Indonesia memasuki era emas di tahun 2020 nanti. Hal ini karena Indonesia akan mengalami yang namanya bonus demografi, apa itu bonus demografi? Sebelum memasuki pengertian bonus demografi marilah kita pahami terlebih dahuli makna dari kata demografi. Demografi sejatinya berasal dari bahasa latin, demos dan nomos. Demos dan nomos adalah catatan mengenai rakyat dan penduduk. Sedangkan menurut Wongboonsin(2003) bonus demografi (demographic dividen) adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan menurunnya rasio ketergantungan jumlah penduduk, sebagai hasil fertilitas jangka panjang. Menurut BKKBN (2013), lembaga negara ini mengartikan bahwa onus demografi adalah keuntungan jumlah penduduk yang dinikmati negara.
Sebagai akibat dari besarnyaproporsi penduduk produktif yang ada dalam masyarakat. Sedangkan menurut Jimmy Ginting (2016), memberikan definisi bonus demografi yang ledakan usia produktif yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020 sampai 2030. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa domus demografi adalah suatu keadaan dimana Indonesia akan mengalami penduduk yang usia produktif jauh lebih besar dari pada penduduk yang usia non produktif pada tahun 2020 sampai tahun 2030, usia produkti adalah usia 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
Bonus demografi ini haruslah dapat diimbangi dengan pendidikan yang berkualitas dari para pemuda dan pemudi Indonesia. Menurut teori John Stuart Mill yang termuat dalam situs berita kompasiana, produktivitas berbanding lurus dengan pendidikan. Namun jika kita berkaca kondisi pendidikan di Indonesia saat ini sedang mengalami penjajahan. Seperti dilansir oleh CNN Indonesia, UNDP (united nation development programs) mencatat bahwa indeks pembangunan manusia Indonesia pada tahun 2015 sebesar 0,689 dan berada di tingkat 113 dari 188 negara di dunia. Ini kualitas SDM Indonesia menurut tingkat pendidikannya relatif masih rendah. Hal ini ditenggarai karena masyarakat belum mendapatkan pendidikan yang layak.
Oleh : Muthia Arrahmah
Matahari mengikuti jejak setapakku, rintihan keringat mengguyur diseluruh tubuhku, sakit kepala mulai terasa dengan pelannya, sahabatku tolong aku.
Panas menggiringku ditengah jalanan trotoar, udara membisingku dipenjuru debu yang membuat aku terbatuk-batuk ditengah jalan, dan haus memanasiku keringnya tenggorokan yang susah lagi untuk bernafas. Sesakan dada ikut menyeru, jerit gemetaran tubuhku tak terbendung lagi, kakiku tak lagi bisa kudayung, aku hanya merasa kesakitan sambil melangkah kecil-kecil untuk menginjak stapak yang dibumbuhi kerikil batu dan tanah.
Hujan.. “aku ingin hujan” keluarlah engkau hujan.. teriakanku pelan dengan mata yang sayu
Air mata dipipi keluar dengan seksama, tidak lupa berdzikir kepadanya .“hasbunallah wanii’a mal wakill” hasutan bathinku terlentang dihati dan terdengar dipikiran ditangkis oleh jiwa. Aku lupa, dengan prinsip hidupku“hasbunallah wanii’a mal wakil” sebaik-baiknya penolongnya adalah ALLAH SWT. ketepian jalan aku beristirahat seketika dengan penat yang sangat melelahkan rasa tubuhku, daya tahanku menurun sekakan-akan seperti jantung berdebar-debar dag dig dug (naik-turun). Aku percaya Allah pasti membantu hambanya, ketika hambanya percaya kepada Allah SWT.
