Muaro Jambi, Oerban.com – Pada Minggu (11/11/18) BEM FKIP Unja menggelar seminar kependidikan dengan tema “Kreativitas Generasi Muda dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” di Balairung Universitas Jambi. Acara dimulai pukul 08.30 WIB. Dihadiri langsung oleh Dekan FKIP, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, Presiden Mahasiswa UNJA, Ketua MAM FKIP, serta Gubernur FKIP. Acara tersebut bersamaan dengan dibukanya Dies Natalis FKIP tahun ini.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan masing – masing Hima dan OK di FKIP.
Dekan FKIP, Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si mengatakan dalam pidatonya, bahwa jika acara dalam lingkup fakultas, maka Dekan akan hadir, jika acara dalam lingkup jurusan, maka wakil dekan yang akan hadir, tapi hari ini Dekan hadir karena acara Fakultas. Ia menambahkan bahwa Ia merasa agak kecewa karena yang datang pada hari ini sedikit, “Saya agak kecewa kenapa jumlah yang hadir sedikit lalu kursi yang didepan banyak yang kosong. Aturannya menjadi pimpinan harus bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Ketidakmunculannya itu mungkin ada kaitannya dengan kegiatan kita. Dosen juga tidak hadir, diundang atau tidak saya tidak tahu. Mudah-mudahan diundang, tapi tidak ada kabar.”
Dekan berharap, budaya melayu ini bisa dilembagakan setiap tahun, “Saya berharap, budaya melayu ini, kita cari nama yang bagus, kita lembagakan setiap tahun harus ada. dan dipadukan dengan kegiatan Dies Natalis FKIP tiap tahunnya. Tahun ini kita sudah susun anggaran sedemikian rupa sehingga tahun depan kita anggarkan sebaik mungkin(untuk kegiatan ini).”
Ia juga berharap, mahasiswa FKIP harus kreatif, jujur, dan terampil. Seperti membuat batik Jambi versi terbaru. “Saya berharap ada kolaborasi antara anak Biologi dengan Fisika, Kimia, Sejarah, dan Bahasa Indonesia untuk membuat batik jambi. Yang dari kimia mencari formula warna, yang dari Fisika menerjemahkannya dalam bentuk digital, kemudian yang Sejarah, melihat sejarah yang ada di Kota Jambi misalnya, atau sejarah di Bungo, kemudian tidak lepas dari orang Bahasa Indonesia yang berkreasi di hasil akhir desain batik. Saya belum pernah melihat perpaduan hijab antara batik jambi dengan kain polos. Itu kita desain sendiri.”(RPY)
Dalam prinsip syariah, Ekonomi memiliki berbagai jenis atau bisa disebut program kerjasama. Agar transaksi bisa berjalan dengan baik, dan tidak merugikan pihak manapun. Karena masalah muamalah ini langsung melibatkan manusia dalam masyarakat dan membawa finansial yang menjadi hal sensitif pemicu perdebatan. Dalam islam,kegiatan kerjasama ini memiliki aturan tertentu yang harus dilakukan oleh kaum muslim, yaitu Al Musyarakah.
Al Musyarakah adalah akad kerjasama antara kedua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak akan memberikan kontribusi dana atau biasa disebut expertise, dengan memiliki kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama.
Dalam bahasa Arab sendiri, Al Musyarakah memiliki artian mencampur. Dimana dalam hal ini pihak kerjasama mencampurkan modal menjadi satu dengan modal yang lainnya sehingga tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya.
Al Musyarakah juga merupakan istilah yang biasa dipakai dalam pembiayaan syariah, istilah dari Al Musyarakah yang lainnya yaitu Syirkah atau Syarikah yang memiliki arrti kata Syarikat ataupun sekutu. Al Musyarakah dalam sistem ekonomi islam dipahami sebagai suatu kerjasama atau mekanisme yang dapat menyatukan kerja dan modal untuk sebuah produk atau jasa yang tentunya bermanfaat bagi masyrakat banyak dan diri sendiri. Tentunya karena harus sesuai dengan syariat islam, Al
Musyarakah memiliki dasar dasar hukum yaitu :
Al-Quran
“…maka mereka berserikat pada sepertiga..” (Q.S. An-nisa : 12)
“Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang orang yang berserikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan amat sedikitlah mereka ini” (Q.S. Shaad (38) : 24)
Al-Hadist
Dari abu hurairah Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah azza wa jallah berfirman “aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satu tidak ada yang menghianati pihak yang lain. Jika salah satu pihak berkhianat, aku keluar dari mereka” (HR Abu Daud).
