teruslah berdo’a, semuanya akan baik baik saja. Kalau seandainya yang dikabulkan tidak seperti yang kita inginkan, disitulah bukti CintaNya kepada kita. Karena Dia tidak memberi sesuatu sesuai dengan keinginan, melainkan memberi sesuatu sesuai dengan kebutuhan.
Bisa kita ambil contoh dalam hal jodoh. Allah lebih tau betul apa yang menjadi kebutuhan kita dalam mencari pasangan, Dia akan memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan….jadi tenanglah….jika Allah tidak menyatukanmu dengan dia yang bisa membuatmu bahagia, berarti Allah akan menyatukanmu dengan dia pandai membuat bersyukur.
Disitu sangat jelas sekali cinyaNya kepada kita. Kita saja yang kurang bisa belajar dan bersukur dari apa yang sudah digariskan untuk kita. Semuanya ada hikmah disebalik itu, kita saja yang tidak mengetahuinya. Megikhlaskan memang tidak mudah, tapi endingnya pasti indah. Sesuatu yang hialang dari genggaman kita berti, itu bukan yang terbaik untuk kita karena Allah ingin menyiapkan yang terbaik untuk kita.
…sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah nikmat kepadamu.
( QS. 14: 7 )
Semakin banyak kita diuji, semakin kita tau jelas dan nyata cintaNya pada kita. Kita dselamatkan dari cinta yang salah, yang membuat kita terluka lebih dalam. Dan kita diselamatka dari harapan palsu yang membuat kita terlalu banyak berharap dan ujungnya kecewa dan sakit.
Luka memang sakit, tapi dengan luka itu akan membuat kita lebi kuat lagi bahkan ketika kita menyadarinya,membuat kita lebih ta’at kepadaNya. Biarkan Allah saja membalas luka yang terjadi. Dan yakinlah bahwa bahagia telah Allah siapkan untuk kita yang ikhlas dan sabar.
Libatlah Allah disetiap urusan kita. Jika kita melibatkanNya di setiap urusan kita maka hidup kita akan tenang dan akan selalu bahagia.
Jika kita gagal mencintaiNya, maka cinta sejati kita tidak akan pernah kita jumpai….
Ya Allah peliharalah rasa cinta ini agar tidak salah dalam mencintai..
Oleh: Bilal Sultan
Langit hitam terlihat murung
Melihat gumpalan awan hitam putih melebur
Ciptakan gesekan-gesekan halus
Dan lahiran awan kelabu
Serta beranak Pinak selimuti langit
Penghuni bumi pun ikut murung
Ia tak lagi punya senyum
Candu tuk kuasai langit
Membuat lupa tuk hadirkan pelangi
Atau sekedar munculkan pernama
Walau setengah
Seperti senyum rindukan negeri berkeadilan
Bukan sekedar liukan awan
Atau dikala gerimis siapa yang jatuh
Dan lahirkan petir yang menggelegar
Sebagai kabar kemenangan.
Istanbul, Oerban.com – Istanbul Airport Baru telah siap untuk dibuka secara resmi pada hari Senin (29/10/2018) dengan upacara mewah yang bertepatan dengan Hari Republik Turki.
Upacara akan berlangsung pada Hari Republik, ulang tahun ke 95 dari pendirian Republik Turki, dengan kehadiran Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan lebih dari 50 pemimpin dunia, menteri dan pejabat tingkat tinggi.
Pembangunan tahap pertama memakan biaya senilai 6 miliar euro (7,2 miliar dolar), yang dibangun dalam waktu hampir tiga tahun melalui model kemitraan publik-swasta, dan ini merupakan salah satu dari serangkaian proyek besar yang direncanakan menyambut 2023.
Bandara Baru Istanbul, berlokasi di tepi Laut Hitam yang akan melayani 90 juta penumpang setiap tahun di fase pertamanya. Pada hari Senin, dua landasan pacu 3.750 dan 4.100 meter akan digunakan sebagai bagian dari fase pertama, termasuk tiga landasan udara terpisah.
Pada penyelesaiannya dalam sepuluh tahun, itu akan menempati hampir 19.000 hektar dan melayani hingga 200 juta wisatawan per tahun dengan enam landasan pacu. Itu hampir dua kali lipat lalu lintas di bandara terbesar di dunia saat ini, Atlanta Hartsfield-Jackson. dailysabah.com (TIM)