10 menit kemudian Muti…. wanita shalihah yang selalu senantiasa membantuku memanggilku menoleh kekanan dan menghampiriku dengan motor yang ia kendara’i. Tersentuhnya aku digenggaman buku yang kubawa, legahnya hati ketika Allah menjawab dan mengijabahkan Do’aku. Alhamdulillah aisyah, Allah telah menjawab do’aku, syukur kamu disini datang dan mampir kepadaku,(dengan raut muka yang terasa nikmatnya ditambah bibir kering dan haus mengundang dinginnya) iya muti, syukur kamu disini, tadi aku mencarimu dikampus, tapi kamu tidak ada.. tapi, alhamdulillah aku sudah menemuimu. Maafkan aku yang terlambat datang menjemputmu (dengan melihat kondisi daya tahan tubuhku menurun,seakan-akan batin asiyah pun tahu kalau muti sangat capek dan belum makan seharian plus kehausan).
Akhirnya penatku terasa hilang, seketika aisyah sudah membocingiku dari belakang, seketika mampir dirumah makan, melihat kondisi uangku tak cukup lagi beli nasi, yang kulihat recehan seratus rupiah sebanyak 4 logam yang artinya empat ratus. Akupun membisik didalam hati, yaAllah.. duitku cuman segini bagaimana aku membeli nasi bungkus dan sebotol air yaAllah..
Lagi-lagi Allah menjawab pertanya’anku. Muti mau lauknya apa? aisyah yang bayarin, aisyah tahu kok muti.. gapapa kok sambil tersenyum.. alhamdulillah rasa syukur dan nikmatku berlimpah limpah taklupa aisyah membeli ku air minum dingin yang menyejukan dahaga dikerongkonganku, kembali dengan sempurna.. bibir yang tadinya pucat dan kering menjadi merah dan stabil. Dengan lahapnya aku makan nasi bungkus dari pemberian aisyah itu. Didalam hati ku berdo’a “semoga Allah membalas kebaikanmu” wahai sahabat Jannahku.
“terjebak dalam keraguan membuat kita mudah terpuruk dalam kesalahan, keyakinan yang menipis membuat kita lari pincang, akhirnya kita jatuh bukan ditangan musuh, kita terjatuh diatas kesalahan kita” ungkap seorang mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi.
Secuil masalah saja, Allah mau membantu kita, apalagi yang besar.. terus meminta kepada Allah, hanya kepadanya..
Matahari mengikuti jejak setapakku, rintihan keringat mengguyur diseluruh tubuhku, sakit kepala mulai terasa dengan pelannya, sahabatku tolong aku.
Panas menggiringku ditengah jalanan trotoar, udara membisingku dipenjuru debu yang membuat aku terbatuk-batuk ditengah jalan, dan haus memanasiku keringnya tenggorokan yang susah lagi untuk bernafas. Sesakan dada ikut menyeru, jerit gemetaran tubuhku tak terbendung lagi, kakiku tak lagi bisa kudayung, aku hanya merasa kesakitan sambil melangkah kecil-kecil untuk menginjak stapak yang dibumbuhi kerikil batu dan tanah.
Hujan.. “aku ingin hujan” keluarlah engkau hujan.. teriakanku pelan dengan mata yang sayu
Air mata dipipi keluar dengan seksama, tidak lupa berdzikir kepadanya .“hasbunallah wanii’a mal wakill” hasutan bathinku terlentang dihati dan terdengar dipikiran ditangkis oleh jiwa. Aku lupa, dengan prinsip hidupku“hasbunallah wanii’a mal wakil” sebaik-baiknya penolongnya adalah ALLAH SWT. ketepian jalan aku beristirahat seketika dengan penat yang sangat melelahkan rasa tubuhku, daya tahanku menurun sekakan-akan seperti jantung berdebar-debar dag dig dug (naik-turun). Aku percaya Allah pasti membantu hambanya, ketika hambanya percaya kepada Allah SWT.