Hadist riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah merupakan dalil lain diperbolehkannya praktik musyarakah. Hadist ini merupakan hadist Qudsi, dan kedudukannya sahih menurut hamik. Pada hadist ini menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan pernyataan bahwa mereka yang bersekutu dalam sebuah usaha akan mendapat perniagaan dalam arti Allah akan menjaganya, selain itu Allah juga akan melaknat mereka yang berkhianat. Hal ini lantas memperjelas bahwa meskipun memiliki ikatan yang bebas namun kita tidak bisa membatalkan sembarangan apa yang sudah menjadi kerjasamanya.
Menurut Usmani (1998), Al Musyarakah juga memiliki beberapa syarat, yaitu :
Syarat Akad
Syarat ini meliputi syarat berlakunya akad, syarat sahnya akad, dan syarat lazim akad.
Pembagian Proporsi Keuntungan
Yang mana keuntungan telah disepakati sejak awal perjanjian.
Penetuan Proporsi Keuntungan
Menurut Imam Malik dan Imam Syafi’i, proporsi keuntungan telah ditentukan sebeleum saat akad yang disesusaikan dengan proporsi modal yang disetakan.
Pembagian Kerugian
Mitra harus siap menanggung kerugian sesuai modal dan dana yang sudah diinvertasikan.
Sifat Modal
Modal yang diinvestasikan haruslah modal likuid
Manajemen Musyarakah
Yaitu setiap mitra berhak ikut serta dalam manajeman usaha tersebut.
Penghentian Musyarakah
Penghentian dapat dilakukan jika salah satu mitra meninggal atau kapan saat saat mitra tersebut sudah menyampaikan pemberitahuan itu kepada mitra yang lain dan disetujui.
Al Musyarakah juga tidak hanya terpaku pada pembagian wewenang dan keuntungan usaha saja. Terdapat pembagian jenis-jenis Al Musyarakah, yaitu : Syirkah Al-Inan
Mitra memberikan modal dengan porsi yang berbeda, dan keuntungan disepakati bersama dan kerugian akan ditanggung sesuai modal masing masing. Syirkah Al-Mufawadah
Setiap Mitra harus menyertakan modal yang sama dan keuntungan yang sama dengan modalnya dan begitupun jika mengalami kerugian.
Sudah jelas bahwa Al-Musyarakah adalah kerjasama dalam suatu usaha yang mana syarat-syarat dan ketentuannya sudah diatur oleh syariat islam. Dalam Al-Musyarakah kerjasama yang dilakukan harusnya demi kepentingan bersama dan diri sendiri, dengan catatan tidak merugikan orang lain dan bukan usaha yang menyimpang atau tidak seusati dengan syariat islam.
Sebagai seorang Muslim, wajib bagi kita menjalankan kerja sama dalam suatu usaha dengan berpedoman pada Al-Musyarakah. Sebagaimana dijelaskan dalam perekonomian Islam, usaha yang kita lakukan bukan hanya untuk kepentingan dunia saja melainkan juga sebagai bekal amanalan kita di akhirat nanti sesuai dengan apa yang kita kerjakan semasa hidup di dunia.
Penulis : M.Daffa Prasetya, Sidratul Fadil, Sinta Bella S Br Tarigan, Vivin Yulia. [Mahasiswa Akuntansi, FEB Universitas Jambi]
Oleh : Acisaibul
Aku merasa lidahku kelu…
Aku merasa dadaku sesak…
aku merasa rindu yang tidak bisa hilang…. dn sampai
aku tidak bisa menahan air mata ini becucuran…
ayah…
Tak terasa sudah 21 tahun kau meninggalkan kami…waktu itu aku masih berumur 12 tahun…ternyata sudah sagat lama sekali,,,dan sekarang aku sudah tumbuh dewasa. Aku hanya mampu membalut rindu ini dengan do’a dan lantunan surat cintaNya. Semoga samapi dirumah abadimu dan semoga cinta dan rindu ini tetap abadi…
Ayah…
Pengorbananmu,perjuanganmu dan semua hal yang telah kau lakukan semua menjadi sesuatu yang sangat luar biasa bermamfat untuk kami. Karena kau adalah ayah yang hebat dan sangat luar biasa baut kami.
Ayah, sekarang cucumu sudah 28 0rang…mereka sebagian sudah tumbuh besar, dan semoga menjadi pribadi yang baik dan sukses tentunya , semoga kami semua bisa hidup rukun dan menjadi keluarga besar yang harmonis.
Ayah…
Entah bagaimana aku memaknai hari pesial ini, ingin sekali rasanya engaku ada di hadapanku agar bisa ku ucapkan “ selamat hari Ayah”, dan sambil memelukmu,menciummu dan mengatakan “ terimakasih kau telah menjadi pahlawan bagi kami dan kau adalah sosok ayah yang luar biasa”. Dan sampai detik ini kau tidak bisa tergantikan.
Ayah…tahukah engaku bahwa sa’at ini aku sangat merindkanmu lebih dari sebelunya…
Ayah…tahukah engaku kalau aku mencintaimu lebih dari sebelumnya…
ayah… tahukah engakau kalau sa’at ini aku menginginkan engaku ada didekatku…
Tidak banyak yang bisa ku rangkai,,,
Karena aku tidak bisa menahan air mata yang bercucuran…
Dan tanganpun sulit untuk kugerakkan…
Tubuhku gemetar manahan rindu dan air mata…
aku akan ingat selalu pesan dan nasehatmu. Walaupun kau tidak bisa melihatnya,akan kusampaikan dan akan kuceritakan dengan Allah dalam do’aku dan semoga cerita itu bisa sampai kepadamu dan kau tau betapa aku sangat merindukanmu dan menyayangimu.
Selamat Hari Ayah…
Aku merasa lidahku kelu…
Aku merasa dadaku sesak…
aku merasa rindu yang tidak bisa hilang…. dn sampai
aku tidak bisa menahan air mata ini becucuran…
ayah…
Tak terasa sudah 21 tahun kau meninggalkan kami…waktu itu aku masih berumur 12 tahun…ternyata sudah sagat lama sekali,,,dan sekarang aku sudah tumbuh dewasa. Aku hanya mampu membalut rindu ini dengan do’a dan lantunan surat cintaNya. Semoga samapi dirumah abadimu dan semoga cinta dan rindu ini tetap abadi…
Ayah…
Pengorbananmu,perjuanganmu dan semua hal yang telah kau lakukan semua menjadi sesuatu yang sangat luar biasa bermamfat untuk kami. Karena kau adalah ayah yang hebat dan sangat luar biasa baut kami.
Ayah, sekarang cucumu sudah 28 0rang…mereka sebagian sudah tumbuh besar, dan semoga menjadi pribadi yang baik dan sukses tentunya , semoga kami semua bisa hidup rukun dan menjadi keluarga besar yang harmonis.
Ayah…
Entah bagaimana aku memaknai hari pesial ini, ingin sekali rasanya engaku ada di hadapanku agar bisa ku ucapkan “ selamat hari Ayah”, dan sambil memelukmu,menciummu dan mengatakan “ terimakasih kau telah menjadi pahlawan bagi kami dan kau adalah sosok ayah yang luar biasa”. Dan sampai detik ini kau tidak bisa tergantikan.
Ayah…tahukah engaku bahwa sa’at ini aku sangat merindkanmu lebih dari sebelunya…
Ayah…tahukah engaku kalau aku mencintaimu lebih dari sebelumnya…
ayah… tahukah engakau kalau sa’at ini aku menginginkan engaku ada didekatku…
Tidak banyak yang bisa ku rangkai,,,
Karena aku tidak bisa menahan air mata yang bercucuran…
Dan tanganpun sulit untuk kugerakkan…
Tubuhku gemetar manahan rindu dan air mata…
aku akan ingat selalu pesan dan nasehatmu. Walaupun kau tidak bisa melihatnya,akan kusampaikan dan akan kuceritakan dengan Allah dalam do’aku dan semoga cerita itu bisa sampai kepadamu dan kau tau betapa aku sangat merindukanmu dan menyayangimu.
Selamat Hari Ayah…
Namun ibu bersih keras membawaku pulang. Dalam keragua-raguan akan pilihan, sementara langkahku yang berat tetap saja perlahan-lahan menjauhi teman-temanku. Akhirnya ku putuskan untuk tidak menghancurkan jalannya permainan, sebab pada hakikatnya aku lah yang membuat permainan ini berlanjut. Dan pasrahlah aku melangkah pulang tanpa mengabari mereka, agar permainan mereka tidak terganggu. Perasaan jengkel menyeruap ke permukaan wajahku. Ibu berjalan membimbingku menuju rumah dengan raut muka penuh amarah. Padahal senja belum benar-benar gelap. Hanya saja gerimis membuat keadaan senja seolah akan menuju malam. Sesampainya dirumah, ibu lansung menyuruhku untuk tidur. Aku katakan aku belum mengantuk dan hari pun belum benar-benar malam.