10 menit kemudian Muti…. wanita shalihah yang selalu senantiasa membantuku memanggilku menoleh kekanan dan menghampiriku dengan motor yang ia kendara’i. Tersentuhnya aku digenggaman buku yang kubawa, legahnya hati ketika Allah menjawab dan mengijabahkan Do’aku. Alhamdulillah aisyah, Allah telah menjawab do’aku, syukur kamu disini datang dan mampir kepadaku,(dengan raut muka yang terasa nikmatnya ditambah bibir kering dan haus mengundang dinginnya) iya muti, syukur kamu disini, tadi aku mencarimu dikampus, tapi kamu tidak ada.. tapi, alhamdulillah aku sudah menemuimu. Maafkan aku yang terlambat datang menjemputmu (dengan melihat kondisi daya tahan tubuhku menurun,seakan-akan batin asiyah pun tahu kalau muti sangat capek dan belum makan seharian plus kehausan).
Akhirnya penatku terasa hilang, seketika aisyah sudah membocingiku dari belakang, seketika mampir dirumah makan, melihat kondisi uangku tak cukup lagi beli nasi, yang kulihat recehan seratus rupiah sebanyak 4 logam yang artinya empat ratus. Akupun membisik didalam hati, yaAllah.. duitku cuman segini bagaimana aku membeli nasi bungkus dan sebotol air yaAllah..
Lagi-lagi Allah menjawab pertanya’anku. Muti mau lauknya apa? aisyah yang bayarin, aisyah tahu kok muti.. gapapa kok sambil tersenyum.. alhamdulillah rasa syukur dan nikmatku berlimpah limpah taklupa aisyah membeli ku air minum dingin yang menyejukan dahaga dikerongkonganku, kembali dengan sempurna.. bibir yang tadinya pucat dan kering menjadi merah dan stabil. Dengan lahapnya aku makan nasi bungkus dari pemberian aisyah itu. Didalam hati ku berdo’a “semoga Allah membalas kebaikanmu” wahai sahabat Jannahku.
“terjebak dalam keraguan membuat kita mudah terpuruk dalam kesalahan, keyakinan yang menipis membuat kita lari pincang, akhirnya kita jatuh bukan ditangan musuh, kita terjatuh diatas kesalahan kita” ungkap seorang mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi.
Secuil masalah saja, Allah mau membantu kita, apalagi yang besar.. terus meminta kepada Allah, hanya kepadanya..
“nak ayah ingin kamu lebih baik dari pada ayah”
Kata itu, kata itu terus menggoda dipikiranku!!
Merenung dipojokan jendela yang tanpa kacanya, berdayung udara yang tak berbunyi suara, ulat bulu berjalan dengan pelannya, ranting pohon kecilpun jatuh dengan melayang. Ssssssttt! Tersentak dari angan-angan jiwa pun kembali sekujup mendatang. Setiap perbait kata- kata ayah tadi malam menghantuiku dibenak kepala, membuatku merinding dengan cepat dan dag dig dug dada terlalu berjalan dengan cepat serasa berlari melesat. Pikiranku berbolak balik dengan perkataan seorang ayah tadi malam. Bagaimana ayah? Bagaimana dengan kondisi kita yang tak bercukupan sehingga aku bisa lebih baik dari pada ayah? Ayah taukan untuk makan saja kita susah, untuk bayar sekolah saja kita harus mengutang ketetangga, apalagi kedepannya ayah! Gumamku didalam hati menyayat risih berkobar-kabir menyentuh rasa yang tak tertahankan.