Aku masih ingin melanjutkan permainan. Mendengar itu ibu lansung memegang tanganku. Membawaku kekamar tidur dan memelukku untuk tidur. Pelukan ibu membuat nafasku sesak. Pelukannya terlalu keras. Aku tau ibu teramat mencemaskanku, teramat menyayangiku. Tapi setidaknya aku harus berpamitan pada temanku, agar mereka tak pusing mencariku.
“Ibu aku harus bertemu temanku sebentar. Tidak untuk bermain ibu aku janji. Hanya untuk berpamitan bu, takutnya nanti mereka pusing mencariku hingga malam”, ujarku dalam heningnya pelukan ibu. Ibu tak menjawab ucapankanku. Hanya diam sambil memelukku bertambah erat.
Guru berperan besar dalam sukses atau tidaknya pendidikan. Guru berperan besar dalam mengarahkan dan membimbing siswa. Dalam pendidikan formal di sekolah, guru memegang kendali penuh terhadap anak didik/peserta didik dalam kelas. Lancar atau tidaknya pembelajaran dalam kelas bergantung pada guru sebagai ujung tombaknya.
Saat ini, banyak guru yang menyalahartikan sebagai pendidik untuk siswa. Guru berpikir mereka mengajar hanya untuk mentransfer ilmu mereka kepada siswa, padahal kenyataan sebenarnya tidak begitu. Guru menjadi contoh bagi murid dalam semua hal yang dilakukannya, dan itu akan membawa dampak kecil hingga besar terhadap murid baik secara langsung maupun tidak langsung.
Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai – nilai yang diinginkan. Dari dimensi tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh yang lain. dalam keseluruhan kegiatan pendidikan di tingkat operasional, guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional, instruksional, dan eksperiensial.
Sejalan dengan tugas utamanya sebagai pendidik di sekolah, guru melakukan tugas-tugas kinerja pendidikan dalam bimbingan, pengajaran, dan latihan. Semua kegiatan itu sangat terkait dengan upaya pengembangan para peserta didik melalui keteladanan, penciptaan lingkungan pendidikan yang kondusif, membimbing, mengajar, dan melatih peserta didik. Dengan perkembangan dan tuntutan yang berkembang dewasa ini, peran-peran guru mengalami perluasan yaitu sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang.
Sebagai pelatih (coaches), guru memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi peserta didik untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sebagai latihan untuk mencapai hasil pembelajaran optimal.
Sebagai konselor, guru menciptakan satu situasi interaksi di mana peserta didik melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dengan memperhatikan kondisi setiap peserta didik dan membantunya ke arah perkembangan optimal.
Sebagai manajer pembelajaran, guru mengelola keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar melalui interaksinya dengan peserta didik.
Sebagai pemimpin, guru menjadi seseorang yang menggerakkan peserta didik dan orang lain untuk mewujudkan perilaku pembelajaran yang efektif.
Sebagai pembelajar, guru secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru secara kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugasnya.
Guru bukan hanya mampu memberikan pelajaran tentang materi di dalam kelas namun guru juga harus memiliki kepribadian yang baik untuk diteladani oleh siswanya. Dengan kepribadian yang baik tersebut nantinya akan memberikan dampak positif terhadap sikap dan perilaku siswa disekolah. Guru juga harus mampu memilih metode atau pembelajaran seperti apa yang pas untuk anak didik mereka. Tidak memaksa namun perlahan membuat anak didik menyukai cara belajar yang diterapkan.
Dengan terpenuhinya kriteria guru berkualitas diatas, pendidikan berjalan dengan lebih terorganisir. Mutu pendidikan pun dapat lebih baik dengan adanya guru berkualitas yang mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.
Di era modern saat ini guru harus dapat beradaptasi dengan siswa yang sudah terpengaruh dengan pesatnya kemajuan teknologi yang ada. Maka dari itu guru yang berkualitas diperlukan, agar ia tidak ikut terbawa dengan kemajuan teknologi yang ada melainkan guru tersebut bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk lebih mengembangkan cara mengajarnya.
Dapat disimpulkan guru berkualitas akan membawa pengaruh sangat besar dalam pelaksanaan pendidikan. Pendidikan yang bermutu tercipta dari peran seorang guru yang berkualitas.
Sore itu langit tampak murung. Meneteskan satu persatu air matanya. Membasuh muka aspal jalan nan hampa. Jejalanan yang tadinya ramai seketika lansung lengang. Orang-orang yang tadinya berjalan meneduh ke pinggiran. Menatap hujan berharap segera berhenti. Ditepi jalan disebuah toko roti bakar, aku duduk merenung memandang rintikan hujan yang membasuh jejalanan lengang itu. Aku menunggu langit berhenti bersedih. Tapi tampaknya langit terlalu banyak menanggung beban, hingga tak cukup waktu sore ini baginya untuk meluapkan keluh kesahnya. Hatiku sedikit resah menanti hujan, sebab senja telah bersiap menyapaku.
Dalam keresahanku menatap langit dan jalanan nan hampa itu. Aku memandangi orang-orang yang ikut berteduh lainnya bersamaku. Mereka asyik bermain handphone mereka masing-masing. Lebatnya hujan tak lagi mereka hiraukan. Teriakan petir meminta perhatian tak lagi jadi gangguan. Mereka telah meninggalkan dunia nyata dan hidup di dunia maya.
Tapi ada satu hal lagi yang miris bagiku. Anak-anak kecil itu, mereka yang ikut menanti hujan dengan handphone. Seingatku, sewaktu kecil hujan adalah waktuku berbahagia. Waktu dimana aku dan teman-temanku tertawa. Waktu dimana kami berlarian bersama rintikan hujan. Kami tak menghiraukan hardikkan ibu yang mencemaskan kami akan demam. Tapi entah mengapa, hujan yang mengenai setiap kulit lembut kami terasa begitu menyenangkan. Hujan seolah layaknya air yang turun dari khayangan dan siap membawa kami berpetualang ke imajinasi kami masing-masing. Anak kecil dan orang dewasa menerjemahkan hujan dengan cara yang berbeda. Sekarang aku menerjemahkan hujan sebagai bentuk dari kesedihan langit, tapi dulu saat kanak-kanak tidak.
Bagi kami hujan sebagai bentuk langit berbaik hati mencurahkan air nya yang datang dari khayangan itu. Dunia anak kecil selalu penuh dengan kesenangan, keceriaan, tawa, dan khayalan membahagiakan.
Tapi kenapa anak-anak saat ini bersikap seperti orang dewasa. Menanti hujan dengan handphonenya. Menerjemahkan hujan sebagai bentuk penghalang dan kegundahan. Mengapa anak-anak itu tak menatap langit sebagai bentuk keceriaan. Tapi mereka menundukkan kepalanya pada mesin persegi empat aneh itu. Aku melihat mereka miris, prihatin. Sayang sekali jika mereka tak pernah merasakan bagaimana itu rasanya mandi hujan, berlarian ditengah hujan dan berpetualang dalam derasnya hujan. Mereka benar-benar tak akan pernah merasakan apa itu hidup.
Kehidupan mereka sangat membosankan. Meski pun sebenarnya aku harus jujur, ada satu pengalaman kecilku yang tak dapatku lupakan tentang senja dan hujan ini.
Ketika itu umurku 8 tahun, baru saja naik kelas dua SD. Aku dan temanku satu SD, kami berteman amat dekat semenjak TK. Namanya Riri, Luna, dan Lira. Mereka sahabat karibku. Rumah kami pun tak terlalu berjauhan. Masih satu komplek, dan ibu kami pun saling berteman satu sama lain. Hal ini membuat kami selalu bersama dalam hal apapun, seperti pergi sekolah bersama, pulang sekolah bersama, bermain bersama, kemana pun bersama. Dan juga saat zamanku itu belum ada penghalang terbesar kami untuk bersama yaitu handphone. Sehingga saat berkumpul bersama tak ada satu detik waktupun bagi kami untuk saling beracuhan dan disibukkan oleh handphone. Permainan kami pun tentunya berbeda dengan permainan anak-anak sekarang. Memang tidak canggih dan sangat tradisional, tapi permainan itu mempunyai kebahagiaannya tersendiri. Ohh… hujan telah membuatku bernostalgia ke masa kecilku. Masa yang indah, yang penuh keceriaan tidak seperti sekarang ini.