Kami hanya tinggal berdua, ibuku telah diambil sang maha pencipta terlebih dahulu, spontan mencurahkan isi dari pikiran yang sudah penuh dimemori otakku. Sewaktu ibu masih hidup, ibu selalu menyuportkan aku ketika gangguan risih mendatang, banyak yang ibu berikan kepadaku nasihat-nasihat kehidupan yang begitu banyak pelajaran. Akan tetapi aku kecewa, kecewa dengan diri sendiri, aku tidak tahu jika ibu punya penyakit. Aku ini anaknya! Kok tidak tahu! Sakit ibu mulai parah bahkan mau ngasih makan ibupun susah, apalagi berobat kerumah sakit. “Ibu hanya ingin obat herbal saja nak! Rebus daun sirih, airnya nanti ibu minum”. Ucap ibu ketika masih ada. Air mata tak terbendung lagi untuk ditahan, pecah semua raut muka ku yang cerah menjadi sedih teramat sedih. Ayahpun tak mau mengatakan bahwa ibu punya penyakit yang begitu mematikan. Aku selalu duduk disamping ibu dengan membaca ayat-ayat suci al-qur’an dengan pelannya malaikat mencabut nyawa sosok ibu yang kucintai akan dibawa pergi dengan senyuman yang selalu berarti dikehidupanku. Tolong jaga ayah nak.. pesan terakhir ibu kepadaku.
Awalnya aku tidak ikhlas ketika ibu sudah tidak ada lagi, mendengar kata pak ustadz “ikhlaskanlah agar ia tenang disana” hujanpun mulai reda karena aku sangat menyayangi ibuku. Tak lupa mendo’akan ibu. “ibu, tunggu aku, esok disyurga kita akan memulai yang baru dan kekal selamanya curahan bathinku”.
Ayah, sebenarnya aku kasihan kepada ayah, mencari uang dengan sukarela dan maut yang tantangannya. Pekerjaan ayah mudah-mudah sulit. Ayah harus mencari batu disungai dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya lalu memecahkan menjadi kerikil kecil. Maut? Iya maut kadang air disungai itu pasang naik sehingga ayah lebih berhati-hati untuk mengambil batu bahkan ayah terkadang tidak bisa bekerja karena itu terlalu bebahaya. Mengingat umur ayah telah memasuki usia senja, terkadang aku tidak tega rasanya. Ayah tidak membolehkan aku untuk berkerja “muti harus fokus dengan sekolah saja nak, in syaa Allah ayah bisa sendiri, cukup dengan do’a saja” selalu itu jawabannya ketika aku bertanya kepada ayah.
Disekolahpun aku sudah dikenal dengan siswa yang pintar, karena aku selalu mendapatkan rangking 1 umum disekolahku, aku pernah mengikuti lcc ditingkat provinsi akan tetapi kondisi kesehatan tidak memadai masa waktunya. Hingga sekolah kamipun kalah
”Tak apa-apa anak ku, belum rezekimu untuk mengikuti lcc sekolahmu” perhatian ayah terhadapku. Seolah-olah ayah membuat dorongan yang lebih tajam agar aku bangkit dari kata Menyerah. Menyinggung dari pekerjaan ayah memang taruhannya nyawa, menimbang dari lelahnya ayah memang keringat ayah lebih banyak bercucuran ditanah yang selalu diam saat diinjak dan menilai ayah selalu menyuportku dikala aku terbaring lemah, bahwa ayah adalah segala-galanya, semua perkataan orangtua itu adalah yang benarnya “bahwa kamu bisa lebih baik dari pada ayah”. Tak putus asa pun diriku hanya secuil masalah kuberatkan. Lihat ayah!lihat ayah!! Beban yang ditanggung setiap hari hanya untuk anak semata wayangnya. Aku ayah?
Aku hanya bisa belajar belajar dan berdo’a, mengulang mata pelajaran yang disetiap harinya disekolah. Ayah, aku akan terus bekerja keras, aku akan berusaha, dan aku akan membuat ayah bahagia, aku ingin ayah tidak bekerja lagi. Aku ingin ayah dirumah untuk istirahat,jalan-jalan dan menikmati dunia dan yang paling penting mengikuti perintah Allah yaitu rukun islam yang kelima . Tak lupa membantu anak yatim piatu disana dan membantu anak anak yang dijalanan agar bisa sekolah seperti muti yah.. tertera dicatatan pink diary kecil .
Impianku tidak sulit, hanya saja butuh waktu memperbaikinya butuh tenaga untuk berusaha dan yang paling penting butuh do’a dari sang ayah. Ayah dari dulu menginginkan ku untuk menjadi Dokter, agar bisa membantu orang yang sakit, dan membantu orang yang tidak mampu untuk berobat. ketika Ayah meluapkan isi hati ayah kepada Allah.. tak sengaja aku mendengar dipintu, melihat ayah lagi berdo’a ketika sesudah Tahajud. Air mata selalu berguyuran dipipi dan membanjiri baju ayah. Tersentuh lirih dadaku, mendengar do’a ayah.
“Ayah tidak mau memaksa cita-cita mu nak… apapun yang kamu ambil itu adalah pilihamu. Ayah hanya bisa berdo’a agar kamu bisa lulus dan sukses menjalani semuanya”. Bathin ayah menggema terdengar oleh matahari dan tertuju kehati nuraniku.
Keesokan harinya, aku mengambil SNMPTN UI (Universitas Indonesia) dengan jurusan Kedokteran dan tak lupa pula mengambil beasiswa Bidikmisi agar bisa meringankan keuangan sang ayah untuk kuliah. Alhamdulillah Allah mengabuli do’a ayah.. segera memberitahukan kepada ayah atas jerih do’a dan usaha ayah hanya untukku.
“Ayah, alhamdulillah.. aku lulus, seperti yang ayah inginkan”.. ucapku saat ayah istirahat disungai, ayahpun menangis dan bersujud kepada Allah… memelukku sambil bersyukur kepadanya Allah sang maha pemberi rezeki. Sejak kapan muti tau yang ayah inginkan nak? Setiap hari yah.. setiap hari ayah selalu menangis disepertiga malam dan tak lupa meminta kepada Allah SWT, untukku.tersenyum terharu melihat muka ayah yang tua. Dihari bahagia itu, aku berlari kemakam ibu,sambil menceritakan atas do’a ayah dan usahaku.rasa syukurku terasa Nikmatnya. Dengan jurusan yangku ambil yaitu Kedokteran. Aku bersikap kokoh dan memegang prinsip! suatu saat nanti, ketika aku sudah bekerja, aku akan mengobati orang sakit dengan sukarela,menggratiskan khusus dihari Juma’at yang penuh barokah ketika ada yang berobat.. dan membantu atau membiayai bahkan menggratiskan untuk orang yang tidak mampu. Harapan bintang in syaa Allah menuju kesuksesan Aamiin ya Allah.
Terima kasih do’a Ayah.
Kumpeh, Oerban.com – 29 Juli 2018 telah terlaksana agenda Diklat Terpadu Dasar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kumpeh. Agenda ini berlangsung selama 4 hari dan diikuti oleh pemuda-pemudi dari seluruh desa di kecamatan Kumpeh. Acara yang berlangsung khidmat dan terus menggelorakan semangat juang untuk membela agama, ulama dan NKRI. Tujuan dilaksanakannya agenda ini tentunya untuk menjadi generasi yang melek akan organisasi dan tidak menjadi generasi autis (sibuk dengan mainannya sendiri).
Ketua PAC (Pimpinan Anak Cabang) Gerakan Pemuda (GP) ANSOR, Muhammad Irawan menyatakan bahwa beliau mengajak para peserta Diklat Terpadu Dasar (DTD) untuk selalu berpartisipatif dalam setiap moment Ansor dan Banser. “Para peserta diklat yang mengikuti DTD ini agar meluruskan niat terlebih dahulu agar kedepannya tidak ada yang mundur ditengah jalan karena kita memiliki ekspektasi besar untuk selalu menjaga nama baik organisasi Ansor Kecamatan Kumpeh untuk selanjutnya”. Tungkas Mahasiswa aktif program studi Magister Pendidikan Ekonomi tersebut.