Hujan masih turun menyusul bumi. Pikiranku bertambah-tambah menggali kenangan masa kecil ku. Aku masih belum ke-inti cerita, sebab terlalu banyak kisah kecilku yang membahagiakan membekas di ingatanku. Dan jika kuceritakan semua tentulah habis kertas-ketas menampungnya. Namun hujan sore ini mengingatkanku akan satu kejadian. kisah itu terjadi sekitar sepuluh tahun yang lalu. Sore itu tanggal dua juni dua ribu tujuh. Sore yang tak biasanya. Sore yang meninggalkan bekas kenangan abadi di benakku. Tak ada yang istimewa dari sore itu. langit masih dengan warna yang sama. Namun sore itu tersaji dengan kisah yang berbeda. Saat itu aku bermain petak umpet bersama temanku.
Kalau didesaku permainan itu dinamakan “main poncet”. Prosedur permainannya sama persis dengan petak umpet, dimainkan oleh tiga orang atau lebih. Seorang diantaranya yang kalah akan menjadi penjaga sedangkan yang lain bersembunyi. Lalu sipenjaga akan menutup matanya pada sebuah tiang sambil meghitung hingga semua pemain lain telah bersembunyi. kemudian sang penjaga akan mencari mereka yang bersembunyi tadi sambil menjaga tiangnya agar tidak disentuh oleh pemain lain. Pemain yang bersembunyi akan mencuri kesempatan menyentuh tiang penjaga jika sang penjaga meninggalkan tiangnya. Menyentuh tiang harus disertai teriakan “poncet”, jika tidak maka dianggap kalah. Karena itulah permainan ini dinamakan main poncet.
Permainan tersebut termasuk permainan yang paling aku sukai. Jika tengah sedang bermain, kami sering lupa waktu olehnya. Didesaku, ada mitos yang mengatakan permainan tersebut tak boleh dimainkan hingga hari senja. Jika kita bermain hingga senja maka kita bisa diculik atau disembunyikan hantu. Aku tak percaya mitos itu. Ya maksudku, permainan ini sangat menyenangkan.
Dan dari aku kecil aku tak pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri, dimana seseorang disembunyikan hantu. Itu hanyalah mitos, khayalan yang digunakan untuk menakut-nakuti anak kecil. Hari itu kami kecanduangan bermain. hingga buat kami lupa waktu.
Sore telah menjelang senja, tapi permainan ini tiada ujungnya. Semangat masih memburu kami. Lelah adalah kata yang tak kami kenal. Namun sore ini ditemani gemiris pula.
“Ayo kita pulang, sebentar lagi akan segera senja dan hujan telah mulai merintik”, kata Riri.
“Ini masih gerimis dan kalau senja memangnya kenapa?”, ucapku.
“Kita semua tau apa yang akan terjadi”, balas Luna.
“Maksudmu mitos itu, ayolah kawan-kawan itu hanya mitos. Mitos tak pernah menjadi kenyataan. Mitos hanya digunakan oleh orang-orang tua untuk menakut-nakuti kita”, jawabku tangkas.
“Benar juga”, ujar Lira.
“Jangan bilang kau hanya mencari alasan, sebab kau yang menjadi penjaganya”, sambungku mengakali mereka agar tetap ingin bermain.
“Tidak, aku tidak bermaksud begitu”, tangkas Riri.
“Benar juga apa kata Sasa, jangan-jangan kau tak mau jadi penjaga. Itu curang namanya”, balas Lira.
“Yang benar saja kau bilang aku ini curang. Baik kalau kalian bilang begitu. Ayo kita lanjuti satu putaran permainan lagi”, geram Riri membalas sangkaan kami.
Segera saja permainan dilanjutkan. Lalu Riri pun menghitung, sedang kami bersembunyi. Aku bersembunyi memisahkan diri dari teman-temanku. Sebab aku tau betul tempat persembunyian paling mujarab. Dan tak satu pun dari mereka mengetahuinya. Sebab inilah tempat rahasiaku untuk memenangkan permainan ini.
Tempatnya tak terlalu jauh dari tempat Riri berjaga, namun benar-benar strategis untuk mencuri kesempatan. Saat tengah bersembunyi, tiba-tiba ibuku muncul menjeputku untuk pulang. Aku tau ini akan terjadi. Sebab ibuku paling protektif dibanding ibi-ibu lainnya.