Ustadz Habib selaku Pengurus Nadhatul Ulama (NU) Kecamatan Kumpeh sangat mensupport dan mengapresiasi kegiatan ini. “Inilah menjadi salah satu bentuk tujuan kita menolong agama Allah (Q.S. Muhammad ayat 7,read). Marhaban bagi calon pejuang NU yang hadir sebagai peserta pada acara DTD ini. Semoga menjadi generasi Banser yang berkualitas dan membanggakan nama baik NU”.
Sejauh ini tidak ada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurut Irawan, beliau banyak berterimakasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini baik internal maupun eksternal (donatur dan warga setempat). “harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan kader-kader NU yang militan dan berkualitas. Dan yan terpenting selalu menjaga ibadah dan ketaatannya pada yang maha kuasa”. Pungkas Irawan. (RPY)
Istanbul, Oerban.com – Recep Tayyip Erdogan telah memenangkan pemilihan presiden, para pejabat pemilu mengatakan, dan menjadi presiden pertama dengan sistem pemilihan baru di Turki.
Sebelumnya, kantor berita Anadolu melaporkan bahwa suara yang diraih Erdogan mencapai 52,5 persen.
“Demokrasi kami telah menang, kemauan rakyat telah menang, Turki telah menang,” kata Erdogan kepada kerumunan pendukung yang antusias di ibukota, Ankara, Dia berterima kasih kepada warga Turki yang memberikan suara mereka dalam pemilihan yang mencapai 90 persen, suatu angka yang sangat tinggi di Eropa.
Pria berusia 64 tahun itu juga mengumumkan kemenangan Aliansi Rakyat, sebuah blok antara Partai Keadilan dan Pembangunannya yang berkuasa (Partai AK) dan Partai Gerakan Nasionalis (MHP), dengan mengatakan mereka telah memenangkan mayoritas parlemen dalam pemilihan legislatif, juga diadakan. pada hari Minggu (24/06/2018) dengan raihan suara 53,6 persen.
Sebelum menuju Ankara, Erdogan, yang telah memerintah Turki selama lebih dari 15 tahun sebagai perdana menteri dan presiden, juga telah berbicara kepada kerumunan pendukung yang bersorak-sorai, bendera-bendera dari atas sebuah bus di kota terbesar di negara itu, Istanbul.
Angkara, Oerban.com – Hasil dari pemungutan suara hari Minggu (24/06/2018) menunjukkan bahwa orang-orang Turki menyambut perubahan sistem, berharap masa depan yang lebih cerah.
“Berita buruk terkait dengan guncangan ekonomi tidak dilihat oleh pemilih sebagai tanda salah urus ekonomi atau sinyal kekacauan dan ketidakstabilan. Satu hal yang dapat kita yakini adalah bahwa tidak satu pun dari perkembangan itu mendiskreditkan Erdoğan di mata pemilih, yang mengambil poin referensi mereka dari pencapaian ekonomi selama lebih dari satu dekade dan bukan dari krisis jangka pendek yang didorong secara global”. Ungkap Meryem Ilayda Atlas pengamat ekonomi Turki.
Pemilih masih ingat Turki lama, yang lebih mirip negara Balkan yang miskin – sehingga memicu masyarakat untuk menolak slogan-slogan murahan yang digaungkan oleh kompetitor termasuk media-media Eropa.
Satu memori pahit yang masih diingat oleh banyak orang adalah gempa İzmit 1999 dan ketidakmampuan negara untuk merawat para korban. Itu adalah titik balik yang pasti membuka jalan bagi munculnya partai politik baru.
Mereka yang mengingat kudeta dalam sejarah politik Turki baru-baru ini juga menginvestasikan masa depan mereka di Partai AK.
Kelas menengah Turki tumbuh dengan pesat di bawah Partai AK. Standar hidup yang lebih tinggi juga terlihat di kalangan kelas menengah dan harapan dari pemerintah tumbuh secara proporsional. Layanan untuk pendidikan yang lebih baik, layanan kesehatan, lulusan universitas, jumlah orang yang pergi ke luar negeri, perumahan dan jumlah orang yang meminta pinjaman untuk membeli mobil dan rumah meningkat serta harga.