Ibuku paling mencemaskanku sebab aku ini anak tunggalnya. Jadi aku diperlakukan amat manja, meskipun aku sebenarnya tidak menyukai perlakuan tersebut. Perlakuan ibu membuatku terbatas melakukan segala hal yang ku sukai. Misalnya saja tidak boleh main terlalu jauh, tidak boleh makan es, tidak boleh bermain hingga senja juga termasuk salah satu larangan ibu. Ibu selalu saja menakut-nakuti aku dengan mitos yang telah menyebar di seantero desaku itu. Aku tak percaya mitos dan tak suka dibatasi begini. Aku ingin melakukan segala hal yang kuinginkan. Begitulah sifat kanak-kanakku amat suka berpetualang. Imajanisiku tak ada habisnya. Tapi semenjak hari itu, aku tau ada hal-hal yang harus dibatasi dan ada hal-hal yang harus dipercaya.
Riri masih menghitung. Ibu sibuk pula meneriaki namaku dari ujung jalan itu. Takut ketahuan dari tempat persembunyian, segera saja aku susul ibu.
“Ya aku disini bu, satu putaran lagi kami akan pulang bu, ku mohon”, sahutku pada ibu untuk menghentikan teriakannya itu. Tapi ibu tetap menjangkau tanganku, menarik memaksaku pulang. Keadaan ini membuatku hanya memiliki dua pilihan antara meneriaki teman-teman untuk memberhentikan permainan karena aku segera pulang atau tidak mengacaukkan jalannya permainan tapi aku pulang tanpa berpamitan. (bersambung)
Banyaknya pelanggaran yang terjadi pada diri kita, berawal dari kita yang selalu memberi tolerasi kepada diri kita yang terlalu banyak. Mengakibat diri tidak terbiasa disiplin dan selalu ingin dimaklumi disetiap kondisi. Hal ini sangatlah tidk bagus dan sangat tidak baik untuk diri kita, karena akan membawa kebiasaan buruk dalam diri dalam hari hari kita.
Karena yang dilawan adalah diri sendiri, maka sering kali Kita memberikan maklum dan pemaafan yang tidak seharusnya. Seperti contoh, saat Kita menganggap biasa kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan, maka terus menerus Kita akan merasa hal tersebut bukanlah suatu kesalahan. Tidak disiplin misalnya, awalnya bagi yang tidak disiplin tidak dapat mengalahkan diri sendiri untuk disiplin. “Sesekali bolehlah! Jangan terlalu kaku betul” dan bermacam alasan lainnya yang pada akhirnya dimaklumi dan menjadi kebiasaan.
Banyak contoh yang bisa kita ambil disekeliling kita, orang yang kerja diperusahaan minsalnya., atau seorang guru. Kalaulah di kondisi ini kita tidak bisa disiplin dan tidak mau banyak belajar dari orang yang sebelum kita, tentunya kita tidak bisa mendi pribadi yang baik dilingkungan kita sendiri. Banyak target yang tidak tercapai, datang selalu terlambat, pekerjaan yang terbangkalai dll.itu semua membuat kita tidak dihargai,disisihkan,atau yang lainnya. Karena kita tidak bisa bekerja dengan baik dan disiplin, apalagi menjadi teladan bagi yang lain.
Atau kita selalu merasa diri kita tidak bisa dan tidak pantas untuk melakukan hal yang di percayakan kepada kita.
Muaro Jambi, Oerban.com – ”Sehat itu mahal”, itulah selogan yang sering kita dengar dikalangan masyarakat. Untuk menjaga kesehatan, biasanya banyak orang menjaga pola makan dan juga pola hidupnya. Hidup sehat itu bukan pilihan, tapi kewajiban. Asupan makanan sehat juga sangat berpengaruh besar untuk kesehatan.
Jika tubuh dalam kondisi sehat, maka dapat melakukan aktivitas dengan lancar. Hidup sehat salah satunya adalah dengan menjaga pola makan dan tentunya mengonsumsi makanan sehat, seperti 4 sehat 5 sempurna.
Perlu diketahui, ternyata tidak semua makanan itu sehat, ada beberapa makanan jika salah dikonsumsi akan berbahaya bagi tubuh kita. Berikut 4 makanan yang dikira sehat ternyata tidak sehat dan membahayakan tubuh.