Peralihan ke sistem presidensial dalam referendum konstitusi tahun lalu memang membuat ketidak stabilan dalam beberapa kebijakan yang dibuat oleh Erdogan. Maka dengan kemenangan ini, pemilih jelas mendukung pelembagaan sistem presidensial yang baru dan mengharapkannya untuk menyelesaikan masalah ekonomi sambil melanjutkan reformasi.
Dukungan kuat datang dari Generasi Muda Turki yang dinamis dan inovatif. Mereka tidak menginginkan negara tua yang tidak berfungsi dan lemah seperti ayam sakit. SELAMAT DATANG ERA BARU TURKI! (tim)
Jakarta, Oerban.com – Yudi Latif mundur dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sebagaimana termuat di laman faceebook miliknya.
“Benar (Yudi Latif mengundurkan diri),” kata Kasatgasus BPIP Widodo Ekatjahjana kepada detikcom, Jumat (8/6/2018).
Sampai saat ini Yudi Latif belum bisa dimintai konfirmasi terkait hal itu. Begitu juga para anggota Dewan Pengarah BPIP. Akan tetapi, lewat akun Facebook-nya, Yudi menulis panjang soal pamitannya itu.
“Saya mohon pamit. ‘Segala yang lenyap adalah kebutuhan bagi yang lain, (itu sebabnya kita bergiliran lahir dan mati). seperti gelembung-gelembung di laut berasal, mereka muncul, kemudian pecah, dan kepada laut mereka kembali’,” tulis Yudi lewat akun Facebook Yudi Latif.
Yudi bercerita tentang awal pembentukan badan itu yang dimulai dari Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Kemudian bertransformasi menjadi BPIP per Februari 2018.
Alasan pengunduran dirinya masih simpang siur, Johan Budi sedikit memberikan keterangan terkait mundurnya Yudi dari Kepala BPIP.
“Isi surat itu sendiri, kebetulan saya baca surat yang bersangkutan, dalam surat mengacu pada surat Pak Yudi Latif peningkatan kapasitas UKP jadi BPIP kemudian disetarakan menteri tentu membutuhkan tingkat kesibukan yang lebih tinggi,” ungkap Johan Budi di kantor presiden, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2018).
“Dalam surat itu beliau tidak sanggup karena masih ada urusan-urusan keluarga yang perlu diintensifkan oleh Pak Yudi Latif,” tutur Johan.
Surat tersebut dikirimkan Yudi per tanggal 7 Juni 2018 dan sudah diterima di meja Jokowi. Namun Jokowi belum membaca surat tersebut.
“Kalau dari surat belum membaca, karena diterima oleh Seskab dan Sesneg baru tadi pagi. Tapi surat per tanggal 7 Juni tapi baru diterima sekarang,” Johan menambahkan. (tim)
Muaro Bungo, Oerban.com – Sejak diluncurkannya program modernisasi alat-alat pertanian, petani di Kabupaten Bungo sudah sangat merasakan dampaknya. Yakni berkurangnya waktu pengolahan lahan, waktu tanam, waktu panen serta mudahnya akses pemanfaatan air dengan pompanisasi.
Hanafi menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah sangat efektif dan efisien dalam menjalankan usaha pertanian di desanya, ungkap petani Teluk Pandak tersebut. “dengan adanya alat-alat pertanian ini, terjadi pemangkasan waktu, baik mengolah lahan, tanam ataupun panen”.
Mengingat semakin intensnya pemakaian alat-alat tersebut, tentu perlu perawatan yang intensif pula. Oleh karena itu Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi bekerjasama dengan Dinas TPHBUN Kabupaten Bungo melakukan pelatihan optimalisasi pemanfaatan alsintan untuk petani penerima bantuan atau pengguna alat-alat mesin pertanian tersebut.(senin,04/06/2018).