1. Kecambah atau toge
Makanan sehat tapi ternyata berbahaya yang pertama ialah kecambah atau toge. Siapa sangka ternyata toge dapat membahayakan tubuh jika salah memprosesnya. Toge adalah sayuran yang sering kamu temukan di hidangan masakan Indonesia, biasanya toge disajikan sebagai bahan campuran dari ketoprak atau sebagai lalapan. Toge yang terkenal banyak mengandung gizi dan bermanfaat untuk tubuh manusia di antaranya protein, karbohidrat, seng, potasium, asam folat, fosfor, kalium, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Tetapi ternyata toge yang tidak dicuci dengan bersih sangat rentan terkontaminasi bakteri.
Dilansir dari laman Reader’s Digest, toge tumbuh di wilayah lembab dan hangat, yang merupakan tempat favorit berkembangnya bakteri seperti salmonella dan E.coli. Jadi kalo kamu suka toge, harap dicuci bersih dulu sebelum mengonsumsinya.
2. Susu Kedelai
Susu kedelai adalah alternatif santapan untuk mereka yang tidak bisa mengonsumsi protein hewani. Makanan sehat ini juga biasanya dikonsumsi oleh ibu hamil. Hal ini dikarenakan susu kedelai lebih rendah kolesterol dan tinggi potasium serta protein. Tapi ternyata susu kedelai tidak selamanya sehat terutama jika susu kedelai ditambahi beragam rasa. Jadi jika kita ingin mengosumsi susu kedelai, lebih baik dikonsumsi secara alami tanpa ditambahkan dengan rasa yang lain.
3. Buah Kering
Buah merupakan makanan sehat dan aman untuk dikonsumsi. Tapi juga harus pintar memilah dan memilih buah segar yang masih layak untuk dikonsumsi. Jangan coba-coba untuk mengonsumsi buah kering. Bentuk buah kering yang lebih kecil dari buah aslinya bisa bikin kamu cenderung mengonsumsinya secara berlebihan. Padahal buah kering juga mengandung fruktosa yang bisa memicu naiknya kadar gula dalam darah. Jadi lebih baik mengkonsumsi buah segar karena lebih aman dan kaya akan vitamin.
4. Parfait
Parfait adalah hidangan pencuci mulut yang berasal dari Perancis yang lagi digemari banyak orang. Parfait yang terbuat dari kombinasi yoghurt, granola atau oats, dan buah segar, parfait ternyata juga tidak terlalu sehat bagi tubuh. Parfait ini lebih sehat jika buat di rumah, bukan dibeli di restoran atau kafe. Hal ini dikarenakan parfait yang dibeli di restoran biasanya disajikan dengan tambahan perasa dan bahan-bahan lainnya yang justru mengurangi nilai kesehatan makanan ini.
Itulah beberapa makanan yang berbahaya bagi tubuh jika salah dikonsumsi. Semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan kepekaan kita terhadap gaya hidup sehat. (RPY)
Muara Jambi, Oerban.com – Pada Kamis, (08/11/18) bertempat di Panggung Aktual FKIP Universitas Jambi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMABINDO) FKIP Universitas Jambi, gelar Pertunjukkan Tanah Air mengangkat tema “Millenial Berkarya Pemuda Cinta Bahasa” spesial peringatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda.
Disaksikan oleh seluruh mahasiswa FKIP, kegiatan dimulai dengan pembukaan, dibuka oleh ketua prodi himabindo, Drs. Imam Suwardi Wibowo, M. Pd. Dilanjutkan acara inti : pameran sastra dan pertunjukkan sastra, terdiri dari baca puisi, musikalisasi puisi, stand up comedy, monolog, teater, dan lain-lain.
Secara terpisah, menurut ketua panitia, peringatan bulan bahasa dan sumpah pemuda bertujuan membangkitkan gairah untuk berkarya.
“Millenial ini sebenarnya banyak sekali problem yang dihadapi baik dari internal dari dirinya sendiri maupun faktor eksternal dari luar, dengan adanya acara ini kami mencoba untuk menciptakan wadah untuk berprotes secara elegan. Karena dengan berkarya, harapannya mahasiswa dapat percaya diri menghadapi era modern, khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”, ungkap Nafri Dwi Boy. (Wawancara,08/11).
Lain halnya dengan ketua himabindo, menurutnya tujuan diadakan peringatan bulan bahasa dan sumpah pemuda adalah merupakan wadah mengungkapkan ekspresi dan bakat.
“Sesuai tema, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah menuangkan ekpresif dan bakat mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu juga, sebagai upaya peningkatan solidaritas dan menggebyarkan tiga poin isi sumpah pemuda”, papar Mefliza Afriani. (Ira)