Dalam kesempatan tersebut, salah seorang peserta Masykur mengeluh karena sulitnya mendapatkan suku cadang sehingga ada beberapa alat yang tidak berfungsi.
Menanggapi hal itu Kadis TPHBUN Bungo melalui Kabid PSP Basir menjelaskan bahwa untuk mengatasi kondisi seperti itu bisa dilakukan modifikasi jika masih memungkinkan, namun jika belum teratasi bisa berkoordinasi dengan Dinas untuk penyediaan alat yang rusak dengan melakukan pemesanan ke pabrik ataupun toko alsintan.
Selama pelatihan peserta diberikan materi pengoperasionalan alsintan, perawatan alsintan dan manajemen Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). (tim)
Jambi, Oerban.com – 4 Juni 2018 tidak terasa kita telah menjalani ibadah puasa pada bulan ramadhan selama 19 hari. Semakin memasuki hari-hari terakhir ramadhan, membuat semangat kita untuk beribadah mulai mengendur hal ini dapat kita temukan semakin sedikitnya jamaah sholat tarawih di masjid dan semakin banyaknya masyarakat yang berada di pusat perbelanjaan.
Malam-malam di bulan ramadhan adalah malam yang istimewa, seperti malam 17 ramadhan yakni malam dimana Al-Qur’an diturunkan atau yang dikenal dengan malam Nuzul Qur’an. Apakah amalan kita semakin meningkat atau semakin meredup? Jangan sampai kita lewati bulan ramadhan ini sama seperti bulan yang lainnya. Ramadhan memang akan selalu datang setiap tahunnya, namun kita sebagai makhluk belum pasti akan selalu berjumpa dengan bulan yang mulia ini. Kita tidak pernah tahu kapan Allah SWT akan memanggil kita kehadapannya. Maka dari itu kita harus jadikan ramadhan tahun ini sebagai ramadhan yang terbaik dalam hidup kita. Hal ini dapat terwujud ketika kita mendapatkan malam kemulian.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam lailatul qadr. Dan tahukah engkau apa lailatul qadr itu? Lailatul qadr adalah adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Turun para malaikat dan malaikat Jibril pada malam itu dengan izin Rabb mereka untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh dengan keselamatan sampai terbit fajar.” (Q.S Al-Qodr 97 : 1-5).
Malam kemulian itu dinamakan malam lailatul qadr. Lailatul qodr adalah malam yang penuh kebaikan, malam yang penuh dengan keselamatan, dan ketenangan. Dan bagi satiap insan yang mendapat malam kemulian ini ia akan diampuni dosanya selama 1000 bulan atau kurang lebih 83 tahun 4 bulan. Pada malam ini malaikat akan turun seperti yang dikatakan hadis beriku “sesungguhnya malaikat di malam tersebut di muka bumi lebih banyak dari jumlah batu-batu kerikil”. (HARI. Ahmad).
Bayangkan ketika kita beribadah dan bermunajat dengan doa-doa yang indah seluruh malaikat akan mengaminkan doa kita tersebut. Lalu kapankah lailatul qadr ini? Rasulullah shallahu’alai wassalam bersabda “maka carilah lailatul qadr di sepuluh malam terakhir Ramadhan, carilah di malam ke 9, 7, dan 5 (yang tersisa).” [HR. Muslim]. Dari hadist tersebut dapat kita tarik bahwa lailatul qadr akan hadir di malam sepuluh terakhir di bulan Ramdhan dan itu adalah malam-malam yang ganjil.
Dengan segala kebaikan di malam itu akan sangat rugi bila malam itu kita tidur dengan nyenyak, kita akan kehilangan kesempatan dalam memperbaiki hidup kita selama satu tahun kedepan karena malam lailatul qadr adalah malam penentuan takdir manusia. Jangan sia-siakan umur kita yang masih berjumpa dengan Ramadhan tahun ini, maksimalkan ibadah kita dan terus lawan nafsu yang dapat merusak ibadah kita (lia)